Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat Minta Ada Sinergisitas Manajemen RS
sehingga ada masalah di satu rumah atau di satu daerah, maka rumah sakit terdekat atau daerah terdekat bisa membantu
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Gubernur NTT Minta Ada Sinergisitas Manajemen RS
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Gubernur NTT , Viktor Bungtilu Laiskodat meminta agar ada sinergisitas manajemen Rumah Sakit di NTT. Langkah ini diperlukan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat NTT.
Hal ini disampaikan Kepala Biro (Karo) Humas dan Protokol Setda NTT, Dr. Marius Jelamu, M. Si kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (5/2/2020).
Menurut Marius, permintaan Gubernur NTT itu disampaikan ketika pertemuan dengan Kadis Kesehatan NTT, drg. Dominikus Mere, Direktur RSUD Prof. WZ. Johannes Kupang dan Direktur RS Siloam di ruang kerja Gubernur NTT, Rabu (5/2/2020).
Dalam pertemuan itu, Marius mengatakan, Gubernur NTT meminta adanya sinergisitas antar rumah sakit di NTT.
"Bapak gubernur mendorong semua RS bekerjasama, sehingga ada masalah di satu rumah atau di satu daerah, maka rumah sakit terdekat atau daerah terdekat bisa membantu. Pelayanan di ruamh sakit adalah pelayanan kemanusiaan jadi perlu jadi prioritas," kata Marius.
Gubernur NTT, lanjut Marius juga meminta Kadis Kesehatan NTT segera berkoordinasi dengan kabupaten dan kota, terutama antar rumah sakit.
"Semua dirut rumah sakit harus mencari jalan atau solusi ketika ada masalah. Sinergisitas sangat dibutuhkan antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lainnya," ujar Marius.
Marius mengatakan, Gubernur NTT mencontohkan, misalnya di RS Siloam alat cuci darah terganggu, maka pasien yang ada itu bisa dirujuk ke RSU Prof. WZ. Johannes Kupang.
• Indonesia Investigates Deaths of 880 Pigs in Bali from December to January, African Swine Fever?
• Intip Ramalan Zodiak Besok Kamis 6 Februari 2020 Virgo Emosional Libra Tahan Diri Scorpio Hari Buruk
Saat itu Kadis Kesehatan NTT, drg. Domi Mere, M.Kes mengatakan, soal rujukam pasien, memang dalam permenkes lama tidak bisa mengatur soal rujukan tapi saat ini ada permenekes baru yang bisa.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)