Di Nagekeo 100 Hektar Jagung Petani Ulupulu I Terserang Ulat Grayak
Sebanyak 100 hektar tanaman jagung milik warga Desa Ulupulu I Nagekeo terserang hama jenis ulat grayak
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Kepala Desa Ulupulu I di Kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo, Emilianus Meze, menyebutkan, lebih dari 100 hektar tanaman jagung milik warga Desa Ulupulu I terserang hama jenis ulat grayak.
Kades Emilianus mengatakan pihaknya tidak mengetahui apa penyebabnya sehingga jagung yang berumur hampir dua bulan terserang hama ulayat Grayak.
• Ini Alasan Bio Farma Holding BUMN Farmasi Belum Berencana Buat Vaksin Anti Virus Corona
"Sejak dua minggu yang lalu, tanaman jagung milik masyarakat di Desa Ulupulu I, terserang hama ulat grayak. Kami tidak tahu penyebab hama tersebut muncul, tiba-tiba sudah menyerang tanaman jagung," ungkap Kades Emilianus, kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (5/2/2020).
Kades Emilianus mengatakan pada awalnya, hama tersebut hanya menyetang beberapa kebun warga, namun akhirnya menyebar ke tanaman lainnya.
• Tim Advokasi Siapkan 20 Bukti Gugat Jokowi soal Pelambatan dan Blokir Internet Papua
Saat ini, sekitar 100 hektar lebih tanaman jagung milik 200 orang warga terserang hama ulat grayak tersebut.
"Hal ini membuat saya dan warga sangat khawatir, jangan sampai tanaman mati dan kami gagal panen," papar Kades Emilianus.
Ia mengaku selain di Desa Ulupulu I, hama ulat grayak juga telah menyerang tanaman jagung milik warga di Desa Ulupulu, Pagomogo, Wokowoe, Wokodekororo dan Tonggo.
"Kalau di desa-desa yang lain saya belum tahu, karena sampai sekarang saya belum dapat informasi.Tetapi hama ini cepat menyebar, kemungkinan besar sudah menyerang tanaman di wilayah lainnya, selain di Kecamatan Nangaroro,"ungkap Kades Emilianus.
Ia mengaku dirinya telah melaporkan hal tersebut kepada Kepala BPP Ndora dan para PPL yang bertugas di wilayahnya.
"Kepala BPP dan PPL langsung merespon dan mengambil tindakan membasmi hama ulat Grayak dengan obat jenis Decis untuk membasmi hama ulat Grayak,"paparnya.
Selain menggunakan pestisida kimia, lanjut Kades Emilianus, warganya juga menggunakan pestisida alami yang dibuat dan difermentasikan sendiri.
"Kami juga menggunakan obat alami yang terbuat dari daun nimba, gamal, abu dapur, daun sirih dan bawang putih. Bahan-bahan tersebut kami fermentasikan. Dan saat diaplikasikan pada tanaman jagung, hasilnya cukup baik.Tanaman jagung yang terserang hama dapat tertolong," jelasnya.
Ia mengatakan meskipun demikian, dirinya tetap mengharapkan perhatian dari Pemda Nagekeo.
"Saya harapkan ada perhatian dari Pemda Nagekeo, sebab hama ini sangat mudah datang kembali. Apalagi karena telah menyebar ke desa-desa lainnya," harap Kades Emilianus.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pertanian Nagekeo Ir.Klementina Dawo mengatakan untuk Desa Ulupulu I, pihaknya telah memberikan bantuan obat pembasmi hama.