DBD Berkecamuk di Sikka
Dinkes Sikka Benarkan Anak Sikka Meninggal DBD di RS Lela
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, Rabu (5/2/2020) pagi membenarkan meninggalny
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM, MAUMERE---Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, Rabu (5/2/2020) pagi membenarkan meninggalnya korban demam berdarah dengue (DBD) di RS St.Elisabeth Lela, sebelah selatan Kota Maumere, Pulau Flores.
“Iya, anak 12 tahun masuk dengan kondisi shok,” kata Petrus dalam pesan WhatsApp, Rabu pagi di Maumere.
Sementara Kepala RS St.Elisabeth Lela, dr.Joan Tanuwijaya, dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp membenarkan pasien anak meninggal Selasa malam.
“Untuk release resmi mohon dapat menunggu. Kami sedang koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Sikka,” tulis Joan Tanujaya.
Informasi diperoleh pos-kupang.com, Rabu pagi menyebutkan korban meninggal dunia terindentifikasi bernama Feradensia Akulia Trifena berusia 12 tahun asal Desa Detubinga,Kecamaatan Tanawawo.
Dengan kematian anak berusai 12 tahun tahun, maka sejak bulan Januari 2020 hingga saat ini sudah tiga orang meninggal dunia. Dua korbanya lainnya, Elisabeth Maria, balita berusia 1,7 tahun meninggal Selasa (7/1/2020). Kemudian Yohanes Yuliano Putra Bang (2,7) meninggal Selasa dini hari (21/1/2020) di RSUD dr.TC.Hillers Maumere.
Kabupaten Sikka ditetapkan dalam status KLB DBD yang tertuang dalam surat Nomor: Dinkes P2P/112/1/2020. Penetapan itu setelah mencermati peningkatan penderita DBD yang sangat siginifkan memasuki pekan ketiga Januari 2020.
Penetapan KLBD dilakukan karena jumlah kasus meningga 171 kasus ini sampai 21 Januari 2020, meningkat dua kali dibanding bulan yang sama tahun 2019 sebanyak 65 kasus. (laporan wartawan pos-kupang.com, eginius mo’a).
