10 Kebiasaan Hidup Ini Bisa Merusak Ginjal Anda, Banyak Yang Tidak Menyadarinya, Kurang Tidur?
INFO KESEHATAN - 10 Kebiasaan Hidup Ini Bisa Merusak Ginjal, Banyak Yang Tidak Menyadarinya
INFO KESEHATAN - 10 Kebiasaan Hidup Ini Bisa Merusak Ginjal, Banyak Yang Tidak Menyadarinya
POS-KUPANG.COM - Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang.
Dalam manusia dewasa, seperti dikutip dari Wikipedia, ukuran ginjal sekitar 11 sentimeter panjangnya.
Ginjal menerima darah dari sepasang arteri renalis, dan darah keluar lewat vena renalis.
Setiap ginjal berhubungan dengan ureter, tabung yang membawa urin keluar ke kandung kemih.
Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.
• Setelah Sunda Empire, Kini Muncul Kerajaan Kutai Mulawarman di Kaltim, Raja Labok Angkat Suara
• Siswi SMA Di TTU Dilaporkan Hilang
Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Nah, ginjal memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh, maka sangat penting untuk menjaga ginjal agar tetap berfungsi dengan baik.
Namun, kebanyakan orang masih memilki kebiasaan-kebiasaan yang dapat membahayakan ginjal.
Walau begitu, belum terlambat untuk terlepas dari perilaku yang merusak ini.
Melansir dari kidney.org, berikut daftar 10 kebiasaan umum yang mungkin tidak disadari dapat merusak ginjal.
1. Obat penghilang rasa sakit yang berlebihan
Obat-obatan
Fungsi obat memang untuk mengobati penyakit tertentu, namun banyak obat-obatan yang nyatanya dapat menyebabkan kerusakan ginjal atau bahkan gagal ginjal akut.
Terlebih jika obat tersebut dikonsumsi dalam dosis tinggi atau secara terus menerus.
• Kematian Anselmus Wora di Ende, TPDI Duga Kekuatiran Masyarakat Ada Pihak Ingin Kaburkan Otopsi
• BERITA POPULER - Mata Sendu Prabowo Saat Kunjungi 238 WNI di Natuna, Fadli Zon Tantang Jokowi
Seperti dikutip dari hellodokter.com, ada jenis obat yang efek sampingnya bisa merusak ginjal.
Selain berfungsi sebagai penyaring darah dan menyingkirkan limbah tubuh, ginjal juga berperan dalam mengontrol tekanan darah.
Lalu menstimulasi produksi sel darah merah, dan mengatur kadar elektrolit tubuh.
Gagal ginjal akut atau cedera ginjal akut sendiri adalah suatu kondisi di mana fungsi filtrasi ginjal menurun secara tiba-tiba atau cepat.
Nah, karena fungsi ginjal menyaring produk limbah dari darah, maka ginjal memainkan peran penting dalam menghilangkan banyak efek obat dari tubuh.
Hal ini yang membuat ginjal rentan terhadap cedera atau kerusakan.
Obat-obatan penghilang rasa sakit, seperti NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid), dapat meredakan sakit dan nyeri.
Akan tetapi juga dapat membahayakan ginjal, terutama jika memang sudah memiliki penyakit ginjal.
2. Terlalu banyak makan garam
Makanan yang mengandung banyak garam mengandung banyak sodium.
• Peserta Testing CPNS di Mabar Rabu 5 Februari 2020 yang Lolos Passing Grade, Berikut Nama-Namanya
• Simak Kisah Kapolsek Raimanuk Dalam Upaya Menangkap Pelaku Pegancaman Penikaman Pastor
Zat sodium ini yang dapat meningkatkan tekanan darah dan akibatnya bisa membahayakan ginjal.
Sebab, garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan menjadi tinggi.
Kondisi tekanan darah tinggi menjadi efek buruk.
Selain meningkatkan risiko penyakit jantung tapi juga meningkatkan risiko penyakit ginjal.
Ketika terlalu banyak garam di dalam tubuh, ginjal harus bekerja lebih keras di bawah tekanan sehingga menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
Penyakit ginjal kronis dan hipertensi berhubungan dengan siklus yang berkisambungan.
Pasalnya, ginjal berperan dalam metabolisme garam di tubuh.
Jika ginjal tidak dapat mengeluarkan natrium dengan baik, maka metabolisme garam di tubuh menjadi terganggu.
Dan garam akan menumpuk di tubuh, dan menyebabkan naiknya tekanan darah.
3. Makan makanan olahan
Menu makanan cepat saji atau Junkfood
• Ansy Lema Pertanyakan Hutan Bowosie yang Dialihfungsikan untuk Dikelola Badan Otorita Pariwisata
• BERITA POPULER - Mata Sendu Prabowo Saat Kunjungi 238 WNI di Natuna, Fadli Zon Tantang Jokowi
Makanan olahan adalah sumber signifikan natrium dan fosfor.
Banyak orang yang memiliki penyakit ginjal perlu membatasi fosfor dalam makanan mereka.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa asupan fosfor tinggi dari makanan olahan pada orang tanpa penyakit ginjal mungkin berbahaya bagi ginjal dan tulang mereka.
4. Tidak cukup minum air
Ilustrasi air putih.
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia.
Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna.
Kini ditambahkan tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat.
Manfaat air putih yang penting bagi tubuh lainnya dalah membantu meningkatkan dan memperkuat sistem imun.
Imun yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh akan menjadi sehat.
Banyak konsumsi air putih maka sistem kekebalan menjadi lebi kuat.
• INNALILLAHI! Kabar Duka Datang dari NU KH Ahmad Bagdja Meninggal Dunia, Sekjen PB NU Era Gus Dur
• Setelah Sunda Empire, Kini Muncul Kerajaan Kutai Mulawarman di Kaltim, Raja Labok Angkat Suara
Minum banyak air juga merupakan salah satu cara terbaik untuk menghindari batu ginjal yang menyakitkan.
Sebaliknya, kekurangan air akan menyebabkan dehidrasi.
Dan saat kurang air, ginjal akan bekerja lebih keras lagi dalam menyaring.
5. Terlalu banyak makan daging
Ilustrasi Daging panggang
Protein hewani menghasilkan asam dalam jumlah tinggi dalam darah.
Kondisi ini dapat membahayakan bagi ginjal dan menyebabkan asidosis.
Asidosis adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menghilangkan asam dengan cukup cepat.
Poin utamanya, protein memang dibutuhkan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan semua bagian tubuh.
Tetapi pola makan harus seimbang dengan buah-buahan dan sayuran.
6. Kurang tidur
Ilustrasi kurang tidur
Pekerjaan yang masih menumpuk atau sedang menghadapi masalah yang butuh perhatian sering menjadi alasan kita mengabaikan tidur.
Nyatanya, kekurangan tidur justru akan membuat masalah semakin buruk, belum lagi efeknya pada kesehatan.
“Tidur bukan kemewahan, melainkan keharusan,” ungkap direktur departemen kedokteran tidur di Cleveland Clini, Michelle Drerup.
“Jam tidur yang hilang mengurangi kualitas kesehatan lebih besar dari yang disadari.”
Sebuah kajian terhadap 16 penelitian tidur, misalnya, menemukan orang yang durasi tidurnya kurang dari 6-8 jam per malam risiko kematiannya meningkat hingga 12 persen.
Istirahat malam yang baik sangat penting untuk seluruh kesehatan, termasuk ginjal.
Fungsi ginjal diatur oleh siklus tidur-bangun yang membantu mengoordinasikan beban kerja ginjal selama 24 jam.
7. Konsumsi makanan tinggi gula
Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan konsumsi gula per hari tak lebih dari 50 gram atau empat sendok makan.
Sementara American Heart Association menganjurkan batasan konsumsi gula.
Sebesar 36 gram per hari untuk laki-laki dan 24 gram per hari untuk perempuan.
Itulah mengapa kita harus selektif dalam memilih makann dan menjaga asupan gula tak melebihi jumlah yang dianjurkan.
Sayangnya, banyak makanan yang dianggap sebagian orang aman, ternyata justru mengandung gula tinggi.
Gula berkontribusi pada obesitas yang meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan diabetes, dua penyebab utama penyakit ginjal.
Makanan berkadar gula tinggi terdapat pada Oatmeal instan, Granola, Makanan beku, Sereal, Roti tawar.
8. Merokok
Ilustrasi merokok sambil mengemudikan mobil.
Dikutip dari klikdokter.com, seperti yang kita ketahui, rokok dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan dapat mempengaruhi hampir seluruh organ tubuh manusia.
Penyakit yang paling sering ditimbulkan akibat merokok diantaranya stroke, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker paru.
Mengenai pertanyaan Anda tentang hubungan rokok dan penyakit ginjal, dr Dina Kusumawardhani menjawab tentu saja berkaitan.
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa rokok dapat menyebabkan hipertensi dan penyumbatan pembuluh darah.
Hipertensi merupakan penyebab utama dan tersering penyakit gagal ginjal.
Penyumbatan pembuluh darah (atersklerosis) juga bisa terjadi di seluruh pembuluh darah manusia, tidak hanya jantung dan otak, tapi juga ginjal.
Rokok memang dapat memberikan kenikmatan sesaat sekaligus memberikan dampak buruk yang signifikan bagi kesehatan.
Menghindari dan tidak mencoba-coba menghisap rokok adalah pilihan cerdas karena selain bermanfaat untuk diri sendiri juga baik bagi kesehatan orang di sekitar Anda.
Orang yang merokok cenderung memiliki protein dalam urin, yang merupakan tanda kerusakan ginjal.
9. Minum alkohol berlebihan
Ilustrasi minum bir
Minum alkohol secara teratur, yaitu lebih dari empat minuman sehari, telah ditemukan meningkatkan dua kali lipat risiko penyakit ginjal kronis.
Peminum berat yang juga merokok memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah ginjal.
Selain itu, mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat melemahkan otot jantung.
Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu.
Alkohol bisa mengakibatkan kardiomiopati yang ditandai dengan sesak napas, detak jantung tidak teratur (aritmia), kelelahan, dan batuk yang terus menerus.
Tak hanya itu, alkohol juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan hipertensi.
terkait kerusakan ginjal, efek diuretik pada alkohol dapat meningkatkan jumlah urine yang diproduksi tubuh.
Akibatnya, ginjal kesulitan untuk mengatur aliran urin dan cairan tubuh termasuk distribusi ion natrium, kalium, dan klorida ke seluruh tubuh.
Kondisi ini bisa mengganggu keseimbangan elektrolit di dalam tubuh yang menyebabkan Anda mengalami dehidrasi.
10. Duduk diam
Posisi duduk yang baik untuk tulang punggung
Saat ini, duduk untuk waktu yang lama telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit ginjal.
Meskipun para peneliti belum tahu mengapa atau bagaimana duduk terus-menerus atau aktivitas fisik mempengaruhi kesehatan ginjal secara langsung.
Diketahui bahwa aktivitas fisik yang lebih baik dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan metabolisme glukosa, keduanya merupakan faktor penting dalam kesehatan ginjal.
Sebelum terbiasa dengan beberapa kebiasaan tersebut, lebih baik mengurangisnya sejak dini yuk! (*)