‘Dosa’ Kades Lidi Di Sikka Dibeberkan BPD dan Tokoh Masyarakat

Perangai Kepala Desa Liidi, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Bernabas Nande, S,IK, dibeberkan oleh anggota

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.CPM/EUGENIUS MOA
Perwakilan tokoh masyarakat dan anggota BPD Lidi, Kecamatan Palue, memberikan keterangan tentang sepak terjang Kepala Desa Lidi, kepada wartawan Selasa (17/3/2020) di Maumere. 

‘Dosa’ Kades Lidi Di Sikka Dibeberkan BPD dan Tokoh Masyarakat

POS-KUPANG.COM| MAUMERE--- Perangai Kepala Desa Liidi, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Bernabas Nande, S,IK, dibeberkan oleh anggota badan perwakilan desa dan tokoh masyarakatnya.

Bernabas dikabarkan berbulan-bulan meninggalkan tugas dan domisili di Kota Maumere.Bahkan sang istri Maria Magdalena Guru (32) yang telah memberikan dua anak berusia tujuh tahun dan dua tahun diterlantar sejak setahun lalu.

Anggota BPD Lidi, Agustinus Ngaji, didampingi tokoh masyarakat Thomas Wake, dan tokoh pemuda Andreas Dae, menyampaikannya kepada wartawan Selasa (17/3/2020) di Maumere.

“Semula kami berpikir kepala desa yang masih mudah akan membuat desa lebih baik. Ternyata makin buruk dari waktu ke waktu,” kata Agustinus.

Kepala Desa Lidi, Bernabas Nande, dihubungi Selasa malam membantah semua pengaduan itu. Ia mengatakan segelintir orang asal Desa Lidi tidak memihaknya sejak pemilihan kepala desa tiga tahun silam terus merong-rong kepemimpinanya. Ia mengatakan pengaduan itu sepihak.

“Saya ikuti saja permainan mereka. Sejak awal kepemimpinan saya sudah dilaporkan ke Polsek Nelle,” kata Bernadas.

Agustinus menyebutkan, di usia kepemimpinan kepala desa yang memasuki tahun keempat 2020, kepala desa masuk kantor ‘senin kamis’. Sekitar tiga bulan sekali, ia datang ke Lidi bertugas sekitar dua minggu dan seterusnya tinggal di Maumere.

Kata Agustinus, kepala desa sering memberikan alasan kepada aparat desa dan warganya ia melaksanakan urusan dinas di Maumere.

Ketidakhadiran Kepala Lidi di wilayahnya, beber Agustinus, telah menciptakan Silpa ADD yang besar. Tahun 2017, dana stimulus pengadaan 350 sak semen tidak direalisasikan.

Selanjutnya tahun 2018, terjadi Silpa 541,5 juta dan tahun 2019 senilai Rp 561 juta.

Polisi Bekuk Pelaku Penganiaya Perempuan di Mabar

Mantan Bupati Manggarai Barat Fidelis Pranda Tutup Usia

“Dia terlibat kasus amoral. Istrinya dengan dua anak ditelantarkan sementara dia pelihara lagi perempuan yang baru,” kata Agustinus dibenarkan Wake. (laporan Reporter  POS-KUPANG.COM, Euginius Mo’a).

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved