Kena Batuk Pilek dan Demam, Jemaah yang Pulang Umrah Diisolasi
Sejumlah daerah di Indonesia telah mengisolasi warganya sepulang dari umrah karena mengalami gejala batuk, pilek dan demam.
POS-KUPANG.COM - Sejumlah daerah di Indonesia telah mengisolasi warganya sepulang dari umrah karena mengalami gejala batuk, pilek dan demam.
Berikut rangkuman beberapa daerah di yang mengisolasi warga setelah mereka pulang dari umrah:
1. Sumatera Selatan
M (64), seorang laki-laki warga Prabumulih, Sumatera Selatan diketahui baru saja kembali dari perjalanan umrah di Arab Saudi. Setibanya di Indonesia pada Selasa (3/3/2020).
,M mengalami batuk, sesak napas serta demam tinggi hingga 38 derajat celcius.
"Sampai saat ini Saudi belum ada laporan yang menderita corona. Tapi kalau MERS juga belum ditutup, kami curiganya, diagnosa kerjanya mengarah ke suspect MERS," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang Nur Purwoko Widodo.
Saat ini M masih dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang.
2. Semarang
RSUP Kariadi Semrang, Jawa Tengah mengisolasi lima pasien. Kelimanya mengalami gejala demam, pilek dan batuk sepulang dari umrah. Mereka rata-rata berusia di atas 60 tahun.
"Saat ini sudah ditangani," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Kariadi Agoes Poerwoko.
Empat pasien, kata Agus, kondidinya telah membaik. Sedangkan satu orang masih dalam perawatan.
Agus mengatakan, pasien telah diuji laboratorium.
"Jadi ada beberapa tahapan untuk mengirimkan hasil pemeriksaan, mulai dari pihak rumah sakit, dilanjut ke Dinas Kesehatan dan yang terakhir ke Litbangkes," katanya.
3. Serang
Seorang warga yang baru saja pulang umrah diisolasi di Rumah Sakit dr Derajat Prawiranegara (RSDP) Serang. Pasien tersebut kali pertama masuk pada Selasa (3/3/2020) pukul 10.00 WIB.
Humas RSDP, Anam mengatakan pasien baru pulang menjalankan ibadah umrah pada 29 Februari 2020.
Hingga saat ini, belum dapat dipastikan apakah pasien tersebut terinfeksi corona atau tidak. "Belum bisa dipastikan itu nCov atau tidak, yang pasti bahwa karena protap itu maka pasien itu dimasukkan kategori infeksius," kata dia.
4. Balikpapan