DBD Berkecamuk di Sikka
Korban DBD Alami Shok Dirujuk ke RS St. Elisabeth Lela
Dua korbanya lainnya, Elisabeth Maria, balita berusia 1,7 tahun meninggal Selasa (7/1/2020). Kemudian Yohanes Yuliano Putra Bang (2,7)
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM, MAUMERE---Korban demam berdarah (DBD) asal Nuaria, Desa Detubunga, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Feradensia Akulia Trifena(12) dirujuk dalam kondisi shok dari Puskesmas Wolofeo.
“Korban meninggal dunia sampai saat ini ada tiga orang. Dua orang meninggal sebelum ditetapkan status KLB DBD, dan satu orang setelah penetapan KLB DBD,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, Rabu (5/2/2020) pagi di Maumere.

Ia menjelaskan, korban dirujuk Jumat (31/1/2020) dalam kondisi shok. Petugas kesehatan di RS St.Elisabeth Lela, lanjut Petrus telah memberikan pelayanan maksimal, meski nyawanya tidak tertolong.
Petrus menegaskan, kematian akibat DBD yang menimpa korban ketiga bukan karena kecolongan petugas kesehatan di Puskesmas Wolofeo.
• BREAKING NEWS: Deman Berdarah Kembali Renggut Nyawa Korban Ketiga Anak di Sikka
Ia menduga orangtuanya kurang memahami kondisi anak, ketika telah terserang DBD masih tampak beraktivitas bermain dan lain sebagainya.
• Tawarkan Pekerjaan Jadi PRT, Lelaki ini Malah Perkosa Dua Perempuan, Kronologi
“Ketika dibawa kondisinya sudah lumayan berat, sehingga langsung dirujuk ke RS.St Elisabeth Lela,” kata Petrus.
Dua korbanya lainnya, Elisabeth Maria, balita berusia 1,7 tahun meninggal Selasa (7/1/2020). Kemudian Yohanes Yuliano Putra Bang (2,7) meninggal Selasa dini hari (21/1/2020) di RSUD dr.TC.Hillers Maumere.
Kabupaten Sikka ditetapkan dalam status KLB DBD yang tertuang dalam surat Nomor: Dinkes P2P/112/1/2020. Penetapan itu setelah mencermati peningkatan penderita DBD yang sangat siginifkan memasuki pekan ketiga Januari 2020.
Penetapan KLBD dilakukan karena jumlah kasus meninggal 171 kasus ini sampai 21 Januari 2020, meningkat dua kali dibanding bulan yang sama tahun 2019 sebanyak 65 kasus. (laporan wartawan pos-kupang.com, eginius mo’a).
