Religi
Biara Suster CJD Hadir di Kupang, Kembangkan Cinta Bagi yang Menderita
Biara Canonicae a Jesu Domino ( CJD) hadir di Kota Kupang. Keberadaan biara atau ordo ini akan dilaunching, Sabtu (7/3).
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Apolonia Matilde Dhiu
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Biara Canonicae a Jesu Domino ( CJD) hadir di Kota Kupang.
Keberadaan biara atau ordo ini akan dilaunching di Jalan Gunung Mutis, Kelurahan Solor, Kota Lama, Kota Kupang, Sabtu (7/3).
Pimpinan Biara CJD Kupang, Sr. Maria Fransisca da Costa, CJD, kepada Pos Kupang di biara tersebut, Jumat (6/3), mengatakan, Biara ini berasal dari Rusia dan di Indonesia pusatnya di Jakarta, pertama kali dipimpin oleh orang Indonesia, yakni, Sr. Marthina Tongli, CJD.
• Tahun 2020, Pemerintah Bangun Air Baku di Pulau Sumba, Begini Kata PPK Ruben Riwu
Sr. Maria mengatakan, kehadiran biara atau ordo tersebut memberikan harapan dan cinta terhadap mereka yang menderita sesuai dengan visinya 'Terbantuknya Komunitas yang Menumbuhkembangkan Cinta dan Harapan Bagi Sesama yang Menderita'.
Menurut Sr. Maria, kehadiran di Kupang sesuai dengan visi dan misi komunitas tersebut, yakni memperindah liturgi gerejawi dengan musik dan nyanyian melalui ibadat harian dan ekaristi, menampung dan memberikan tempat tinggal dan mendidik anak yatim piatu, anak terlantar, anak yang tidak dikehendaki kelahiranya oleh orang tua.

Selain itu, katanya, menampung gadis hamil di luar nikah sampai mereka melahirkan, pendampingan bagi kaum perempuan agar membebaskan diri dari kebodohan, pergaulan bebas, keterbelakangan dan ketidakadilan, women traficking, korban hamil di luar nikah.
Dan, lanjut Sr. Maria, memberikan advokasi dan pemberdayaan diri bagi yang membutuhkan, memberikan pelayanan dan keterampilan mandiri, memberikan pendampingan pada jompo, keluarga retak, program pro life membantu wanita yang mencari alternatif aborsi dan mereka yang membutuhkan penyembuhan pasca aborsi.
• Teserang Penyakit ASF, Jumlah Ternak Babi Mati di Belu Bertambah Menjadi 753 Ekor
"Jadi, orang NTT yang menderita dan membutuhkan pelayanan tidak harus ke Jakarta tetapi bisa dilayani di komunitas CJD Kupang. Kami menampung mulai dari bayi sampai orang dewasa yang mengalami kesulitan," katanya.
Dikatakannya, saat ini belum ada anak atau bayi yang dilayani, karena sebelumnya selalu ditangani di Jakarta. Ia berharap, orang NTT yang memiliki masalah dengan hal-hal tersebut bisa datang ke Biara CJD untuk mendapatkan pelayanan.
Dia mengatakan, sudah bertemu dengan Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr, dan sudah disetujui kehadirnya di Kota Kupang, dan akan dilaunching pada, Sabtu (7/3).
Pihaknya juga telah meminta persetujuan dari Keuskupan Atambua, karena pengalaman selam aini banyak para calon suster dari Timor yang tidak bisa ke Jakarta karena kendala biaya.
• KPP Pratama Kupang Bimbing 263 Bendahara Pemerintah, Simak Liputannya
Sehingga mereka meminta agar bisa membuka komunitas tersbeut di Kota Kupang dan Atambua.
Menurutnya, untuk sementara pihaknya menempati lokasi yang ada saat ini karena kebaikan hati dari pemilik Toko Karya Subur, Edi dan Sonya. Ke depan, pihaknya masih mencari peluang untuk mencari lokasi untuk Biara CJD.
"Kami berterima kasih kepada Pak Dedy dan istri serta adik-adiknya atas dedikasinya terhadap komunitas kami," kata Sr. Maria

Sr. Maria menjelaskan terkait berdirinya Ordo CJD.
Menurutnya,ordo tersebut adalah komunitas non profit berbasis internasional yang didirikan di Kota Vladivostok Rusia tahun 1992.
• Fakultas Perikanan dan Kelautan UKAW Lepas 50 Sarjana Perikanan Angkatan 41, Simak Liputannya
Tujuanya membantu menghidupkan kembali iman Katolik di Rusia bagian timur.
Dimana, selama 75 tahun menjadi sasaran komunis. Sejak tahun 1917 Rusia menjadi era komunis dimana sebuah negara tanpa gereja dan Tuhan.
Saat itu, semua gereja dihancurkan dan umatnya dibunuh. Orang tua dilarang mengajarkan iman Katolik kepada anak. Tahun 1991, Uni Soviet meninggalkan Rusia, dan saat itu Rusia merdeka.
Salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap umat Katolik yang masih tersisa adalah memohon ke Vatikan agar mengirimkan imam dan suster Katolik Roma untuk membantu orang Katolik yang masih hidup.
Namun, tidak ada satupun ordo di dunia yang mengirimkan imam ke Rusia karena keamanan belum terjamin.
• BREAKING NEWS: 15 Menit Rumah Warga Ende Ludes Dilalap Api
"Tahun 1992, dua imam dari Midwest, yakni Fr. Myron Effing, dan Fr. Daniel Maurer, pergi ke Vatikan meminta izin untuk membuka komunitas baru, Canon Regulares dari Yesus Tuhan atau disingkat CJD.
Mereka diberikan surat oleh Fr. Torres yang menjadi sekertaris Congregation og Institutes of Religious Life di Roma. Mereka tiba di Rusia dan menghadap Uskup Ciryl Klimovich, DD Uskup Keuskupan St. Jospeh Irkutsk di Moshkow dan dtunjuklan kota Vladivostok dan oleh pemerintah diberi sebuah bekas museum negara dengan kondisi yang sangat buruk sebagai tempat tinggal dan ternyata gereja tersebut adalah bangunan bekas Gereja Katedral yang dirampat Soviet pada zamannya," kisahnya.

Dikatakannya, tugas utama mereka adalah membantu mendirikan kembali gereja Katolik Roma di Rusia Timur.
Dan, mulai komunitas CJD untuk putra tetapi perkembangan sangat lambat, sementara pelayanan religi dan kemanusiaan sangat menantang.
Maka dibantu Mother Julia anggota kongergasi Meriknol di Kansas City, mulailah bertumbuh komunitas suster CJD.
• Waspada Covid-19, UPBU Soa Koordinasi dengan Pemda Ngada
CJD telah mendirikan 11 paroki Katolik, mengembangkan amal, program kateketik, liturgi, sosial dan pro kehidupan.
Menurutnya, di Indonesia khusus suster (putri) CJD berada di Bekasi, Makasar, dan Toraja.
Saat ini jumlah 20 oang yakni 5 suster berkaul kekal, yang lainnya masih yunior dan memiliki 4 novis dari Timor Leste dan saat ini ada 1 postulan dari NTT. (*)