Pulang Posyandu, Bayi 5 Bulan di Desa Oebelo Meninggal Dunia
Saat tiba di Posyandu yang terletak tidak jauh dari rumahnya, kata Marteda, pihak bidan yang datang dari Puskesmas Tarus melakukan vaksin
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
"Saya tidurkan anak di dalam kamar dan siapkan makan siang, karena kami belum masak," jelasnya.
Marteda sempat menengok anaknya di dalam kamar dan melihat putri kecilnya yang semula menangis ternyata tertidur lelap.
Marteda pun segera memasak dan juga memanaskan air untuk mengompres luka bekas vaksin.
Hingga pukul 14.00 Wita, Marteda merasa aneh karena sang bayi tidak bangun dari tidurnya.
Marteda pun berusaha membangunkan bayinya untuk menyusui anaknya.
Namun ia sangat terkejut karena mendapati tubuh anaknya telah kaku.
Bak disambar petir di siang bolong, Marteda mengaku sangat terkejut atas kejadian tersebut.
Ia pun langsung menghubungi warga sekitar dan RT setempat terkait kejadian tersebut.
Sementara itu, lanjut Marteda, tidak berselang lama setelah ditemukan meninggal, terdapat busa berwarna putih yang keluar dari mulut korban.
"Saya juga kaget, ada busa warna putih yang keluar dari mulut anak saya," katanya menahan tangis.
Sementaara itu, Ketua RT 17 RW 007 Dusun 4 Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Stefanus Faot (54) mengaku kaget mendapati kejadian tersebut.
Saat diberitahu, ia langsung memegang jenazah korban untuk memastikan apakah korban masih hidup atau tidak.
"Saya lihat bayi ini sudah kaku, saya pegang tangannya tapi sudah kaku, saya bilang ini sudah meninggal," ungkapnya.
Tidak hanya busa berwarna putih yang keluar dari mulut korban setelah beberapa jam ditemukan meninggal, Stefanus juga menemukan jari tangan dan kaki korban juga menghitam.
Stefanus juga langsung menghubungi Sekertaris Desa Oebelo, Izak Z. Tode untuk memberitahukan kejadian tersebut.