Perang Tanding di Adonara
Pertikaian Lahan di Pulau Adonara, Warga Cendrung Percaya Hukum Adat
- Wakil Bupati Flotim, Agus Payong Boli menyesalkan kembali jatuhnya korban jiwa dalam pertikaian perebutan lahan di
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA--- Wakil Bupati Flotim, Agus Payong Boli menyesalkan kembali jatuhnya korban jiwa dalam pertikaian perebutan lahan di Wulen Wata, Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flotim, Kamis (5/3/2020) sekitar pukul 10.00 Wita.
Agus Boli mengakui sering muncul pertikaian masalah tanah di wilayahnya.

“Di Adonara kadang hukum formil tidak dipercayai dan masyarakat cenderung memakai metode adat pembuktian kebenaran lewat perang, sehingga ada istilah Lamaholot "moen, deino; moen hala tobano (engkau benar maka bertahan, engkau salah maka jatuh," kata Agus kepada pos-kupang.com, Kamis malam.
• Persib Bandung vs Arema FC, Bobotoh Dapat 2.200 Tiket, Aremania ? Bentrok Mantan Pemain Maung?
Ia mengatakan, pemerintah selalu memberi pemahaman hukum bersama aparat penegak hukum, tetapi masyarakat lebih patuh pada hukum adat Lamaholot. (laporan wartawan pos-kupang.com, eginius mo’a).


Area lampiran