Kota Kupang Terkini

Pentas Budaya di Kelurahan Bello Kota Kupang Diramaikan Permainan Gasing Kayu Timor

Menurut David Tuan, permainan gasing kayu dulunya bukan hanya hiburan, tetapi ruang pergaulan antar-anak kampung.

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
GASING- Pentas budaya tingkat Kelurahan Bello, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang pada Minggu (9/11/2025) diramaikan dengan permainan tradisional gasing kayu khas Timor 

Ringkasan Berita:
  • Pentas budaya tingkat Kelurahan Bello, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang pada Minggu (9/11/2025) diramaikan dengan permainan tradisional.
  • Di tengah alunan musik pada pentas budaya tingkat kelurahan ini yang mencuri perhatian warga adalah permainan gasing kayu khas Timor.
  • Lurah Bello Robinson Lona dalam sambutannya menegaskan bahwa pentas budaya bukan sekadar acara seremonial, tetapi bagian dari upaya pelestarian identitas lokal

 

POS-KUPANG.COM, KUPANG-  Pentas budaya tingkat Kelurahan Bello, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang pada Minggu (9/11/2025) di Lapangan Sepak Bola Nunhala agak berbeda dari biasanya.

Di tengah alunan musik dan keramaian warga yang mengikuti pentas budaya tingkat kelurahan yang mencuri perhatian warga adalah permainan gasing kayu khas Timor.

Beberapa laki-laki dewasa terlihat berkumpul di salah satu sudut lapangan. Mereka tidak sekadar bermain, tetapi mempertontonkan keterampilan memutar dan menjaga putaran gasing agar tetap stabil di tanah yang padat berdebu.

Setiap pemain tampak fokus, tangannya cekatan menarik tali, lalu melempar gasing dengan gerak tegas namun terukur.

Sorak kecil penonton terdengar setiap kali gasing berputar lebih lama atau berhasil menyingkirkan gasing lawan.

Di antara para pemain, tampak David Tuan dan Bernat Takene, dua warga dari lingkungan RT yang berbeda di Kelurahan Bello.

Baca juga: Mahasiswi Unwira Kupang KKN di Kelurahan Bello, Siap Berbagi Ilmu Praktis

Keduanya saling berhadapan dalam adu putar yang berlangsung hangat dan penuh canda.

Bukan sekadar pertandingan, tetapi pertemuan kenangan akan permainan masa kecil yang dulu akrab dimainkan hampir setiap sore.

Menurut David Tuan, permainan gasing kayu dulunya bukan hanya hiburan, tetapi ruang pergaulan antar-anak kampung.

“Dulu hampir semua anak laki-laki tahu cara buat dan bermain gasing. Itu yang menyatukan kami, tanpa perlu aturan rumit. Sekarang kami tampilkan lagi supaya anak-anak juga tahu,” ujar David.

Hal senada disampaikan Bernat Takene. Ia menilai, di tengah derasnya pengaruh permainan digital, permainan tradisional seperti gasing perlu didorong kembali agar tidak hilang ditelan waktu.

“Anak sekarang banyak bermain di layar. Tapi permainan seperti ini mengajarkan kesabaran, ketelitian, dan interaksi langsung. Kita tidak ingin tradisi ini hanya tinggal cerita,” kata Takene.

Baca juga: Petani Kelurahan Bello Ingin Kembalikan Kejayaan Sebagai Sentra Pertanian Kota Kupang NTT

Pentas budaya kelurahan Bello tahun ini memang memberi ruang bagi beragam kesenian dan tradisi lokal. Tidak hanya tarian dan musik, melainkan juga permainan rakyat yang selama ini jarang ditampilkan dalam acara formal maupun komunitas.

Lurah Bello Robinson Lona dalam sambutannya menegaskan bahwa pentas budaya bukan sekadar acara seremonial, tetapi bagian dari upaya pelestarian identitas lokal.

“Permainan tradisional adalah bagian dari ingatan kultural masyarakat Bello. Ketika kita menampilkannya kembali, kita sedang merawat siapa diri kita,” jelasnya.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved