Perang Tanding di Adonara

Polres Lembata Kirim 31 Personil Redam Konflik di Adonara, Begini Kondisi Terkini

permintaan Kapolres Flotim kepada Kapolres Lembata untuk melaksanakan BKO ke wilayah hukum Polres Flotim atas kejadian konflik antara suku Lam

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Foto/Humas Polres Lembata/
Atas Permintaan Kapolres Flotim kepada Kapolres Lembata untuk melaksanakan BKO ke wilayah hukum Polres Flotim atas kejadian konflik antara suku Lamatokan dan suku Kwaelaga, di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Kamis (5/3/2020).   

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA-Atas Permintaan Kapolres Flotim kepada Kapolres Lembata untuk melaksanakan BKO ke wilayah hukum Polres Flotim atas kejadian konflik antara suku Lamatokan dan suku Kwaelaga, di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Kamis (5/3/2020).

Berdasarkan perintah Kapolres Lembata AKBP Jannes Simamora maka digelar apel persiapan pemberangkatan peleton BKO Polres Lembata bertempat di depan penjagaan Polres Lembata.

Peleton BKO Polres Lembata yang diberangkatkan ke Desa Sandosi Kecamatan Witihama, Kabupaten Flotim sebanyak 31 orang Personil di bawah Pimpinan Kasat Sabhara Polres Lembata IPTU Leonardus Ola dan Kanit Dalmas Polres Lembata IPDA Yance Kadiaman.

Kegiatan apel persiapan pemberangkatan peleton BKO dipimpin Kapolres Lembata AKBP Jannes Simamora dan didampingi oleh Wakapolres Lembata Kompol D. Donce Fernandez.

Persib Bandung vs Arema FC, Bobotoh Dapat 2.200 Tiket, Aremania ? Bentrok Mantan Pemain Maung?

Kabupaten Lembata Masuk Zona Hijau Narkoba, Ini Penjelasan Kepala BNN NTT

Kapolres Lembata pada apel persiapan keberangkatan BKO Polres Lembata ke Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flotim berpesan kepada personil yang berangkat agar jangan ada yang menggunakan baret, namun menggunakan Helm Tactical serta dalam pelaksanaan BKO, semua personil dilengkapi dengan senjata, sehingga penggunaan senjata dilakukan atas perintah dari senior atau pimpinan

Ia juga berpesan untuk semua personil yang berangkat agar apabila tiba di tempat BKO, semua pergerakan atau pergeseran dilakukan atas perintah senior atau pimpinan peleton, setiap personil BKO agar harus saling mengenal antara satu dengan yang lain.

6 Tewas di Adonara: Viktor Mado Watun Minta Dua Pihak yang Bertikai Duduk Bersama

Kapolres Lembata juga mengingatkan, karena dalam pelaksanaan BKO ada yang menggunakan sepeda motor dinas, maka personil yang menggunakan sepeda motor tidak boleh ugal- ugalan dalam mengendarai sepeda motor serta personil provoost yang ikut dalam BKO agar memperhatikan setiap personil yang melakukan BKO.

Wakapolres Lembata Kompol D. Donce Fernandez dalam arahannya juga berpesan agar para personil selalu utamakan keselamatan diri dari setiap personil BKO, serta mengikuti setiap perintah yang diberikan oleh senior atau pimpinan peleton.

Setelah apel, selanjutnya Kapolres Lembata dan Wakapolres Lembata mengantar personil BKO ke Pelabuhan Laut Lewoleba, personil BKO diberangkatkan ke Adonara sekitar pukul 17.55 Wita, menggunakan KM. El- Hasan 04. 

Atas Permintaan Kapolres Flotim kepada Kapolres Lembata untuk melaksanakan BKO ke wilayah hukum Polres Flotim atas kejadian konflik antara suku Lamatokan dan suku Kwaelaga, di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Kamis (5/3/2020).

 
Atas Permintaan Kapolres Flotim kepada Kapolres Lembata untuk melaksanakan BKO ke wilayah hukum Polres Flotim atas kejadian konflik antara suku Lamatokan dan suku Kwaelaga, di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Kamis (5/3/2020).   (Foto/Humas Polres Lembata/)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved