Ini Anjuran Dari Para Peneliti Guys, Jangan Takut Untuk Jatuh Cinta ! Ada 7 Manfaatnya

Ada lonjakan senyawa kimia seperti dopamin yang mengatur respons emosional, serta oksitosin yang menginduksi rasa percaya dan mengurangi kecemasan.

Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Ini Anjuran Dari Para Peneliti Guys, Jangan Takut Untuk Jatuh Cinta ! Ada 7 Manfaatnya
star jogya.com
Jatuh Cinta

Ini Anjuran Dari Para Peneliti Guys, Jangan Takut Untuk Jatuh Cinta ! Ada 7 Manfaatnya

POS-KUPANG.COM--Ini Anjuran Dari Para Peneliti Guys, Jangan Takut Untuk Jatuh Cinta ! Ada 7 Manfaatnya

Jatuh cinta ternyata memiliki pengaruh positif pada tubuh.

Menurut para peneliti dari University of Western Virginia seperti ditulis nationalgeographic.grid.id, jatuh cinta merupakan hasil dari kerja sama 12 aktivitas di otak.

Mereka mengatakan, perubahan pertama dalam aktivitas otak dimulai pada seperlima detik setelah Anda kepincut.

Ada lonjakan senyawa kimia seperti dopamin yang mengatur respons emosional, serta oksitosin yang menginduksi rasa percaya dan mengurangi kecemasan.

Ini mungkin menjelaskan mengapa studi yang dipublikasikan pada Annals of Behavioral Medicine menemukan fakta bahwa orang-orang yang sedang jatuh cinta cenderung memiliki tekanan darah yang lebih rendah.

Hormon yang dilepaskan akibat sentuhan pasangan diketahui memainkan peran penting pusat tekanan di kulit berhubungan dengan otak melalui saraf vagus yang mengalir ke tubuh.

Sebuah teori menyatakan, rangsangan pada vagus memicu peningkatan oksitosin.

Hormon yang dilepaskan akibat sentuhan pasangan diketahui memainkan peran penting pusat tekanan di kulit berhubungan dengan otak melalui saraf vagus yang mengalir ke tubuh.

Sebuah teori menyatakan, rangsangan pada vagus memicu peningkatan oksitosin.

“Kejadian penting dalam hidup, seperti jatuh cinta, memiliki efek fisiologis dan emosional yang mendalam. Sistem kekebalan tubuh, hormon, dan beberapa faktor lainnya mungkin terlibat,” kata Professor Sir Cary Cooper, psikolog dari University of Manchenster.

Jatuh cinta memengaruhi kemampuan dalam melawan infeksi.

Penelitian yang dilakukan pada 50 wanita menemukan bahwa mereka yang jatuh cinta memiliki perubahan genetika terkait dengan konsentrasi senyawa tinggi yang bisa menyerang virus.

Romansa  juga meningkatkan ambang batas terhadap rasa sakit.

Peneliti di Stanford University menggunakan pemindai otak untuk menilai respons terhadap rasa sakit.

Para partisipan diminta menyentuh sesuatu yang panas di tangannya sambil melihat beberapa foto.

Ketika mereka melihat gambar orang yang dicintai, rasa sakit berkurang hingga 40 persen.

Namun, ketika melihat foto orang yang tidak dikenal, tidak ada penurunan rasa sakit.

Melihat wajah seseorang yang dicintai diketahui dapat meningkatkan dopamin, hormon yang memicu pelepasan pereda rasa sakit alami.

Selain itu, berdasarkan studi pada jurnal Comprehensive Psychology, memeluk orang terkasih dapat menstabilkan tekanan darah dan detak jantung karena peningkatan kadar oksitosin.

Studi lain di University of California juga menunjukkan bahwa mereka yang rutin memeluk pasangannya cenderung jarang depresi dan cemas

Barikut bangkapos.com rangkum perubahan perubahan dalam otak dan tubuh seseorang saat sedang jatuh cinta, seperti dilansir Science Alert, dan tiberitakan Kompas.com. 

1. Menurunkan tekanan darah

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi berbahaya yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke dan gagal ginjal. Pengobatan dan perubahan gaya hidup seperti berolahraga dan makan sehat dapat mengendalikan atau mengurangi hipertensi.

Selain itu, studi juga menunjukkan bahwa jatuh cinta dapat menjadi cara alami untuk mengurangi tingkat tekanan darah.

Pada 2007, Departemen Layanan Kesehatan AS menerbitkan laporan yang membuktikan adanya hubungan antara pernikahan, umur panjang, dan kesehatan fisik.

Studi ini mengemukakan bahwa pasangan yang melakuka pernikahan memiliki tekanan darah yang lebih rendah dan risiko penyakit kardiovaskular berkurang.

Selain itu, American College of Cardiology juga pernah menerbitkan makalah tentang risiko penyakit kardiovaskular terhadap 3,5 juta peserta yang masih lajang, bercerai, atau janda.

Mereka menemukan, pasangan yang menikah di bawah usia 50 tahun cenderung memiliki risiko 12 persen lebih rendah terserang vaskular.

Sedangkan pasangan yang masih terikat dalam pernikahan sampai umur 51 hingga 60 tahun memiliki risiko 7 persen lebih rendah untuk terserang penyakit serupa daripada orang lain yang belum menikah.

2. Stres berkurang

Saat jatuh cinta dan belum mendapat kepastian, fenomena ini dapat memicu stres.

Dalam penelitian kecil yang terbit di NCBI edisi 2004, tahap awal jatuh cinta meningkatkan kadar kortisol, hormon yang terkait stres.

Namun, studi tersebut mendapati kadar kortisol sudah kembali ke normal saat peserta diuji lagi pada satu sampai dua tahun kemudian.

Sebuah studi yang terbit di Neuroendocrinology Letters edisi 2005 justru menemukan hormon stres tidak kembali dalam jangka panjang.

Dalam kajian tersebut, ahli menemukan hubungan antara sistem respon stres seseorang, yang dikenal sebagai aktivasi Hypothalamic Pituitary Adrenal (HPA-Axis), dengan pengembangan keterikatan sosial.

Hasilnya menunjukkan bahwa membangun ikatan dengan pasangan dapat mengubah fisiologis seseorang dan mengurangi kecemasan.

3. Merasa lebih aman

Menurut laporan Harvard Medical School, oksitosin, hormon yang dilepaskan melalui kontak fisik seperti pelukan, ciuman dan seks memperdalam keterikatan terhadap pasangan, sehingga menghasilkan sensasi kepuasan, ketenangan dan keamanan.

Oksitosin juga berperan dalam ikatan sosial, naluri keibuan, reproduksi dan kenikmatan seksual.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature, hormon ini secara substansi meningkatkan keterikatan dan kepercayaan di antara pasangan.

4. Jantung berdebar

Saat sedang jatuh cinta, tak jarang seseorang akan merasakan jantung berdegup kencang, telapak tangan berkeringat dan terasa ada sesuatu yang aneh di perut.

Saat jatuh cinta, sebenarnya kadar kortisol meningkat tajam dan tubuh mengalami perubahan.

" Otak limbik atau emosional akan mengaktifkan saraf vagus dari otak ke usus Anda," jelas Daniel Amen, psikiater dan ahli saraf kepada NBC News.

"Saat Anda merasa gugup atau merasa senang, saraf ini merangsang usus (untuk bergejolak)," imbuhnya.

5. Lebih bahagia

Jatuh cinta dapat melepaskan dopamine, sebuah neurotransmitter yang mengontrol pusat penghargaan dan kebahagiaan di otak, sehingga membuat seseorang merasa bahagia.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Comparative Neurology memindai 2.500 gambar otak dari 17 orang yang mengaku sedang jatuh cinta.

Hasilnya, saat peserta melihat foto seseorang yang dicintai maka akan terjadi aktivitas otak di dua area yang berkaitan dengan dopamin, yakni nukleus kaudatus dan area tegmental ventral.

6. Mengurangi rasa sakit

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One edisi 2010 mengambil scan FMRI dari partisipan yang baru saja menjalin kasih.

Para peneliti menemukan, peserta yang melihat gambar dari pasangannya menunjukkan adanya peningkatan aktivitas di beberapa daerah pemrosesan hadiah di otak.

Hal ini menunjukkan, cinta dapat mengurangi rasa sakit.

"Saat orang sedang jatuh cinta, ada perubahan signifikan dalam suasana hati mereka yang berdampak pada pengalaman rasa sakit," jelas Sean Mackey, penulis senior studi tersebut.

7. Seperti candu

Seperti halnya zat adiktif yang dapat membuat kecanduan, cinta juga bisa melakukan hal yang sama dengan caranya sendiri.

10 Makanan Terbaik Ini Mampu Menjaga Kesehatan Paru paru

Hi Guys, 11 Gangguan Penyakit Ini Bisa Diatasi Dengan Buah Plum !

Para ilmuwan telah mengamati respon neurokimia yang tumpang tindih di area otak yang sama antara pecandu narkoba dan orang yang sedang jatuh cinta.

Dalam laporan yang terbit di jurnal Philosophy, Psychiatry, & Psychology edisi 2017, mengungkap cinta bisa membuat ketagihan.

Cinta merupakan kebutuhan yang dapat dipenuhi sementara tetapi bisa menjadi sangat mengganggu jika tidak dipenuhi untuk jangka panjang. Hal ini pula yang pada akhirnya bisa bermuara pada kecanduan seks. (*)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Jangan Takut Untuk Jatuh cinta, Ternyata Ada Manfaatnya, Mengurangi Stress Hingga Alergi, https://bangka.tribunnews.com/2020/02/18/jangan-takut-untuk-jatuh-cinta-ternyata-ada-manfaatnya-mengurangi-stress-hingga-alergi?page=all.

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved