Setelah Video Call Suami, Ibu Muda di Jeneponto Nekat Bunuh Diri di Hadapan Anak
Setelah Video Call Suami, Ibu Muda di Jeneponto Nekat Bunuh Diri di Hadapan Anak
"Mayat sekarang masih di TKP, sampai saat ini motif belum diketahui. Sebelum korban gantung diri masih sempat makan rujak dengan ibunya," jelasnya.
Gadis Jeneponto Bunuh Diri karena Lamaran Kekasih Ditolak
Sebelumnya, di Jeneponto juga pernah heboh kasus bunuh diri.
• Seorang Ibu Pengidap Virus Corona Melahirkan, Sang Bayi Mengalami Hal Ajaib
• Ramalan Shio Hari Ini Selasa 4 Februari 2020 Tahun Tikus Logam Imlek 2571 Kerbau Ayam Ular Beruntung
Sungguh malang nasib perempuan berinisial C (31) asal Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan Juli 2019 lalu.
Gegara patah hati, karena lamaran kekasihnya Ramli (37) ditolak keluarganya sendiri, perempuan 31 tahun itu memutuskan mengakhiri hidupnya.
Wanita C ditemukan meninggal dunia di rumah Ramli setelah sempat Silariang atau kawin lari dan tinggal di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Jeneponto.
Menanggapi kejadian itu, psikolog yang juga dosen di Fakultas Psikologi Universitas Bosowa, Titin Florentina P mengatakan, fenomena bunuh diri ada beberapa macam pemicunya.
"Dalam kasus ini usianya (C) sudah 30-an, seharusnya cara berfikirnya sudah matang, sudah dewasa awal," kata Titin.
"Cara berfikirnya harusnya sudah mampu menyelesaikan berbagai masalah dengan baik . Tapi kenyataannya dia memilih mengakhiri hidup, berarti memang konsep dirinya menurun," kata Titin.
• Pasien Wanita 19 Tahun Diisolasi Karena Diduga Terjangkit Virus Corona di Bogor, Hasil Pemeriksaan?
• Terdakwa Sabu-Sabu Melahirkan Bayi Laki-Laki di RSUD Maumere
Menurut Titin, bisa saja C merasa tidak berharga, tidak bahagia dengan masalah hubungan asmaranya, termasuk hubungan keluarga.
"Kita juga harus lihat keperibadian yang bersangkutan, apakah dia memang orang yang sulit mengungkapkan perasaanya, atau tak mau bertanya ke pihak lain," ujarnya.
"Kalau dalam psikologi faktor ini bisa disebut depresi atau gangguan mood," jelasnya.
Lanjut Titin, depresi juga bisa disebabkan berbagai faktor, bisa bawaan, lingkungan, atau pola asuh.
"Jadi tampaknya yang bersangkutan kehilangan motivasi untuk bisa menyelesaikan masalahnya.," ujarnya.
"Seandainya mungkin bisa bersabar dan menyampaikan perasaan, keinginan, dan harapan ke keluarganya, saya fikir pasti ada jalan, tapi dia lebih memilih akhiri hidup," sebutnya.