Ini Tiga Mata Pelajaran Prioritas yang Disebut Gubernur NTT
untuk tingkat pendidikan PAUD/TK,SD, SMP,SMA harus miliki guru yang mantap dan pintar,karena sebagai peletak dasar.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Ini Tiga Mapel Prioritas yang Disebut Gubernur NTT
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, kedepan siswa di sekolah hanya belajar tiga mata pelajaran (mapel). Tiga mapel itu adalah Bahasa Indonesia,Bahasa Inggris dan Matematika.
Disampaikan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat pada acara Dialog Pemerintah dengan Pimpinan Lembaga Keagamaan se-NTT .
Kegiatan ini berlangsung di Swiss Belinn Kristal, Selasa (25/2/2020).
Dialog ini dengan tema Revolusi Mental Wujudkan NTT Melayani NTT bersih, NTT Tertib dan NTT Mandiri.
Moderator dalam acara ini adalah, Wakapolda NTT, Brigjen Pol. Drs. Johny Asadoma, S.H,M.Hum.
Menurut Viktor, tiga mapel yang paling penting saat ini dan waktu mendatang adalah Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Matematika.
"Tiga mata pelajaran ini harus jadi perhatian sehingga semua siswa sampai di pelosok-pelosok juga bisa belajar Bahasa Inggris," kata Viktor.
Dia mencontohkan di SD satu hari satu mata pelajaran saja, misalnya Bahasa Inggris , maka siswa itu akan fokus dan memahami benar mata pelajaran itu.
"Kalau semua begitu, maka seluruh pelisok ini anak usia 10-15 tahun hebat Bahasa Inggris,"katanya.
Dikatakan, jika seorang anak Matematika bagus, maka bisa membangun logika dan akal yang kuat.
"Kalau matematika kuat, maka bahasa juga akan bagus maka, termasuk sosialisasinya akan bagus," katanya.
Dikatakan, saat ini masuk pada era industri 4.0, maka perkuat kesiapan berbahasa.
"Kalau tidak menjadi hamba teknologi, tetapi nilai -nilai harus dibangun. Tiga mata pelajaran kita harus fokus," katanya.
Dikatakan, untuk tingkat pendidikan PAUD/TK,SD, SMP,SMA harus miliki guru yang mantap dan pintar,karena sebagai peletak dasar.
'Di kampus dosen bodoh tidak apa-apa, tapi guru TK, SD,SMP dam SMA jangan bodoh," ujarnya.
Dikatakan, tahun depan dirinya akan mendorong, apalagi tidak ada UN.
Menurut Viktor, jika banyak mata pelajaran, maka siswa ke sekolah pasti akan membawa banyak buku.