Ini Proses Evakuasi Bangkai KM Shimpo 16 yang Tenggelam di Pelabuhan Laut Lewoleba
Ini Proses Evakuasi Bangkai KM Shimpo 16 yang Tenggelam di Pelabuhan Laut Lewoleba
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Ini Proses Evakuasi Bangkai KM Shimpo 16 yang Tenggelam di Pelabuhan Laut Lewoleba
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - PT United Sub Sea Service Indonesia ( USSSINDO) Marine, perusahaan yang ditunjuk untuk mengevakuasi bangkai KM Shimpo 16 yang tenggelam di Pelabuhan Laut Lewoleba mulai melakukan proses pengapungan dan pengosongan bangkai kapal.
Salah satu tugas berat yang harus dilakukan pihak perusahaan sebelum mengapungkan kapal barang naas tersebut adalah mengeluarkan sekitar 37 ribu sak semen yang masih berada di dalam bangkai kapal. Berat 37 ribu sak semen ini setara 1500 ton.
• Wabup Kupang Prihatin Oknum Guru PNS Tega Mencabuli Anak Muridnya
Iwan Farid Siradjudin, Project Managing perusahaan yang berbasis di Kota Batam itu menjelaskan proses pemindahan semen dari dalam kapal itu dilakukan secara manual oleh sembilan orang penyelam lokal.
Proses pemindahan semen yang sudah dimulai sejak 3 Januari 2020 ini memang bertujuan untuk mengosongkan semua muatan yang ada di dalam kapal sehingga kapal bisa diapungkan ke permukaan laut.
• Keputusan Pemekaran Tiga Desa di Kabupaten Kupang Menunggu Momentum yang Pas
"Kita pakai logika saja, di darat saja kalau pindahkan semen sebanyak itu dari kapal yang pakai alat crane saja butuh waktu sekitar tiga minggu, apalagi ini di dalam laut dan pakai cara manual saja, pasti lebih lama," kata Iwan ditemui di lokasi Pelabuhan Laut Lewoleba, Senin (3/2/2020).
Dijelaskannya, proses pemindahan semen ini yang memakan waktu paling lama. Sebab, berdasarkan pengalaman pihak perusahaan, untuk mengapungkan kembali kapal tanpa muatan yang tenggelam membutuhkan waktu tidak lebih dari tiga minggu.
Oleh karena itu, dirinya juga belum memastikan sampai kapan proses pengapungan bangkai kapal tersebut bisa dilakukan sampai semua semen berhasil dipindahkan dari dalam 'perut' bangkai KM Shimpo 16.
PT United Sub Sea Service Indonesia (USSSINDO) Marine merupakan perusahaan khusus yang menangani proses evakuasi (salvage) kapal yang tenggelam dan ini baru pertama kalinya melakukan salvage di wilayah NTT.
"Sementara kami lagi proses pengangkatan semen. Kita keluarkan dulu yang ada di dalam palka supaya kapal lebih ringan supaya bisa apungkan kapal itu. Semen dikeluarkan dulu baru kapal itu dibalik. Lalu kita pengendapan air dalam palka," jelas Iwan.
Untuk sementara semen-semen itu masih dibenamkan di dasar laut. Namun, ungkap Iwan, kalau semen-semen yang ada di dasar laut itu tidak mengganggu pelayaran setelah kapal dievakuasi maka perusahaan akan membuat berita acara kalau semen-semen itu tetap berada di dasar laut.
Jika menggangu pelayaran maka mereka akan mengangkut semua semen itu ke darat.
Di hadapan awak media, Iwan memaparkan proses salvage KM Shimpo 16 yang menggunakan metode pengapungan.
Seraya memindahkan muatan semen dari dalam kapal, tim teknis perusahaan yang berjumlah tujuh orang terus mencoba memasang airbag dan mengosongkan ruang mesin. Upaya pengapungan ini sudah mereka lakukan sejak 29 Januari 2020.
"Ruangan mesin akan dikosongkan, kita kedapkan dan tutup semua lubang di ruangan mesin. Kalau ruangan mesin kosong dan sudah tidak ada udara di dalamnya maka itu bisa hasilkan daya apung kurang lebih 200 ton," paparnya.
Jadi, sudah ada 6 airbag dengan total daya apung 240 ton yang sudah disiapkan, sehingga ditambah daya apung dari ruangan mesin 200 ton maka sudah ada kurang lebih 440 ton daya apung.
Oleh karena itu, menurut Iwan, total daya apung 440 ton sudah bisa mengapungkan kapal berbobot 700 ton tersebut.
Tidak Ada Pencemaran
Di samping itu, Iwan menjamin tidak akan ada tumpahan minyak yang bisa mencemari laut selama proses evakuasi kapal. Menurut dia, pihak Pol Air sudah menyumbat 12 lubang ventilasi yang ada di kapal.
"Saya jamin tidak akan ada pencemaran minyak. Dijamin tidak ada pencemaran. Yang menutup lubang itu dr Pol Air dan mereka sudah tutup lubang tangki solar. Kami juga sudah bawa alat kalau sampai ada pencemaran tinggal langsung tanggulangi saja," sebutnya.
"Kecil sekali kemungkinan tumpahan minyak karena lubang ini kami sudah tutup. Tangki itu benar-benar sudah tertutup, tidak ada celah," tambahnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO)