Diamankan di Rote, Enam WNA China yang Hendak ke Australia Negatif Virus Corona?

Diamankan di Rote, Enam WNA China yang Hendak ke Australia Negatif Virus Corona?

Penulis: Ryan Nong | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
WNA China 

Pasien terinfeksi virus corona bisa sembuh setelah mengalami masa kritis. 

Hal ini dibuktikan seorang pria berusia 23 tahun dari keluarga Huang, 

Huang awalnya pergi ke rumah sakit karena sakit kepala, pusing, dan kondisi badan yang lemah.

Saat diperiksa pihak rumah sakit, tubuh pasien itu ditemukan infeksi virus corona dengan gejala yang menyerupai flu.

"Saya pulih tercepat karena saya masih muda. Saya baru berusia 23," kata pria yang tidak diketahui namanya itu (panggil Huang) dalam sebuah wawancara, dilansir Daily Mail.

Menurut Huang, kesembuhannya tersebut dapat berlangsung cepat karena usianya yang masih muda dan mendapat perawatan cermat baik dari saudara perempuannya dan juga dokter.

Diketahui, ia seorang pekerja di Stasiun Kereta Hankou dan tinggal di kota Wuhan di mana tempat virus corona mematikan itu berasal.

Tempat ia bekerja tersebut berada di pusat transportasi yang terletak satu kilometer (0,6 mil) bagian barat dari Pasar Grosir Makanan Laut Huanan.

Padahal dikabarkan Pasar Grosir Huanan tersebut merupakan tempat yang dianggap sumber dari berkembang biaknya virus corona yang mengancam jiwa.

Huang menjelaskan, pertama kali merasakan gejala sakit sejak 24 Desember 2019, hingga akhirnya kondisinya memburuk pada hari berikutnya.

Ia pun menceritakan awal dirinya divonis dokter terkena infeksi virus corona.

"Saya menderita demam berulang kali sejak 28 Desember dan 2 Januari dan dirawat di karantina," kata Huang.

Ia sempat berpikir bahwa penyakit yang dideritanya saat itu hanyalah flu biasa.

Maka pada saat itu ia sempat mengambil cuti sakit dari tempat kerja untuk melakukan periksa menuju rumah sakit terdekat.

Huang mengaku dokter memberinya suntikan Penicilin G dan beberapa resep obat untuk diminum.

Tetapi setelah mengonsumsi obat dari dokter selama tiga hari, kondisinya pun tetap tidak kunjung membaik.

Huang, pria yang sembuh dari infeksi virus corona (Daily Mail)
Di sisi lain, ia sempat kembali masuk kerja karena khawatir libur cutinya terlalu panjang.

Hingga akhirnya ia kembali demam saat berada di bus menuju stasiun kereta.

Akhirnya Huang kembali kontrol ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Ternyata hasil lab dan tes menunjukkan pembacaan abnormal terhadap fungsi hatinya.

Atas kondisinya yang tidak baik tersebut ia mengaku mengalami kritis.

Pada 1 Januari 2020, Huang diduga menderita pneumonia di Rumah Sakit Union, kota Wuhan, Cina.

Lalu, ia dirujuk ke Rumah Sakit Jinyintan, di mana tempat sebagian besar pasien virus corona dirawat dan dikarantina.

"Para petugas medis tidak memaparkan satu inci pun kulit dan terbungkus rapat," tambahnya ketika menggambarkan situasi di dalam bangsalnya.

Lebih lanjut, petugas rumah sakit atau perawat medis berperilaku ramah, berdedikasi, dan pekerja keras.

Saat ia sakit, ia mengaku susah menggerakkan tubuhnya dan harus menghirup oksigen terus-menerus. (*) 

7 Mahasiswa Indonesia Terisolir

Kecemasan menyelimuti Nur Adibah Putri Rahman yang menempuh pendidikan di Kota Xiangxiang, Provinsi Henan, China.

Ya virus corona mulai merebak ke kota tempatnya menimbah ilmu sejak satu Minggu belakangan ini.

Alumnus SMA Negeri 2 Tinggimoncong ini terpaksa mengurung diri di asrama kampus selama satu Minggu belakangan ini.

Total ada tujuh mahasiswa asal Sulawesi Selatan yang hidup terisolir demi menghindari virus corona yang merebak di China.

Mereka tinggal menetap di asrama kampus.

Nur Adibah mengatakan, sudah sepekan virus corona merebak di Kota Xiangxiang.

 Aku Mencintaimu! Suami Menangis Lepas Istri ke Wuhan, Jadi Perawat Relawan Virus Corona

 Terungkap, Dari Mana Asal Virus Corona Hingga Berkembang Menjadi Wabah Mematikan, Info

Sejak saat itu, pihak kampus mengeluarkan larangan kepada mahasiswa agar tidak keluar dari kampus. Hal itu dilakukan demi menghindari virus corona.

" virus corona merebak sampai ke sini sejak Minggu lalu," katanya saat dihubungi Tribun, Kamis (30/1/2020).

"Setelah itu pihak kampus betul-betul melarang kita untuk keluar dari kampus. Baik jalan-jalan maupun belanja," sambungnya.


Nur Adibah Putri Rahman, alumnus SMAN 2 Tinggimoncong yang menempuh pendidikan kedokteran di Kota Xiangxiang, Provinsi Henan, China. (Foto Instagram Nur Adibah Putri) 
 

Nur Adibah mengungkapkan, sudah ada 150 warga yang terinfeksi virus corona di Provinsi Heran.

Sedang di Kota Xinxiang, terhitung 4 orang yang sudah terjangkit.

Oleh karena itu, ia dan teman-temannya memutuskan tidak lagi keluar asrama kampus.

Pihak universitas juga telah mewajibkan Adibah dan mahasiswa lain untuk menggunakan masker.

Meski demikian, dia menegaskan jika kondisi mahasiswa Sulsel di Xiangxiang dalam kondisi sehat.

Hal ini lanjutnya, perlu disampaikan untuk menghilangkan kekhawatiran terutama keluarga yang ada di Sulsel.

"Orang tua pasti kaget dan khawatir kak, tapi dari sini kami tenangkan kalau kami baik-baik saja," katanya.

Nur Adibah sendiri sudah setahun menimba ilmu di Xiangxiang. Dia adalah mahasiswa Fakuktas Kedokteran.

Beruntung, kata Nur Adibah, market (toko makanan) terletak bersebelahan dengan asrama international student yang ditinggalinya.

Sehingga mahasiswa yang bermukim di asrama tersebut sampai saat ini belum mengalami kesulitan dalam pengadaan makanan untuk dikonsumsi sehari-hari.

"Alhamdulillah, Jadi mudah kak. Ada jadwal perminggu dus kali market disini dibuka," katanya.

Dia menuturkan, untuk keperluan makan, mahasiswa biasanya masak sendiri di asrama.

Karena itu, jika market telah dibuka, para mahasiswa akan membeli perlengkapan untuk keperluan masak seminggu.

Beruntung meski jauh dari orang tua dan keluarga, namun pihak dari KBRI terus memantau kondisi mahasiswa asal Indonesia yang ada di Henan.

"Sudah ada kak, dari KBRI langsung yang hubungi kakak tingkatan di zhengzhou untuk mendata mahasiswa-mahasiwa di provinsi Henan," terangnya.

Pihak KBRI lanjutnya meminta para mahasiswa tetap menjaga kesehatan, jangan panik, dan terus jalin komunikasi dengan pihak KBRI apabila ada masalah.

"Pesan mereka juga jangan menyebar-nyebarkan kan info-info yang tidak benar ke media-media," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul UPDATE Kondisi TKW yang Diduga Terjangkit Virus Corona di RSUD Sidoarjo, Menangis di Ruang Isolasi, https://surabaya.tribunnews.com/2020/01/28/update-kondisi-tkw-yang-diduga-terjangkit-virus-corona-di-rsud-sidoarjo-menangis-di-ruang-isolasi?page=all. 

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul BREAKING NEWS: Virus Corona Merebak, Tujuh Mahasiswa Sulsel Terisolir di Xiangxiang China, https://makassar.tribunnews.com/2020/01/30/breaking-news-virus-corona-merebak-tujuh-mahasiswa-sulsel-terisolir-di-xiangxiang-china?page=all.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved