Masa Puasa Katolik Dimulai pada Rabu Abu! Mengapa Disebut Rabu Abu?

Angka “40″ selalu mempunyai makna rohani sebagai lamanya persiapan. Misalnya, Musa berpuasa 40 hari lamanya sebelum menerima Sepuluh Perintah Allah

Editor: Agustinus Sape
ilustrasi
Rabu Abu 

Stefanus Tay, MTS dan Ingrid Listiati, MTS adalah pasangan suami istri awam dan telah menyelesaikan program studi S2 di bidang teologi di Universitas Ave Maria - Institute for Pastoral Theology, Amerika Serikat. Pengarang buku: Maria, O, Maria

WEBSITE : HTTP://KATOLISITAS.ORG

Tentang tradisi Ambrosian,  simak ulasan Caecilia Triastuti di bawah ini.

Hari Rabuku Tanpa Abu

Oleh:  CAECILIA TRIASTUTI

Hari ini untuk pertama kalinya adalah Rabu Abu tanpa abu bagiku. Pagi-pagi aku dan suamiku bangun untuk bisa merayakan misa Rabu Abu di gereja Santa Barbara di dekat rumah.

Seperti hari-hari yang lain, misa hari ini dihadiri tidak lebih dari empat puluhan umat.  Setelah Homili dan bahkan Komuni selesai, semakin jelas bagi kami bahwa di gereja di Milan tempat kami bermukim ini tidak ada pembagian salib abu di hari Rabu Abu

Aku dan suamiku berpisah di halaman gereja karena ia harus ke kantor dan aku sendiri melangkah pelan kembali ke arah rumah kami.

Cuaca menjelang berakhirnya musim dingin menuju datangnya musim semi di hari-hari ini sangat cerah.

Umat Katolik Segera Masuk Masa Puasa, Begini Aturan dan Jadwal Puasa Pantang Pra Paskah 2020

Matahari tidak pernah lupa untuk mampir di langit yang biru menghamburkan cahayanya yang hangat dan ceria.

Sambil menikmati pemandangan sekitar yang dipenuhi pepohonan yang belum mulai berdaun kembali, aku setengah melamun masih memikirkan absen-nya abu di perayaan misa yang baru saja kuhadiri.

Walaupun tidak ada abu, hari-hari di Milan saat musim dingin yang hampir berlalu ini begitu akrab dengan warna abu-abu.

Tidak hanya pepohonan yang tidak berdaun dan hanya menampilkan batang dan rantingnya yang berwarna kelabu, tetapi juga pakaian musim dingin orang-orang di mana pun aku berjumpa selalu bernuansa abu-abu atau hitam dan coklat tua.

Belum lagi sering absen-nya matahari karena selalu tertutup awan tebal atau hujan salju yang renyai.

Mungkin orang di sini sudah kenyang dengan warna abu di musim dingin sehingga tidak merasa perlu adanya abu di hari Rabu Abu, pikirku mencoba bercanda dengan diri sendiri.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved