Terduga Pembunuh Kontraktor Ditangkap
BREAKING NEWS: Polisi Amankan 1 Terduga Pelaku Pembunuhan Yornimus Nenabu
Polisi amankan 1 terduga Pelaku pembunuhan Yornimus Nenabu di Kelurahan Belo Kota Kupang
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Polisi amankan 1 terduga Pelaku pembunuhan Yornimus Nenabu di Kelurahan Belo Kota Kupang. YN alias Yunus (41), tak berkutik saat diamankan di rumahnya di RT 10 RW 5 Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Jumat (14/2/2020).
Yunus merupakan satu terduga pelaku pembunuhan terhadap seorang kontraktor asal Kabupaten TTS, Yornimus Nenabu (41).
Korban Yornimus Nenabu ditemukan meninggal dunia, Rabu (29/6/2016) lalu di Jln Jalur 40, Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
• Agus Harimurti Yudhoyono Rayakan Valentine Day di Tirosa, Sapa Kaum Milenial Kota Kupang
Terduga pelaku diamankan oleh Tim Khusus Pengungkapan Kasus bentukan Kapolda NTT dipimpin AKBP Albert Neno yang juga Kapolres Malaka Polda NTT.
Hadir pula anggota Tim Khusus, Ipda Buang Sine beserta beberapa anggota polisi dari Polda NTT.
Pelaku YN yang sebelumnya melayat ke rumah kerabatnya di Kabupaten TTS, langsung diberikan surat perintah penahanan oleh AKBP Albert Neno sekitar pukul 15.17 Wita.
• Boli Jelaskan Kapasitas Pembuat Mosi Tidak Percaya
Tak berselang lama, pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang di Pasar Kasih Naikoten ini memasuki ruang tamu dan disambut istrinya, Henderina Taemnanu (50).
Henderina Taemnanu juga menerima surat perintah perintah penangkapan dan keduanya juga menandatangani surat tersebut.
Pelaku pun diminta untuk menukar pakaian yang dikenakannya dengan celana pendek dan diberitahukan untuk tidak menggunakan ikat pinggang.
"Tidak boleh pakai celana panjang dan ikat pinggang kalau di tahan," kata seorang anggota polisi.
Pasangan suami-istri ini lalu bergerak dari ruang tamu menuju kamar tidur agar terduga pelaku Yunus dapat mengganti pakaian yang dikenakannya.
Mereka juga sempat berdoa beberapa saat sebelum terduga pelaku digiring masuk ke mobil polisi dan dibawa ke Mapolda NTT.
Pelaku Yunus tidak berbicara banyak hingga tiba di Mapolda NTT.
Saat tiba di Mapolda NTT, terduga pelaku langsung dibawa dan menjalani pemeriksaan.
Sementara itu, istri terduga pelaku, Henderina Taemnanu mengatakan, pihaknya tidak tahu menahu terkait persoalan tersebut.
Ia pu mengaku suaminya memiliki marga yang sama dengan korban, namun tidak memiliki hubungan kekeluargaan.
"Iya, sama-sama Nenabu," katanya.
Meski demikian, ia juga mengaku bahwa telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus tersebut.
"Iya, diperiksa tahun 2017 lalu, kalau tidak salah bulan Februari," ujar ibu tiga anak ini.
Henderina juga meminta suaminya agar kooperatif dalam menjalani proses hukum.
Ia pun hanya terlihat pasrah dengan mata berkaca-kaca saat sang suami digiring masuk ke mobil untuk dibawa ke Mapolda NTT.
Di lain sisi, penangkapan tersebut juga menarik perhatian warga sekitar.
Walaupun hujan gerimis, tidak menyurutkan rasa keingintahuan warga sekitar yang berdiri menyaksikan kejadian tersebut.
Sebelumnya, salah satu terduga pelaku lainnya berinisial TT Alias Thomas (61) pada Kamis (13/2/2020) menyerahkan diri.
Thomas Tefa yang juga pensiunan PNS pada Kantor kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang menyerahkan diri ke Mapolda NTT sekitar pukul 15.30 Wita.
Thomas pun langsung menjalani pemeriksaan di Mapolda NTT.
Sementara itu, istri terduga pelaku SN, Anaci Tameo (23) mengaku kaget suaminya diamankan polis di rumahnya di RT 10 RW 10 Kelurahan Belo Kecamatan Maulafa Kota Kupang pada Rabu (12/2/2020) sore.
"Saya hanya pasrah saja," katanya saat ditemui Rabu malam di Mapolda NTT.
Anaci saat itu membawa ketiga anaknya untuk melihat suaminya menjalani pemeriksaan oleh polisi.
Dirinya pun tidak tahu menahu terkait keterlibatan suaminya dalam kasus tersebut.
Saat jenazah korban ditemukan, ia juga diberitahukan oleh warga sekitar, sebab lokasi penemuan korban tidak jauh dari rumahnya.
"Waktu meninggal kami tidak tahu sama sekali karena baru pindah ke situ," kisahnya.
Ia juga menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian.
Diberitakan sebelumnya, misteri kematian Yornimus Nenabu (48), kontraktor asal Desa Mnelalete, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten TTS perlahan terkuak.
Korban Yornimus Nenabu ditemukan meninggal dunia, Rabu (29/6/2016) lalu di Jln Jalur 40, Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
Setelah berselang beberapa tahun, Tim khusus Polda NTT berhasil membekuk sebanyak empat terduga pelaku pembunuhan.
Keempat terduga pelaku yang diamankan polisi diantaranya, BP (52), ST (50), SN (49) dan MT (48).
Keempat terduga pelaku berdomisili di RT 10 RW 10 Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang dan dibekuk di kediaman masing-masing pada Rabu (12/2/2020) petang hingga malam hari.
Dari keempat orang terduga pelaku ini, terdapat terduga pelaku yang berprofesi sebagai ASN pada Dinas Pendidikan Provinsi NTT, ASN pada kantor Gubernur NTT, ADN pada Pemkot Kupang dan pengumpul besi tua.
Para terduga pelaku dibekuk tim khusus bentukan Kapolda NTT dipimpin AKBP Albert Neno yang juga Kapolres Malaka Polda NTT.
Tim melibatkan anggota Satuan Brimob Polda NTT, anggota Dit Reskrimum Polda NTT dan beberapa anggota Polres Malaka.
Lebih lanjut, para terduga pelaku ini melakukan perlawanan saat hendak diamankan.
Pelaku SN diamankan saat baru pulang mengumpulkan besi tua dan polisi menunjukkan surat perintah penangkapan kepada Anaci T (27), istri SN.
Sementara tiga terduga lainnya juga diamankan di rumah saat pulang dari kebun. Terdapat juga satu terduga pelaku yang tengah mabuk miras saat diamankan.
Selain mengamankan keempat terduga pelaku, polisi mengamankan barang bukti satu unit mobil pikap warna hitam bernomor polisi DH 8295 AC yang diduga kuat terlibat dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap korban.
Mobil ini pun diparkir di area Mapolda NTT, tepat di depan ruangan Ditnarkoba Polda NTT.
Selanjutnya, para terduga pelaku digelandang ke kantor Dit Resnarkoba Polda NTT untuk menjalani pemeriksaan
Ketua tim penangkapan, AKBP Albert Neno yang dikonfirmasi awak media pada Rabu (12/2/2020) malam membenarkan penangkapan tersebut dan mengaku para terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan polisi.
Sementara itu, jenazah korban Yornimus Nenabu ditemukan sekitar pukul 00.10 Wita di Jln Jalur 40 Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang pada Rabu (29/6/2016) lalu
Korban awalnya pergi dari rumah sejak Selasa (28/6/2016) dan belum pulang ke rumah hingga ditemukan meninggal dunia.
Lebih lanjut, pada Rabu (29/6/2016) malam sekitar pukul 22.00 Wita, Nikson Benu (25), kerabat korban yang juga mahasiswa FISIP Undana Kupang dan tinggal di perumahan BTN Blok ZA nomor 55 Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang bersama Yoik Nenabu (anak korban) dan Rinto Nenobais, mencari korban di sepanjang Jln Jalur 40 dari Pura Agung Kertha Bhuwana BTN Kolhua hingga ujung jalan persimpangan jalur 40 Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
Tiba di depan stasiun pemancar Metro TV, mereka bertanya kepada empat warga orang yang sementara duduk nongkrong di atas bak air yakni Rian Seran, Anton Nenotek, Tika Wekan dan Jo Saly.
Kemudian mereka bersama empat orang tersebut mencari korban ke arah perumahan Sejagad Town House namun tidak mendapati korban.
Ketujuh orang tersebut kemudian kembali mencari korban ke arah Jln Jalur 40, namun hasilnya nihil sehingga mereka mencari tim doa untuk membantu menemukan korban.
Berdasarkan keterangan dari tim doa, korban berada di sekitar sebuah pohon besar.
Mereka pun kemudian berinisiatif untuk turun ke arah jurang dan mendapati korban yang telah meninggal dunia dan sementara tidur dengan posisi tidur miring ke sebelah kanan dan kedua kaki serta tangan terlipat.
Anak korban, Yoik Nenabu kemudian meminta kerabat dan rekan yang ikut mencari untuk membawa korban ke rumah sakit St Carollus Borromeus Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
Hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka lebam pada wajah dan luka pada pinggang sebelah kiri yang diduga akibat terjatuh dari atas badan jalan ke jurang.
Saat ditemukan, tubuh korban telah kaku dan pada kedua telinga korban mengeluarkan darah.
Diduga korban meninggal sehari sebelumnya dan kuat dugaan korban merupakan korban penganiayaan yang sengaja dibuang para pelaku untuk menghilangkan jejak. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/polisi-amankan-1-terduga-pelaku-pembunuhan-yornimus-nenabu.jpg)