WAWANCARA EKSKLUSIF

Thomas Bangke Optimistis NTT Tangguh Bencana

Pemerintah Provinsi NTT membuat penegasan kepada bupati tentang atisipasi becana, ancaman banjir dan longsor

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Alfons Nedabang
DOK POS-KUPANG.COM
Thomas Bangke 

Apakah ada bencana alam yang menelan korban jiwa?

Foto Ayu Ting Ting Disandingkan dengan Luna Maya, Agnez Mo, Nagita Slavina, Ibu Bilqis Tuai Hujatan

Khusus bencana longsor, pada tahun 2019 ada korban meninggal, yakni di Kabupaten Manggarai pada 5 Februari 2019 menyebabkan satu orang meninggal dan di Kabupaten Manggarai Barat pada tanggal 7 Maret 2019 menyebabkan 10 orang meninggal dunia. Sedangkan pada awal tahun 2020, yakni tanggal 4 Januari 2020, terjadi bencana yang menyebabkan satu korban meninggal di Kabupaten Alor, yaitu akibat pohon tumbang.

Apa saja jenis ancaman bencana yang sudah terjadi?

Jenis bencana yang menjadi ancaman di NTT adalah bencana banjir, gempa bumi, gunung api, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, longsor, tsunami, angin puting beliung, abrasi pantai dan kecelakaan laut.

Wilayah mana saja di NTT yang menjadi ancaman banjir?

Bersiap, Mulai 1 Februari Deretan Smartphone ini Tak Bisa Akses WhatsApp Lagi, Cek Handphone Kamu

Wilayah yang memiliki ancaman banjir di NTT ada di sekitar wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Benanain. Ancaman ini cukup berisiko dan bisa melanda wilayah Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan bermuara di Kabupaten Malaka. Ancaman bencana banjir ini juga terdapat di Kabupaten Flores Timur, Ende, Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur.

Daerah dengan tingkat kerawanan longsor?

Ancaman bencana longsor dengan tingkat tinggi terjadi atau mendominasi di Pulau Flores, Timor dan Pulau Sumba. Sedangkan bencana angin puting beliung berpotensi di semua wilayah di NTT.

Bagaimana dengan ancaman tsunami?

BREAKING NEWS: Pulang Beri Makan Sapi, Pemuda Tanggung di TTS Habisi Nyawa Pria 50 Tahun

Wilayah dengan ancaman tsunami tinggi berada di pesisir selatan Pulau Timor meliputi Tablolong, Nisum, Toineke, Kolbano, Boking dan Besikama. Begitu juga di pesisir selatan Pulau Rote, yaitu Manuk, Landu, Eahun dan Oelulu. Pesisir selatan Pulau Sumba meliputi Manukangga, Nggongi, Praigoga, Wanokaka. Selain itu, pesisir utara Pulau Flores, Toriang, Mbay, Saramba, Pulau Babi, Adonara, Lewotolo. Ada juga pesisir kepulauan Alor meliputi Batulolong, Maritaing, Pantar, Matang dan pesisir utara Pulau Lembata, yakni Balauring dan Wairiang.

Apa yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana-bencana itu?

Manajemen penanggulangan bencana, banjir, longsor dan angin kencang sesuai UU No 24 Tahun 2007 meliputi kegiatan pra bencana, saat bencana dan pasca bencana.
Pra bencana ini meliputi mitigasi dan siaga bencana, kenapa siaga bencana, isu strategis bahwa terjadi bencana yang masif pasti mengganggu aktivitas masyarakat.
Sedangkan saat bencana dilakukan evakuasi korban/ pengungsidan terakhir pasca bencana, meliputi rehabilitasi dan rekonstruksi.

Agus Ririmase dan Inovasi Pelayanan e-KTP di Kota Kupang

Kegiatan apa yang dilakukan pemerintah mengantisipasi dan menghadapi bencana?

Pemerintah Provinsi NTT membuat penegasan kepada bupati/walikota tentang atisipasi becana, ancaman banjir dan longsor pada tanggal 30 Oktober 2019 lalu.
Kemudian kita koordinasi dengan BMKG, SAR dan instansi terkat untuk siaga darurat bencana, persiapan organisasi dan personalia siaga darurat bencana oleh BPBD kabupaten dan kota, penerbitan SK siaga darurat bencana tingkat Provinsi NTT, pembentukan tim kaji cepat BPBD NTT, aktivasi Posko 24 jam di provinsi, kabupaten maupun kota, relawan tangguh bencana di kabupaten/kota, terutama di desa tangguh bencana sebanyak 4.665 orang di 21 kabupaten dan Kota Kupang, pemasangan tanda jalur evakuasi terpasang di titik rawan bencana serta penegasan Gubernur NTT kepada bupati dan walikota tentang antisipasi cuaca ekstrem.

Upaya yang dilakukan saat bencana?

8 Icon Baru Kota Kupang dan Filosofinya

Pemkot Kupang Tata Tiga Kawasan Jadi Icon Baru, Butuh Anggaran Rp 104 Miliar, Begini Tanggapan PKL

Kita aktivasi posko 24 jam di BPBD NTT maupun di kabupaten dan kota, operasi SAR, dapur umum bila ada pengungsi, pengerahan alat evakuasi, distribusi logistik, penanganan kesehatan, pedataan korban, kerugian dan kerusakan oleh Pusdalops, tim kaji cepat, juga memberikan informaai bencana kepada masyarakat. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved