Pemerintah Australia Ingin 5.000 Orang Indonesia Kerja Sambil Libur di Australia, NTT Prioritas
Pemerintah Australia ingin 5.000 orang Indonesia kerja sambil libur di Australia, NTT prioritas
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
"Sumber-sumber ini sangat penting untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa Australia dan Indonesia sangat dekat," imbuhnya.
Ia menyebut, ada satu komputer dalam ruangan itu yang memiliki semua sumber di Australia. "Jadi, kalau menggunakan komputer itu orang bisa mengakses semua sumber di semua universitas di Australia," ujarnya.
Meski demikian, ia menyarankan agar pihak Undana bisa menyediakan jaringan WiFi di ruangan Aussie Corner agar bisa mengakses semua sumber di Australia.
"Saya pikir Undana harus persiapkan WiFi-nya, karena itu bukan tanggung jawab saya," ujarnya. Untuk menambah suasana Australia, ia menyarankan agar unit yang mengelola Aussie Corner agar menyediakan makanan dari Australia.
"Ada satu kekurangan di ruangan itu adalah tidak ada makanan khas Australia, seperti anggur Austalia. Jadi saya akan kembali ke Undana, saya bawa anggur maupun bir, sehingga ada nuansa Australia, itu juga sedikit resep untuk sukses," ujarnya.
Rektor Undana, Prof. Ir. Fredrik L Benu, M.Si, Ph.D, dalam keterangannya, menegaskan sudah banyak program kerja sama yang dilakukan antara Undana dengan beberapa universitas di Australia.
Sehingga, katanya, kunjungan dari Konsul Diplomasi Publik tersebut untuk memastikan program-program kolaborasi dengan Australia yang sudah jalan.
Ia berharap ke depan program-program itu tetap dilanjutkan. Karena Undana merupakan perguruan tinggi yang sangat dekat dengan Australia.
Sebelumnya, di Ruang Rektor Undana, Prof. Fred, menjelaskan, Undana memiliki 11 fakultas dan satu PPs.
Kini Undana memiliki 57 program studi (prodi), terdiri dari 47 prodi S1 dan 10 prodi S2 dan S3. Undana sendiri memiliki mahasiwa internasional, diantaranya dari Timor Leste.
Ia menyebut, Undana merupakan kampus paling selatan Indonesia, sehingga hampir 70 persen staf dosen yang merupakan lulusan di beberapa universitas di Australia.
Beberapa diantaranya, jelas alumni Curtin University itu adalah Wakil Rektor IV, Ir. I Wayan Mudita, M.Sc, Ph.D, merupakan lulusan Charles Darwin University, Ir. Philipi de Rossari, Ph.D, merupakan lulusan Griffith University, begitupun dengan dosen-dosen lainnya.
Ia juga menyebut, antara Undana dan beberapa universitas di Timor Leste dan Australia telah meggelar konsorsium internasional, tujuannya, menentukan pusat keunggulan universitas, ada beberapa kerjasama penelitian yang sudah dilaksanakan maupun pertukaran mahasiswa. (*)