Wabup Kupang Sebut 1.500 Babi Mati Diduga Akibat Demam Babi Afrika

Menurut Wabup Kupang 1.500 ekor babi mati diduga akibat Demam Babi Afrika

Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA/Facebook Imelda Sau
Ternak babi milik Imelda Sau yang mati secara tiba-tiba. 

Menurut Wabup Kupang 1.500 ekor babi mati diduga akibat Demam Babi Afrika

POS-KUPANG.COM | OELAMASI - Wakil Bupati Kupang ( Wabup Kupang), Jerry Manafe menyebutkan bahwa kasus Demam Babi Afrika atau  African Swine Fever ( ASF) saat ini cukup meresahkan peternak babi di Kabupaten Kupang.

Sampai awal Maret 2020 ini, tercatat 1.500 ekor ternak babi mati diduga karena ASF. Terhadap persoalan ini, pihaknya sudah mengundang para dokter hewan untuk duduk bersama membahas dan segera mengambil langkah pencegahannya sehingga tidak sampai meluas.

Sehari Pasca Perang Suku Adonara, Polda NTT: Situasi Sudah Lebih Kondusif

Wabup Jerry Manafe menyampaikan hal ini di sela-sela kegiatan pelepasan mahasiswa PKN Poltekkes Kupang Kementerian Kesehatan di Oelamasi, Jumat (6/3/2020).

Jerry mengatakan, saat ini beberapa penyakit dan virus cukup meresahkan dan menggelisahkan warga yakni demam berdarah dengue (DBD), penyakit flu babi dan virus corona. Penyakit ini perlu diwaspadai sehingga tidak sampai jatuh korban jiwa.

Jaga Suasana Kondusif, 500 Personel Gabungan TNI-Polri Diterjunkan ke Lokasi Perang Suku Adonara

"Kalau DBD ada obatnya tapi flu babi dan corona belum ada. Khusus untuk flu babi sampai sekarang ini total ternak babi yang mati sekitar 1.500 ekor di Kabupaten Kupang. Ini tidak main-main dan saya sudah undang dokter hewan untuk atasi karena sama dengan corona," tegasnya.

Secara terpisah Bupati Kupang, Korinus Masneno mengatakan, saat ini yang tidak kalah meresahkan warga adalah stunting juga flu babi, corona dan DBD.

Khusus stunting, pihaknya sudah membentuk satuan tugas (satgas) yang melibatkan unsur terkait untuk turun melakukan pendataan. Satgas harus turun ke desa memastikan dengan pola by name by adress.

"Juga kasus corona walaupun belum terpapar tapi saya sudah perintahkan untuk siapkan ruang isolasi. Khusus penyakit babi saya minta petugas kesehatan jelaskan. Jangan sampai orang saat jual babi tidak laku karena informasi yang tidak tepat. Harus dijelaskan bahwa babi yang ada sudah melalui pemeriksaan dan aman. Karena kalau tidak demikian maka dampaknya pada ekonomi warga menurun," ujar Bupati Korinus. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved