Pemerintah Jangan Lamban Atasi Penyakit Babi

Pemerintah Provinsi NTT dan Kabupaten Belu maupun Kabupaten TTU diharapkan jangan lamban menangani kasus pen

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM/KUPANG - Pemerintah Provinsi NTT dan Kabupaten Belu maupun Kabupaten TTU diharapkan jangan lamban menangani kasus penyakit yang menyerang ternak babi.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD NTT, Drs. Kasimirus Kolo,M Si saat dikonfirmasi Sabtu (22/2/2020).
Menurut Kasimirus, pemerintah perlu merespon secara cepat dan segera mengambil langkah penanganan.

" Kita minta pemerintah jangan lamban untuk atasi penyakit yang menyerang ternak babi milik masyarakat di TTU dan Belu. Kami minta pemerintah dalam hal ini dinas teknis agar segera tangani," kata Kasimirus.

Dijelaskan, dalam penanganan kasus tersebut, pemerintah harus bergerak cepat.
Bahkan, lanjutnya, perlu ada koordinasi yang baik antara pemerintah dan kabupaten untuk melakukan pengobatan serta pencegahan sehingga penyakit itu tidak meluas ke wilayah lain.

"Dinas Peternakan Provinsi NTT bersama Tim Respon Cepat Terpadu harus turun ke Belu dan TTU serta berkoordinasi dengan dinas peternakan setempat untuk melakukan pengobatan guna mencegah wabah sehingga tidak meluas dan merugikan masyarakat," katanya.

Dikatakan, dalam melakukan upaya penanganan wabah tersebut, maka bagian kesehatan hewan dan UPT Veteriner diharapkan saat ini berada di lokasi untuk melakukan investigasi dan upaya klinis guna memastikan virus apa yang menyebabkan babi milik masyarakat mati dlm jumlah yanh cukup besar.

Kasimirus juga meminta agar pemerintah dapat melakukan upaya kuratif "Kadis dan seluruh stafnya termasuk tim respon cepat terpadu harus lebih banyak berada di lapangan bukan tiap hari duduk di kantor karena ternak itu ada di desa-desa dan kelurahan-kelurahan," ujarnya. *)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved