NTT Tak Terima Wisatawan Eropa, Gubernur Viktor Periksa Suhu Tubuh
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memeriksa suhu tubuh, Senin (16/3/2020)
Ia menyebut delapan provinsi di Indonesia sudah ada kasus virus Corona, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Banten.
"Kasus Corona ini sudah menyebar di beberapa daerah juga seperti di Jawa Barat, Tangerang, Solo, Bali, dan Pontianak. Bapak Gubernur sudah perintahkan agar pejabat dan ASN tidak diperkenankan melakukan perjalanan dinas ke daerah-daerah itu," katanya.
Menurut Marius, apabila saat ini ada pejabat atau ASN yang berada di luar daerah, maka sekembalinya di NTT harus mengikuti prosedur sesuai kebijakan nasional.
"Bapak Gubernur NTT juga telah mengeluarkan surat edaran kepada para bupati dan Wali Kota Kupang tentang upaya pencegahan Covid -19 di tempat kerja," ujar Marius.
Batasi Turis
Gubernur Viktor mengatakan, Pemprov NTT menutup arus kunjungan wisatawan dari berbagai negara di Eropa, Amerika dan Australia. Menurutnya, saat ini tetap ada pelarangan wisatawan. "Kita akan hentikan kunjungan wisatawan dari sejumlah wilayah," tandasnya.
Gubernur Viktor juga menegaskan Pemprov NTT akan menutup pos lintas perbatasan NTT-Timor Leste. Langkah ini diambil dalam rangka antisipasi dan pencegahan virus Corona.
"Kita akan tutup sementara perbatasan NTT-Timor Leste, karena melihat situasi saat ini. Apalagi WHO telah menyatakan kasus ini berbahaya," kata Gubernur Viktor di Kampus Poltekes Kemenkes Kupang, Sabtu (14/3).
Rencana menutup lintas batas itu mendapat tanggapan dari Konsulat RDTL di Oekusi dan Konsulat RDTL di Kupang.
Konsulat RDTL di Oekusi, Maria berharap penutupan pos lintas batas hanya berlaku bagi orang, sedangkan untuk barang perlu dipertimbangkan. "Kami minta kalau bisa hanya manusia, sedangkan barang jangan," kata Maria dalam rapat koordinasi Pemprov NTT, Senin (16/3).
Maria mengemukakan alasan. Menurutnya, hampir semua barang ke Timor Leste melalui pintu keluar dari NTT. "Barang misalnya BBM dalam hal ini solar, ini didatangkan dari Indonesia dan melalui Provinsi NTT. Karena itu, kita minta penutupan hanya untuk manusia saja," ujarnya.
Konsulat RDTL di Kupang, Jesuino Dos Reis M Carvalho mengatakan, sampai saat ini di Timor Leste belum ada kasus virus Corona. Menurutnya, pihaknya mendukung kebijkaan Gubernur NTT menutup perbatasan dengan tujuan melindungi masyarakat. "Intinya menutup perbatasan kami meyambut baik. Ide menutup perbatasan, bagi RDTL jika untuk kepentingan masyarakat kami berterima kasih," katanya.
Namun, lanjut Jesuino, perlu ada pertimbangan seperti yang disampaikan Konsulat RDTL di Oekusi, bahwa penutupan hanya bagi manusia sedangkan barang jangan.
"Adanya info ini, maka banyak pihak di Timor Leste yang menanyakan kepada saya. Saya juga sampaikan ke Timor Leste bahwa Gubernur NTT masih melakukan rapat koordinasi. Tapi demi masyarakat tentu yang terbaik bagi warga Timor Leste dan NTT," ujar Jesuino.
Setelah mendengar masukan, Gubernur Viktor mengatakan, akan mempertimbangkan penutupan perbatasan. "Tentu ada pertimbangan soal logistik, sehingga kita tidak akan membatasi,tetapi untuk orang kita akan batasi," kata Gubernur Viktor dalam rapat koordinasi yang berlangsung di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, Senin (16/3).
Selain mengantisipasi di perbatasan, lanjut Viktor, pemerintah juga memperketat pengawasan di Labuan Bajo (Manggarai Barat), Tambolaka (Sumba Barat Daya) dan Kota Kupang. "Lebih baik kita menangkal dari pada nanti sudah terjadi. Besok nanti akan ada rapat kelompok kerja (pokja) yang dipimpin oleh Pak Sekda (Ben Polo Maing)," katanya.