Religi

Pemuda Katolik Jangan Jadi Kelompok Eksklusif Harus Bangun Jejaring dengan Komunitas Lain

Modeator Pemuda Katolik Komisariat Cabang Lembata, Romo Blasius Kleden, meminta Pemuda Katolik kelompok yang tidak ekslusif.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Apolonia Matilde
Ricardus Wawo
HUT ke-17 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lembata 1 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Modeator Pemuda Katolik Komisariat Cabang Lembata, Romo Blasius Kleden, meminta para anggota Pemuda Katolik tidak menjadikan wadah tersebut sebagai kelompok yang ekslusif dan tertutup.

Katolik itu berkarakter umum dan tidak ekslusif untuk dirinya sendiri.

"Kelompok ini tidak jadi kelompok eksklusif tapi dalam terang roh membangun jejaring dan berpikir positif dengan orang lain dalam hidup bersama," ungkap Romo Blasius saat membuka Masa Penerimaan Anggota dan Musyawarah Komisariat Anak Cabang, Kecamatan Nubatukan di Aula Puri Mutiara, Sabtu (22/2).

Ramalan Zodiak Keuangan Hari Ini Selasa 25 Februari 2020 Gemini Tak Stabil Libra Disandera Tagihan

Romo Blasius, mengatakan, konsep 'Pro Ecclesia et Patria, Pro Bono Publico' yang menjadi matra khas kelompok Pemuda Katolik dalam konteks kehidupan di Kabupaten Lembata.

Dalam konsep tersebut, katanya, termaktub tiga tugas anggota Pemuda Katolik sebagai imam, nabi dan raja.

"Ini tugas organisasi. Harus ada persesuaian antara kenyataan dan intelektual. Bangun diskusi yang baik dan jangan gegabah.
Bangun pemikiran yang konstruktif," pesan Romo Blasius.

Tamu Kita: Robert HP Sianipar: Ubah Image Jadi ASN

Bergabung dalam organisasi Pemuda Katolik, tambah Romo Blasius, bisa melatih karakter kepemimpinan dalam diri para pemuda.

"Jangan mimpi duduk di dewan kalau belum alami kehidupan organisasi seperti ini. Belajar untuk rendah hati dan mendengarkan. Kita dipanggil untuk tugas gereja. Membangun persekutuan dan pelayanan serta pewartaan," tegasnya.

Kepada para anggota Pemuda Katolik Lembata, Romo Blasius, meminta mereka bisa memberi pencerahan yang baik di kalangan orang muda supaya menjaga diri dari narkoba,
HIV/AIDS yang seringkali mengancam kehidupan para pemuda.

"Semoga organisasi ini berkiprah dalam penegakan moral untuk sesama juga," sebutnya.

ZODIAK KEUANGAN - Ramalan Zodiak Keuangan Selasa 25 Februari 2020 Cancer Buruk Scorpio Ada Peluang

Kepala Kantor Kementerian Agama, Haji Ishak Sulaiman, mengatakan wujud nyata kehidupan dalam keberagaman agama di Kabupaten Lembata.

Dia menekankan pentingnya hidup dalam perbedaan karena berbeda itu sebenarnya indah.

Dalam semangat toleransi yang selama ini terpatri di dalam kehidupan bermasyarakat di Lembata, kata Haji Ishak, para anggota Pemuda Katolik Lembata juga perlu bersikap menghargai dan menghormati sesama manusia tanpa memandang suku, agama dan ras.

Dalam pemaparan materi, Ketua Pemuda Katolik Komcab Lembata, Heriyanto Wijaya, mengatakan secara singkat sejarah Pemuda Katolik yang cikal bakalnya sudah ada sejak tahun 1922 saat misionaris Jesuit di Jawa, Romo Van Lith, berada di Jogja dan melihat barisan anak muda dilatih oleh tentara Belanda.

Sosok & Perjalanan Karir Mahathir Mohamad, Perdana Menteri ke-7 Malaysia yang Mundur dari Jabatannya

Lalu, pada 1945 dibentuklah Angkatan Muda Katolik RI dan kemudian pada 12 Desember 1949 dilaksanakan Kongres Umat Katolik seluruh Indonesia.

Pada kongres ini nama Angkatan Muda Katolik RI diubah menjadi Muda Katolik Indonesia.

Pada 1960 melalui Konges Orang Muda Katolik Indonesia di Kota Solo nama Muda Katolik Indonesia itu diganti menjadi Pemuda Katolik hingga saat ini.

"Semua harus jadi kader katolik yang berkualitas. Kita akan dorong untuk kesejahteraan bersama. Di dalam PK kita rangkul semua kader katolik kemudian kita tempatkan sesuai talent masing-masing," tegas Heriyanto sembari menyebutkan panji Pemuda Katolik mulai dikibarkan di Lembata pada Juli 2017 dan sedang berupaya mendirikan sebuah Sekretariat tetap Pemuda Katolik Komisariat Cabang Lembata di bilangan Lamahora yang disebut 'Rumah Kita'. (*)

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved