Pendidikan
Fasilitas Ruang Belajar Memrihatinkan, Ini Yang Diminta Smansa Adonara Tengah Pada Pemerintah
Sekolah Menengah Atas atau Smansa Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur ( Flotim) memiliki fasilitas yang memrihatinkan.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA - Sekolah Menengah Atas ( SMA) Negeri 1 Smansa Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur ( Flotim) memiliki fasilitas yang sangat memrihatinkan.
Sekolah tersebut memiliki tiga ruang kelas permanen, tiga ruang kelas darurat sejak tahun 2014.
Tiga ruang kelas lainnya menggunakan salah satu gedung milik
Paroki Lite.
• Kim Jeffrey Kurniawan Bertekad Beri Kado Manis Persib Bandung dan Bobotoh Saat Hadapi PSS Sleman
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kurikulum, Thomas Ara Kian Boli, kepada Pos Kupang, Rabu (11/3), mengungkapkan tidak adil bila di satu sisi ada persoalan mendasar seperti sarana dan prasarana masih belum memadai, namun di sisi lain pemerintah sudah meminta semua sekolah harus mencapai standar penilaian nasional.
"Saya meminta pemerintah untuk memperhatikan sarana dan prasarana di SMA Negeri 1 Adonara Tengah," pintanya.
Permintaan tersebut, kata Thomas, sangat beralasan karena tugas untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa salah satunya adalah tugas dari pemerintah.
Menurut Thomas, pemerintah harus menyadari bahwa anak- anak di sekolah tersebut merupakan bagian dari investasi masa depan sebuah bangsa.
"Mereka juga kelak akan berpartisipasi dalam membangun negeri dan daerah," katanya.
• Selalu Jadi Starter Persib Bandung di Liga 1 2020, Kim Kurniawan Belum Puas, Terus Memperbaiki Diri
Sementara itu, dalam keterangan pers yang diterima, DPRD Flotim, melalui Wakil Ketua Komisi C, Muhidin Demon Sabon, mendesak Pemda Flotim dan Pemerintah Provinsi NTT memberi perhatian lebih pada fasilitas di SMA Negeri 1 Adonara Tengah.
Pernyataan ini disampaikan ketika menerima perwakilan guru, yakni Aloysius Boli Rimo, Gabriel Kai Seran dan Thomas Ara Kian Boli di ruang di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Di hadapan Wakil Ketua DPRD, Mathias Enay, mewakili guru, Aloysius Boli Rimo, menyampaikan harapan mereka sampai bertemu wakil rakyat di komisi pendidikan yang menangani langsung bidang pendidikan di Flores Timur.
"Kehadiran kami hanya meminta tolong perhatikan sekolah kami yang sudah berjalan 6 tahun ini," tegas Boli Rimo.
Boli Rimo yang juga menjabat Wakasek Kesiswaan, menyebutkan, daya tampung siswa setiap tahun per rombongan belajar selalu meningkat.
"Kami kesulitan RKB karena baru 3 rombongan belajar (rombel). Sisanya darurat dan pinjam," keluhnya.
• Instruksi Pelatih Persib Robert Alberts Saat Persib Bandung Hadapi PSS Sleman Incar Lini Pertahanan?