Selain Virus Corona, China Laporkan Kasus Virus H5N1 atau Flu Burung di Provinsi Hunan

Di tengah mewabahnya virus corona yang berawal di Wuhan, Pemerintah China melaporkan penyebaran virus flu burung H5N1 di sebuah peternakan di Shaoyang

Editor: Agustinus Sape
zoom-inlihat foto Selain Virus Corona, China Laporkan Kasus Virus H5N1 atau Flu Burung di Provinsi Hunan
Pos Kupang/Reuters
Awas Flu Burung

Kota-kota besar ini menyediakan tempat hidup bagi hewan liar seperti tikus, rakun, tupai, rubah, unggas, anjing liar, monyet yang bisa hidup di ruang terbuka hijau dan memakan sampah yang dihasilkan manusia.

Terkadang hewan liar ini lebih sukses hidup di kota daripada di alam liar karena banyaknya pasokan makanan. Maka ruang kota lantas menjadi tempat pertemuan berbagai penyakit yang berevolusi.

Data pengidap virus corona
Data pengidap virus corona (BBC, NHS, CDC)

Siapa paling rentan risiko?

Penyakit baru yang hidup di inang baru sangat berbahaya, tak heran kenapa orang khawatir terhadap kemunculannya.

Beberapa kelompok orang lebih rentan terhadap penyakit baru ketimbang yang lain.

Virus corona dari China: Pemerintah tingkatkan kewaspadaan pada pintu-pintu masuk
Virus corona: Layanan transportasi umum di Wuhan dihentikan, korban bertambah
Virus misterius dari China telah 'menginfeksi ratusan orang'
Penduduk miskin perkotaan akan memiliki risiko lebih besar untuk bertemu sumber dan pembawa penyakit karena minimnya fasilitas kebersihan dan kesehatan.

Nutrisi yang buruk, paparan udara berpolusi juga menyebabkan lemahnya sistem kekebalan tubuh. Jika sakit, mereka juga mungkin tak mampu mendapat perawatan kesehatan.

Infeksi juga tersebar cepat di kota besar yang padat. Penduduk menghirup udara dan menyentuh berbagai benda yang sama.

Di beberapa masyarakat, banyak orang makan hewan liar, hewan yang ditangkap di dalam kota atau daging yang didapat dari kawasan sekitar.

Bagaimana penyakit mengubah perilaku?

Hingga hari ini, hampirn ada 8.000 kasus virus corona yang telah dipastikan, dan lebih dari 200 penderita meninggal dunia.

Berbagai negara telah mengambil langkah mencegah penyebaran. Potensi dampak ekonominya jelas.

Data kasus penyakit menular di China
Data kasus penyakit menular di China (BBC News Indonesia)

Larangan bepergian sudah mulai diterapkan, orang-orang sudah mulai enggan berinteraksi karena khawatir akan penularan. Perilaku mulai berubah.

Perjalanan antar negara akan semakin sulit, pekerja musiman antar negara akan sulit melakukan perjalanan, rangkaian pasokan produksi akan terganggu.

Hal ini kerap terjadi dalam situasi wabah. Di tahun 2003, epidemi SARS mendatangkan kerugian ekonomi global sekitar $40bn (sekitar Rp546 triliun) dalam enam bulan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved