Pembentukan PAN Reformasi Bisa Membangun Stigma Buruk Terhadap Amien Rais

Menurut Ahmad Atang pembentukan PAN Reformasi bisa membangun stigma buruk terhadap Amien Rais

Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Pembentukan PAN Reformasi Bisa Membangun Stigma Buruk Terhadap Amien Rais
Dok
Drs. Ahmad Atang, M.Si

Menurut Ahmad Atang pembentukan PAN Reformasi bisa membangun stigma buruk terhadap Amien Rais

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Wacana pembentukan PAN Reformasi oleh Amien Rais saat ini semakin kencang. Terhadap wacana ini, Pengamat Politik dari Universitas Muhammadyah Kupang, Dr. Ahmad Atang memberikan catatan kritis terkait hal ini.

Kepada Pos-Kupang.com di Kupang, Kamis (12/3), Ahmad Atang mengatakan, sejarah lahirnya partai politik di Indonesia adalah sejarah soal kekecewaan terhadap induk partai karena ketidakpuasan terhadap proses politik internal.

Serangan DBD di Sikka Menurun, 18 Tenaga Medis Kemenkes Kembali ke Jakarta

Sebut saja PDIP lahir dari PDI,  Hanura,  Gerindra,  Nasdem lahir dari Partai Golkar. PDP lahir dari PDIP,  PBR lahir dari PPP, partai Gelora lahir dari PKS dan Partai Matahari Bangsa (PMB)  lahir dari PAN.

Para kader partai keluar dari partai induk dan mendirikan partai baru,  tidak  semuanya berhasil eksis dalam peta politik Nasional. Ada yang berhasil seperti Gerindra dan NasDem tapi banyak juga yang gagal seperti Hanura,  PMB,  PDP dan PBR. 

Mewujudkan P4S Milenial, BBPP Kupang Lakukan Identifikasi P4S tahun 2020

Wacana Amien Rais akan membentuk partai baru,  yakni PAN Reformasi memiliki sejarah yang sama seperti tersebut di atas. 

"Namun,  bagi saya jika keinginan tersebut direalisasikan maka akan membangun stigma buruk terhadap Amin Rais," tegasnya.

Hal ini terjadi karena beberapa alasan.  Pertama),  Amien  Rais adalah PAN dan PAN adalah Amien Rais, maka dengan mendirikan PAN Reformasi sama artinya dengan bunuh diri.

Kedua),  Amien Rais adalah tokoh sentral dalam PAN yang seharusnya menjadi juru damai terhadap pihak yang berkonflik bukan menjadi pemicu konflik.  Ketiga),   Amien  Rais adalah sang Punggawa demokrasi yang semestinya melihat konflik dan perbedaan pendapat di internal PAN adalah bagian dari dinamika demokrasi. 

Keempat),   Amien Rais bukanlah tipe yang menjunjung tinggi asas demokrasi,  karena hasil kongres yang dimenangkan oleh Zulkifki Hasan merupakan bagian dari praktik demokrasi melalui suara terbanyak yang seharusnya dihargai. Menolak hasil kongres sama artinya dengan tidak mengakui demokrasi.

"Di sinilah sikap inkonsistensi Amien Rais,  sehingga dengan mendirikan PAN Reformasi maka Amien Rais secara sengaja membunuh  PAN yang ia dirikan. Jika ada yang tidak beres ada jalur formal yang bisa diuji, yakni pengadilan.  Politisi yang negarawan harus menyiapkan pengganti bukan mempertahankan kekuasaan," tegas Ahmad Atang. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved