Liga 1 2020

Evan Dima Bicara Trauma setelah SEA Games, Persiapan Menikah dan Alasan Pilih Persija, Info

Gelandang baru Persija Jakarta, Evan Dimas Darmono berpose salam jempol telunjuk (sajete) di Stadion Kanjuruhan, Malan

Editor: Ferry Ndoen
TribunJakarta/Wahyu Septiana
Gelandang baru Persija Jakarta, Evan Dimas Darmono berpose salam jempol telunjuk (sajete) di Stadion Kanjuruhan, Malang 

Alhamdulillah adaptasi tidak terlalu sulit. Gak ada masalah. Banyak teman di sini yang pernah di timnas. Mereka sangat membantu saya dalam proses adaptasi. Soal coach (Sergio Farias), saya lihat orangnya tegas. Coach punya karakter.

Saya pikir sama juga dengan pelatih lainnya. Kebanyakan pelatih tegas dan memiliki karakter yang berbeda-beda.

Setiap pelatih kan punya gaya bermain sendiri-sendiri. Nah, coach Farias juga punya ciri khas. Pelatih asing dan pelatih Indonesia tak beda. Hanya masalah bahasa saja. Pelatih lokal gak kalah, menurut saya. Mereka bagus dan punya kualitas.

Siapa pelatih paling berjasa dalam karier?

Ya tentunya coach Indra Sjafri. Dia yang menemukan bakat saya. Waktu di skuad Indonesia U-16, banyak kenangan sama coach Indra. Pertama kali juga dia membawa timnas juara.

Persija punya banyak pemain berkualitas di tengah. Ada Sandi Sute, Rohit Chand, Marc Klok. Gimana persaingannya?

Saya senang di Persija karena ada pemain bagus dan berkualitas. Saya pikir di tim jangan ada perbedaan yang jauh antara pemain starting eleven sama cadangan. Sebagai pemain profesional, biar kami dimainkan satu menit atau beberapa menit atau di bangku cadangan, kami tetap harus bantu tim. Kalau tidak bisa dengan tenaga, bisa dengan doa. Jangan sampai iri atau mendoakan tim kalau kami tak diturunkan. Tidak boleh seperti itu.

Persija mau datangkan playmaker asing. Apakah itu ancaman?

Gol Indah Striker Persib Bandung, Presiden Jokowi Terkagum, Persis Solo Keok

Persaingan di sepak bola itu wajar. Kami harus siap untuk bersaing secara sehat. Dalam latihan kami harus benar-benar menunjukkan kualitas dan bekerja 100%. Selebihnya biar pelatih yang menentukan.

Evan sering pindah-pindah klub. Kenapa?

Ya, saya kontrak selalu setahun-setahun.Tapi kalau memang rezeki, saya pasti bertahan. Kenapa saya pindah-pindah, karena mungkin rezeki saya gak di klub itu. Tidak selalu karena nilai kontrak lebih besar, lalu pindah. Nilai kontrak itu relatif.

Saya cari nyamannya aja di mana. Saya juga pastikan tim ini serius menginginkan saya. Saya juga lihat materi pemain tim bagus atau tidak. Kalau tim menginginkan saya lama, saya pasti siap.

Respons Persija bagaimana?

Alhamdulillah sangat baik. Semua welcome. Saya di sini merasa sangat dihargai. Bukan berarti tim lain tidak menghargai. Ada yang bilang di media sosial bahwa saya tinggal di mes bersama klub lain, tapi sekarang di apartemen saat bersama Persija.

Sebetulnya saya enggak minta apartemen. Tapi karena saya akan menikah bulan ini, mau gak mau saya harus punya tempat tinggal sendiri. Kalau gak ada rencana menikah, ya saya tetap di mes seperti di klub-klub sebelumnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved