Perang Tanding di Adonara Flotim
BREAKING NEWS: 6 Orang Terbunuh dalam Perang Tanding Perebutan Lahan di Pulau Adonara Flotim
BREAKING NEWS: 6 orang terbunuh dalam perang tanding perebutan lahan di Pulau Adonara Flotim
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
Selain kepala suku, ada juga sekelompok masyarakat yang turut berperan dalam sistem pemerintahan adat yaitu kaum bangsawan atau dalam bahasa Lamaholot disebut Ata Kebelen.
Kepala suku memegang peranan dalam hal upacara adat, menjatuhkan sanksi adat, dan hal-hal lain yang lebih bersifat spiritual.
Sedangkan para Ata Kebelen biasanya memegang tampuk kekuasaan pemerintahan (seperti kepala dusun, kepala desa, lurah atau camat).
Di antara keduanya terjalin hubungan yang baik dan tidak saling melangkahi kewenangan masing-masing.
* Akibat konflik dua desa di Adonara, SMANSA Adonara Timur tak punya Gedung Sekolah lagi
Konflik antara Desa Lewobunga dan Desa Lewonara, Kecamatan Adonara Timur, pada tahun 2012 silam ternyata masih membawa dampak buruk bagi dunia pendidikan di Kabupaten Flores Timur.
Akibat pertikaian dua desa tujuh tahun silam itu, SMAN 1 Adonara Timur harus 'angkat kaki' dari gedung sekolah mereka yang terletak di wilayah Desa Lewobunga pada 15 Oktober 2012 dan sampai sekarang tak memiliki gedung sendiri untuk aktivitas belajar mengajar.
Sejak peristiwa itu, para guru dan siswa terpaksa harus menjalankan proses belajar mengajar di gedung sekolah lain.
Kepala SMAN 1 Adonara Timur, Kornelis Laot Boro mengisahkan, pada saat pecah konflik antar desa tersebut, pihak sekolah terpaksa meliburkan proses belajar mengajar selama dua minggu karena wilayah sekolah masuk daerah konflik.
"Alasan diliburkan itu demi keselamatan anak anak dan suasana yang tidak kondusif pasti mengganggu proses kegiatan belajar mengajar," kata Kor saat ditemui Pos-Kupang.Com di Waiwerang, Adonara, Senin (21/10/2019).
Karena kondisi tak memungkinkan, lanjut Kor, pihak sekolah pun menerima Surat Keputusan dari Pemkab Flotim yang menyatakan kegiatan belajar mengajar SMAN 1 Adonara Timur untuk sementara pindah ke gedung SMA/SMK Surya Mandala Waiwerang dan juga SMPK Phaladiya Waiwerang.
Setelah tak mendapatkan kepastian dan kejelasan untuk kembali memanfaatkan fasilitas gedung sendiri, sekolah yang berdiri pada tahun 1997 itu akhirnya berpindah tempat lagi.
Sejak 2013, mereka pindah ke SDN Waiwerang dan SDI Waiwerang.
Sampai saat ini SMAN 1 Adonara Timur harus berbagi waktu dan tempat kegiatan belajar mengajar dengan dua sekolah dasar tersebut.
Pada tahun itu pula, hingga sekarang, salah satu sekolah favorit di Adonara itu harus melaksanakan Ujian Nasional di lokasi pengungsian.