Saat Ujian Praktek, Siswa SMPN 4 Langke Rembong Bahas Corona dan DBD di Sikka
Saat ujian praktek Bahasa Indonesia, siswa SMPN 4 Langke Rembong, Manggarai membaca berita bahaya virus corona dan DBD di Kabupaten Sikka
Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | RUTENG - Saat ujian praktek Bahasa Indonesia, siswa SMPN 4 Langke Rembong, Manggarai membaca berita bahaya virus corona dan DBD di Kabupaten Sikka.
Siswa SMPN 4 Langke Rembong yang mengangkat isu corona dan DBD guna dinilai gurunya di ruangan ujian mendapat apresiasi dari pihak sekolah.
• Bupati Djafar: Pemkab Ende Siap Lindungi Masyarakat dari Virus Corona
"Hari ini, siswa SMPN 4 Langke Rembong yang akan mengikuti UN melaksanakan ujian praktek Bahasa Indonesia. Para siswa diberikan pilihan mau membaca puisi, drama dan membuat berita dipersilahkan. Ada siswa kelas tiga yang menyiapkan berita bahaya virus corona dan DBD di Sikka. Siswa ini membuat berita lalu dibacakan di depan guru. Siswa yang membuat berita corona dan DBD yang sedang menjadi masalah di negeri ini sungguh mengejutkan gurunya," kata Kepala Sekolah SMPN 4 Langke Rembong, Wenseslaus Resman Yan kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (16/3/2020) pagi.
Ia menjelaskan, siswa yang membacaka berita corona dan DBD langsung menjadi bahan perbincangan karena dua penyakit tersebut sedang menimpa masyarakat.
• Menteri Belanda Bekerja dari Rumah Usai Kontak dengan Menhub Budi Karya Sumadi yang Terpapar Corona
"Siswa tersebut rupanya menangkap isu di luar lalu mencari berita guna dibacakan saat ujian praktek Bahasa Indonesia," papar Resman.
Ia menjelaskan, selama satu minggu siswa kelas tiga akan mengikuti ujian praktek menjelang UN.
"Para siswa kita kasih kebebasan membawa materi ketika ujian praktek
Misalnya tadi pagi ujian praktek Bahasa Indonesia ada siswa yang buat puisi dan drama. Tetapi ada siswa yang baca berita virus corona dan DBD di Sikka. Bagi kami ini sangat bagus karena ia melakukan sosialisasi penanganan corona dan DBD," papar Resman.
Ia menjelaskan, ujian praktek siswa kelas tiga ini sesuai tuntutan kurikulum K13.
Para siswa yang mau tamat, paparnya, akan dinilai kemampuan akademik, ketrampilan dan perilaku.
"Ujian praktek ini penting karena siswa mempraktekkan ilmu yang mereka dapat di depan gurunya lalu dinilai," papar Resman. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)