VIDEO - Gara-gara Jalan Ditutup, Anak SD Petra Terpaksa Panjat Tembok Supaya Bisa Sampai Di Sekolah

VIDEO - Gara-gara Jalan Ditutup, Anak SD Terpaksa Panjat Tembok Supaya Bisa Tiba Di Sekolah. Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Penkase, Kota Kupang.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Frans Krowin

VIDEO -  Gara-gara Jalan Ditutup, Anak SD Petra Terpaksa Panjat Tembok Supaya Bisa Sampai Di Sekolah

POS-KUPANG.COM, KUPANG – VIDEO - Gara-gara Jalan Ditutup, Anak SD Petra Terpaksa Panjat Tembok Supaya Bisa Tiba Di Sekolah

Anak-anak SD Petra di Kelurahan Penkase atau Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, terpaksa memanjat tembok sekitar satu meter lebih agar bisa masuk ke ke sekolah. Ini terjadi karena ruas jalan menuju sekolah, sudah ditutup.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Jumat (6/3/2020), ruas jalan yang ditutup ini berada di wilayah RT 11, RW 04, Kelurahaan Penkase atau Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

VIDEO – Hanya Dalam Waktu Sekejap, Rumah Muhammad Taufiq Nggae di Ende, Ludes Terbakar

VIDEO--Siswa SMP Santa Ursula Ende Terapkan Salam Jepang Saat Masuk Sekolah. Cegah Virus Korona

VIDEO - Dinas Pertanian Propinsi NTT Panen Jagung bersama kelompok tani Di Tubulopo, TTS

Lantaran ditutup, sejumlah anak SD Petra Alak, terpaksa pergi dan pulang sekolah harus memanjat tembok. Padahal, jalan yang mereka lalui  itu, sudah ada sejak puluhan tahun silam.

Ruas jalan ini,  selain dilalui oleh anak-anak SD tersebut, juga sering dilewati siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri atau SMKN 7 Kota Kupang. Bahkan, anak TK Petra pun sesungguhnya selalu melewati ruas jalan ini.

Jalan yang ditutup ini merupakan salah satu akses dari pemukiman warga dan sekolah ke ruas Jalan Yos Sudarso.

Memang ada jalur jalan lain yang bisa dilalui anak-anak sekolah agar bisa tiba di sekolah. Akan tetapi  harus memakan waktu yang cukup lama dan jarak tempuh yang juga cukup jauh.

Karena jalan ini ditutup, maka saban hari, anak-anak sekolah terpaksa memanjat pagar tembok baik pagi maupun saat pulang sekolah.

Beberapa anak SD Petra yang ditemui mengaku, mereka ke sekolah maupun pulang sekolah harus melewati jalan itu. Selama satu bulan terakhir, mereka harus memanjat pagar tembok itu, baik laki-laki maupun perempuan.

"Kami setiap hari harus jalan lewat sini dan panjat tembok. Ada jalan lain, tapi kami harus putar agak jauh, sehingga kadang terlambat masuk sekolah," ujar Engel, Putri, Megy, Echa dan Yuliana.

Menurut Engel sejak kelas satu SD  bahkan saat masih TK, mereka melalui jalur jalan itu. Tetapi saat ini sudah dibangun pagar tembok, sehingga mereka harus memanjat pagar tembok itu.

Engel mengatakan, ada jalur yang bisa dilewati namun cukup jauh. Ruas jalan yang jauh itu, yakni melewati jalan samping Angkatan Laut dan satu pangkalan ojek. Hanya saja memakan waktu lama jika  dibandingkan saat mereka melewati jalur yang sudah ditutup itu.

Hal yang sama disampikan Marfan Nati dan Osias. Menurut Marfan Nafi, karena jalan itu sudah ditutup tembok, maka terpaksa mereka harus memanjatnya.

Pdt. Daniel Mesach Datikh, mantan Ketua RT dan juga selaku tokoh agama di wilayah itu mengatakan, jalan itu digagas oleh dirinya bersama masyarakat saat dirinya menjadi Ketua RT.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved