BOP Labuan Bajo: Lamalera Bisa Jadi Objek Wisata Edukasi dan Riset

Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Labuan Bajo berkunjung ke Kabupaten Lembata, Senin (2/3/2020). Mereka akan berada di Lembata selam

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Keterangan Foto/Ricko Wawo/
Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Labuan Bajo berkunjung ke Kabupaten Lembata, Senin (2/3/2020). Mereka akan berada di Lembata selama empat hari dengan agenda identifikasi destinasi wisata, ekonomi kreatif di Lembata dan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata termasuk salah satunya destinasi unggulan Lembata yang sudah sangat terkenal yakni Lamalera. 2 Lampiran 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA-Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Labuan Bajo berkunjung ke Kabupaten Lembata, Senin (2/3/2020). Mereka akan berada di Lembata selama empat hari dengan agenda identifikasi destinasi wisata, ekonomi kreatif di Lembata dan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata termasuk salah satunya destinasi unggulan Lembata yang sudah sangat terkenal yakni Lamalera.

Presiden Direktur Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores Shana Fatina mengungkapkan potensi Kampung Lamalera yang bisa dijadikan objek wisata edukasi dan riset.

"Tadi kan pak wakil bupati bilang, bisa nggak dibuat sebagai wisata edukasi, wisata riset, itu bisa banget. Nanti kita akan coba gabung dengan lembaga nasional dan internasional untuk mengembagkan itu," ungkap Shana usai berdikusi dengan Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday dan para pimpinan OPD di Kantor Bupati Lembata, Senin (2/3/2020).

Kata Shana, wisata edukasi ini sangat mungkin dibuat demi menciptakan konsep pariwisata di Kabupaten Lembata yang unik dan bukan sekadar jalan-jalan.

Sampai saat ini, ungkap dia, Kabupaten Lembata masih dikenal di seantero dunia dengan tradisi penangkapan ikan pausnya. Dia juga sangat tertarik dengan filosofi dasar dari konsep perburuan ikan paus di Lamalera dan sebagai orang pariwisata filosofi ini harus bisa dinarasikan atau diceritakan dengan baik ke publik dan pasar.

Tujuannya supaya orang punya persepsi yang sama dan melihat tradisi ini sebagai kearifan lokal yang punya tujuan mulia. Shana juga ingin publik tahu kalau laut NTT dilintasi oleh 19 jenis paus yang berbeda setiap tahunnya.

Dia memastikan tradisi penangkapan ikan paus di Lamalera akan jadi ikon pertama yang mau mereka kembangkan juga.

Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Labuan Bajo berkunjung ke Kabupaten Lembata, Senin (2/3/2020). Mereka akan berada di Lembata selama empat hari dengan agenda identifikasi destinasi wisata, ekonomi kreatif di Lembata dan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata termasuk salah satunya destinasi unggulan Lembata yang sudah sangat terkenal yakni Lamalera.
2 Lampiran
Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Labuan Bajo berkunjung ke Kabupaten Lembata, Senin (2/3/2020). Mereka akan berada di Lembata selama empat hari dengan agenda identifikasi destinasi wisata, ekonomi kreatif di Lembata dan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata termasuk salah satunya destinasi unggulan Lembata yang sudah sangat terkenal yakni Lamalera. 2 Lampiran (Keterangan Foto/Ricko Wawo/)

Ditemui terpisah di ruang kerjanya,Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday, berharap selama di Lembata badan otorita juga bisa mengalami langsung kondisi infrastruktur jalan ke Lamalera.

Menurut dia, yang paling penting dari pengembangan pariwisata di Lamalera adalah transportasi dan infrastruktur jalan.

"Ini bukan soal bangun objek wisata saja. Setelah jalan bagus, orang ke sana dan benahi di sana. Yang paling penting itu aksesibilitas jalan/transportasi. Infrastruktur pendukung ke Lamalera juga harus baik. Ini yang harus diperhatikan Badan Otorita," ungkapnya.

Persib Bandung vs Arema fc Pertandingan Nodtalgia para Mantan Maung dan Arema Info

Wabup Langoday juga sepakat menjadikan Lamalera sebagai daerah tujuan wisata dan menjadikan kampung nelayan tradisional ini sebagai objek wisata edukasi dan riset.

"Belum tentu mereka wisatawan ke sana dapat ikan pausnya, tapi satu hal yang pasti kita bisa buka areal itu sebagai tempat riset budaya, tradisi penangkapan ikan paus, wisata edukasi dan kearifan lokal seperti pasar barter. Kalau mereka peneliti datang mereka tidak mungkin datang sehari saja pasti minimal tiga bulan. Orang yang datang untuk riset itu pasti punya banyak persiapan material," jelasnya.

"Orang yang datang itu adalah wisatawan ilmuwan atau peneliti. Semua disiplin ilmu bisa masuk. Kalau ada tiga disiplin ilmu yang masuk saja pasti bagus. Lamalera sebagai wisata edukasi. Fokus kita untuk Lamalera adalah wisata edukasi dan riset," paparnya.

Persib Bandung vs Arema FC Uji Ketajaman Bomber Maung Wander Luiz dan Kushedya Hari Yudo

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved