Ternak Babi Mati Mendadak di TTU

Ternak Babi Mati Mendadak di TTU dan Belu, Kasimirus Minta Pemprov NTT Segera Tangani

Soal ternak babi mati mendadak di TTU dan Belu, Kasimirus Kolo minta Pemprov NTT segera tangani

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Kasimirus Kolo 

Soal ternak babi mati mendadak di TTU dan Belu, Kasimirus Kolo minta Pemprov NTT segera tangani

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Pemprov NTT) dan Kabupaten Belu maupun Kabupaten TTU diminta segera menangani kasus penyakit yang menyerang ternak babi. Perlu langkah konkret agar penyakit pada babi itu tidak menyebar.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD NTT, Drs. Kasimirus Kolo, M.Si ,Jumat (21/2/2020).

Kadis Peternakan NTT, Dany Suhadi: Ternak Babi Mati Mendadak Terserang Hog Cholera dan ASF

Menurut Kasimirus, pemerintah perlu merespon secara cepat dan segera mengambil langkah penanganan.

"Terkait penyakit yang menyerang ternak babi milik masyarakat di TTU dan Belu, kami minta pemerintah dalam hal ini dinas teknis agar segera tangani," kata Kasimirus.

Dia menjelaskan, perlu ada koordinasi yang baik antara pemerintah dan kabupaten untuk melakukan pengobatan serta pencegahan sehingga penyakit itu tidak meluas ke wilayah lain.

Ternak Babi Mati Mendadak, Pemprov NTT Koordinasi dengan Pemkab Belu dan TTU

"Dinas Peternakan Provinsi NTT bersama Tim Respon Cepat Terpadu harus turun ke Belu dan TTU serta berkoordinasi dengan dinas peternakan setempat untuk melakukan pengobatan guna mencegah wabah sehingga tidak meluas dan merugikan masyarakat," katanya.

Dikatakan, dalam melakukan upaya penanganan wabah tersebut, maka bagian kesehatan hewan dan UPT Veteriner diharapkan saat ini berada di lokasi untuk melakukan investigasi dan upaya klinis guna memastikan virus apa yang menyebabkan babi milik masyarakat mati dlm jumlah yanh cukup besar.

"Sebelum babi mati sekian ekor di TTU juga ada sapi yang mati. Mestinya dinas peternakan bertindak cepat melakukan upaya pencegahan seperti melakukan vaksin sehingga tidak terjadi bencana baru," katanya.

Kasimirus juga meminta agar pemerintah dapat melakukan upaya kuratif "Kadis dan seluruh stafnya termasuk tim respon cepat terpadu harus lebih banyak berada di lapangan bukan tiap hari duduk di kantor karena ternak itu ada di desa-desa dan kelurahan-kelurahan," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved