Simak Alasan AFPI Gelar FinEast di Kupang

Anda mau tahu mengapa AFPI menggelar FinEast di Kota Kupang, simak alasannya

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Yeni Rachmawati
UMKM Ensikei di FinEast 2020 Aston Kupanh Hotel, Jumat (28/2/2020). 

Anda mau tahu mengapa AFPI menggelar FinEast di Kota Kupang, simak alasannya

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Fintech landing yang terdaftar di OJK 164, namun karena ada pelanggaran dicabut tiga fintech sehingga menjadi 161. Sepanjang tahun 2017 sampai 2020 sudah ada 15 fintech Peer to Peer landing yang dicabut tanda daftarnya.

"Kami sangat tegas dalam bertindak, bisa jadi penyebabnya dari laporan masyarakat ataupun kinerja yang buruk," kata Direktur Pengaturan, Perizinan dna Pengawasan Financial Technology OJK, Hendrikus Passagi pada Jumpa Pers FinEast 2020 di Aston Kupang Hotel, Jumat (28/2/2020).

DPRD Manggarai Timur Terapkan Waskat Pantau Proyek Infrastruktur Tahun 2020

Ia menjelaskan penyaluran fintech se-Indonesia Rp 90 triliun dan pengguna 20-an juta. Sedangkan di NTT, penyalurannya baru Rp 100 milyar dengan pengguna masih sedikit Rp 30 ribu.

Peluang untuk memperoleh alternatif pendanaan UMKM di Indonesia ini, pemanfaatannya masih sangat kecil di NTT.

Siswa SD dan SMP di Ruteng Manggarai Turun ke Jalan Sambut Uskup Sipri

"Rendahnya pemanfaatan oleh pelaku usaha di NTT karena kurangnya sosialisasi, mudah-mudahan kehadiran AFPI dan OJK bisa meningkatkan pengguna layanan jasa fintech p to p landing," tuturnya.

Wakil Ketua Umum AFPI, Sunu Widyatmoko, menambahkan di NTT pencairan dana baru Rp 100 milyar atau 0,1 persen dari Rp90 triliun padahal kalau dilihat pertumbuhan ekonomi NTT 5,2 persen.

"Ini ada peluang besar yang harus lebih fokus di wilayah NTT, dari sisi produktif dengan UMKM. Tren UMKM tidak bisa 100 persen online harus ada offline seperti tatap muka, sehingga kita perlu hadir untuk memperkenalkan industri fintech landing pada masyarakat Kupang. Kami datang beserta anggota dengan jumlahnya lebih dari 100 dengan fokus pendanaan yang berbeda-beda," ujarnya.

Ia mengatakan AFPI mengundang seluruh anggota hadir untuk mencoba menjajaki potensi kerja sama dengan UMKM dan perbankan setempat, mencoba bentuk kolaborasi dalam upaya menigkatkan penyaluran fintech p to p landing.

"Kegiatan hari jni jadi batu loncatan untuk mencoba menjajaki potensi kerja sama dengan NTT," terangnya.

Bertemakan Cerdas di Era Industri 4.0, kegiatan yang dihadiri oleh UMKM, Mahasiwa dan Lembaga Jasa Keuangan ini berlangsung selama dua hari (27-28/2/2020).

Kata Sunu, tema tersebut dipilih karena NTT adalah wilayah kepulauan yang dibatasi demografis, untuk bisa melompat dalam kemajuan ekonomi maka harus merangkul teknologi.

"Fintech itu merupakan potensi yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di NTT, kita ingin membuktikan bahwa teknologi bisa menerobos keterbatasan demografis, karena fintech landing hanya membutuhkan akses internet dan rekening," ujarnya.

Acara yang digelar dua hari ini terdiri dari TalkShow, Exhibition dan Entertainment. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved