Breaking News

Pendidikan

Guru Profesional Harus Terus Belajar, FKIP Undana Kupang Lantik 874 Guru

Guru profesional harus terus belajar dan tidak boleh berhenti belajar.Harus kreatif dan inovatif.

pos kuang
Para peserta pelantikan Guru Profesional 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Vinsen Huler

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Guru profesional harus terus belajar dan tidak boleh berhenti belajar.

Guru profesional harus kreatif dan inovatif sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di NTT.

Jonatan Arioni Uma, S.Pd.Gr, menyampaikan hal tersebut dalam sambutanya mewakili peserta dalam Pelantikan Program Pendidikan Profesi Guru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (PPPGK FKIP) Undana Kupang di Hotel Cahaya Bapa, Rabu (4/3).

Striker Asal Argentina Dipastikan Bisa Tampil Bela Arema Saat Lawan Persib Bandung Liga 1 2020

Arioni mengatakan, meskipun predikat yang dilekatkan kepada mereka sebagai seorang guru. Namun, mereka diajarkan untuk tidak boleh berhenti belajar.

"Terima kasih Program PPPGK FKIP Undana yang telah memberikan kami kesempatan untuk belajar menjadi guru profesional," katanya.

Menurut Arioni, ketika mereka masuk ke PPPG FKIP, mereka menyadari bahwa dasar yang dimiliki sangat kurang sekali dan bersyukur melalui pendidikan tersebut diajarkan untuk tidak boleh berhenti belajar, walaupun profesi mereka sebagai seorang guru.

Sempat Viral, Karyawan yang Dicurigai Terpapar Corona Lapor Pemilik Akun ke Polda NTT

"Kami dituntut untuk memaksimalkan kemampuan kami agar dapat menemukan cara-cara yang kreatif sehingga nanti, dapat kami terapkan dalam metode pengajaran," katanya.

Meski demikian, ujar Arioni, mereka selalu merasa sebagai guru yang belum sempurna.

Dikatakannya, dirinya bersama para lulusan lainnya sudah diakui lembaga sebagai guru profesional.

Akan tetapi, penilaian itu akan terus berlanjut. Setelah pelantikan, katanya, mereka akan dinilai oleh masyarakat, sekolah, siswa, maupun para guru non-profesional lainnya.

Jawab Kerinduan Pramono Anung,Fadli Zon Kritik Jokowi Soal Ahok,Fahri Hamzah:Cari Aku Dalam Kebisuan

"Buktikanlah bahwa kita layak menyandang gelar itu," ujarnya.

Lebih lanjut, kata Arioni, mereka juga berterima kasih kepada Pemerintah Daerah NTT agar para guru profesional yang sudah lulus dapat diakomodir, dilibatkan dalam proses percepatan peningkatan kualitas pendidikan di NTT.

Pantauan Pos Kupang, suasana pengambilan Sumpah dan Pelantikan Guru Profesional Lulusan Program Pendidikan Profesi Guru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana Periode Maret 2020, yang dilaksanakan di Hotel cahaya Bapa berlangsung aman dan lancar.

Rektor Undana Kupang, Prof. Dr. Fredrick L Benu, melalui Wakil Rektor III, Dr. Siprianus Suban Garak. M.Si, menitipkan pesan kepada Pemerintah Daerah NTT.

"Kepada pemerintah daerah, kami menitipkan mereka yang sudah mendapatkan gelar pada hari ini di masyarakat.

Temani Calon Suami Jadi Mualaf di Turki,Cita Citata Tebar Senyum Bahagia sambil Tenteng Tas Mewah

Kami harapkan, mereka bisa diterima untuk memperbaiki Sumber Daya Manusia demi NTT."

Segenap prestasi yang diraih, ujar Siprianus, melibatkan proses panjang dengan mengorbankan begitu banyak usaha yang telah dilakukan sejak tahun 2018-2019.

Menurut Siprianus, dirinya sangat berbahagia atas pencapaian prestasi yang diraih peserta. Hal tersebut merupakan sejarah bagi Undana sebab baru pertama kali pengukuhan profesi guru dan telah resmi menyandang gelar Guru Profesional.

Predikat profesional, ujar Siprianus, sudah diketahui selama mengikuti proses pendidikan. Oleh sebab itu, paling tidak mulai dari sekarang paradigma mulai berubah karena pendidikan dari zaman ke zaman berubah.

"Guru yang profesional harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan, " ucap Siprianus.

Dikatakannya, sebagai seorang guru memiliki inovasi itu penting dan jangan hanya menjadi guru format.

Wagub NTT Apresiasi Kemenkominfo RI Tetapkan Labuan Bajo Jadi Tuan Rumah Raker Kominfo

"Soal seperti ini kita kerjakan sesuai contoh soal lalu selesai. Itu namanya guru format. Kita bukan guru format. Tetapi sebagai guru harus memiliki inovasi," tegasnya.

Menurut Siprianus, di NTT, Sumber Daya Manusia begitu lemah, bahkan aparat pemerintah saja, SDM-nya begitu lemah.

"Kami tidak bisa mengamati satu persatu saat mengajar di kelas. Tetapi, masing-masing dapat menerapkan metode belajar yang lebih baik.

Undana menitipkan bapak ibu lulusan sekalian sebagai duta dengan memberikan pembelajaran yang baik kepada anak-anak hingga terakhir bermuara dan masuk ke Undana," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved