Manajemen Berencana Jadikan Stadion GBLA Home Base Persib Bandung, Ini Kata Robert Alberts

POS KUPANG.COM--G - Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) telah mendapat lampu hijau dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk digunakan oleh Persib Bandung di Liga 1 2020.

Stadion berkapasitas 38 ribu penonton itu telah lolos verifikasi meskipun memiliki beberapa catatan.

Dikutip dari laman Persib, PT LIB menyatakan bahwa GBLA harus segera memperbaiki kekurangan selambat-lambatnya pada 8 Maret.

Adapun kekurangan yang harus dibenahi adalah, tidak adanya layout stadion, sertifikasi stadion, surat ketersediaan lapangan latihan dan dokumen lainnya.

Sementara dari fasilitas, kelayakan ruang medis, hingga perbaikan di tribun penonton harus segera dibenahi karena terjadi keretakan pada bangunan.

Komisaris PT PBB, Kuswara S Taryono mengatakan bahwa pihaknya akan terlebih dahulu mengadakan rapat internal.

Termasuk pihak mana yang bertanggung jawab mengurus perbaikan, apakah Pemkot Bandung selaku pengelola GBLA atau Persib.

"Nanti PT PBB mau lihat dulu catatan dari PT LIB itu seperti apa. Jadi pokoknya sekarang bersyukur dulu PT LIB menyetujui penggunaan stadion itu, namun demikian ke depannya bagaimana mau dibicarakan dulu secara internal," ujar Kuswara melalui sambungan telepon, Jumat (6/3).

Dengan laiknya GBLA sebagai home base, maka Persib akan memiliki dua stadion untuk menjamu lawan-lawannya.

Pertama adalah Stadion Si Jalak Harupat yang sudah menjadi kandang sejak musim lalu kemudian GBLA.

Kuswara menyebut bahwa ada beberapa tahapan yang harus dilalui jika nantinya Persib kembali berkandang di GBLA. Selain verifikasi dari PT LIB, ada beberapa pihak yang harus berkoordinasi dengab pihak Persib.

"Adapun menyangkut prioritas yang mana (GBLA / Jalak) nanti mau dibicarakan dulu dengan Manajemen PT PBB dan Panpel. Harus juga mengacu kepada regulasi yang ada ternasuk izin ke kepolisan. Kan tetap izin kepolisian harus tetap ada. Adapun nanti buat ke depan, kan jangka pendeknya tanggal 15 melawan Sleman, nanti mau dirembuk dulu sama internal. Tapi intinya Persib bersyukur kalaulah PT LIB menyetujui penggunakan GBLA sebagai salah satu kandang Maung Bandung," katanya.

Diakui Kuswara, Persib memang merencanakan GBLA sebagai home base pada musim ini.

Sebab GBLA sendiri memang menjadi alternatif stadion yang akan digunakan Maung Bandung jika tak bisa menggunakan Si Jalak Harupat.

"Kami berharap di Liga 2020 bisa dipakai. Untuk waktunya akan dibicarakan lagi. Sambil mau lihat dulu catatannya bagaiamana," ucapnya.

Di sisi lain, Pelatih Persib, Robert Alberts, sangat senang jika Persib kembali berkandang di GBLA.

Menurut Robert, GBLA memiliki kualitas rumput dan kapasitas penonton yang jauh lebih besar dari Si Jalak Harupat.

"Tentunya memang di sini ( GBLA) tetap tempat dengan lapangan terbaik dan atmosfer yang terbaik, kami harus akui itu. Pemain merasa nyaman ketika bermain di Stadion GBLA," ujar Robert.

Namun pelatih asal Belanda ini bisa memaklumi jika keinginan untuk bermain di GBLA tak bisa dipaksakan. Sebab banyak hal-hal yang harus diselesaikan terlebih dulu sebelum Persib benar-benar bisa kembali berlaga di GBLA.

Senada dengan Robert, bek Persib, Victor Igbonefo pun mengungakapkan bahwa para pemain sangat ingin bermain di stadion yang menghabiskan anggaran kurang lebih 500 miliar itu. Menurutnya, GBLA memiliki atmosfer yang jauh lebih baik karena kapasitas penontonya pun jauh lebih besar dari Si Jalak Harupat.

Igbonefo yang pernah memperkuat Persib pada musim 2018 tentu tau bagaimana atmosfer yang dimaksud. Pada musim itu, Persib berkandang di GBLA dan sukses menjadi juara paruh musim.

"Sebelum aku pergi, kami bermain di sini dan kami punya musim yang bagus. Rumput di sini lebih bagus, rumput di Stadion Si Jalak Harupat kurang," katanya

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Manajemen Berencana Jadikan Stadion GBLA Home Base Persib Bandung, Robert Alberts Senang, https://jabar.tribunnews.com/2020/03/07/manajemen-berencana-jadikan-stadion-gbla-home-base-persib-bandung-robert-alberts-senang?page=all.
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha
Editor: Ravianto