Virus Corona

Warga Australia Minta Pemerintahan Scott Morrison Bantu Angkut Warganya yang Terjebak di Kota Wuhan

Serangan virus corona yang berawal di kota Wuhan China telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Editor: Agustinus Sape
Reuters/Martin Pollard
China sudah melakukan pelarangan berpergian, khususnya dari tempat-tempat dimana banyak warganya terjangkit virus corona. 

Ia dilaporkan dalam kondisi stabil di Monash Medical Centre.

Kasus ini memicu kekhawatiran di kalangan otoritas kesehatan Australia jika akan lebih banyak orang-orang yang kemungkinan terjangkit virus corona, sebelum larangan berpergian diberlakukan di kota Wuhan.

"Mengingat jumlah kasus yang telah ditemukan di luar China dan tingkat berpergian yang signifikan dari kota Wuhan ke Australia sebelumnya, bisa jadi ada kasus lainnya," kata Professor Brendan Murphy, Kepala Staf Medis Australia.

"Mereka yang beresiko di Australia, saya pikir lebih pada orang-orang yang melakukan perjalanan seminggu sebelum Kamis kemarin, ketika larangan perjalanan diberlakukan."

"Ada orang lain yang berpotensi terjangkit dalam keadaaan baik-baik saja saat tiba di Australia, tapi kemudian penyakitnya berkembang."

Tetapi ia meyakinkan warga Australia, khususnya di Melbourne, bahwa resiko dari penyakit ini rendah.

"Kecuali anda telah melakukan kontak dengan seseorang yang tidak sehat dari daerah itu di China, tak ada yang perlu dikhawatirkan," tegas Professor Murphy.

Warga mengantri untuk mendapat perawatan di sebuah rumah sakit di Wuhan.
Warga mengantri untuk mendapat perawatan di sebuah rumah sakit di Wuhan. (cnsphoto via Reuters)

Sementara di New South Wales, dengan ibukota Sydney, pihak berwenang mengatakan ada enam orang yang sedang diselidiki.

Dua diantaranya adalah pria berusia 30 dan 50 tahunan, yang baru saja kembali dari China.

Petugas medis kini sedang terus mencoba mengontak orang-orang yang pernah bertemu dengan mereka.

Pasien pertama yang terjangkit virus corona di Melbourne pernah berada di Wuhan selama dua minggu, kemudian tiba di Melbourne dengan penerbangan China Southern Airlines dari Guangzhou, Minggu, 19 Januari lalu.

Semua penumpang yang berada dalam penerbangan bernomor CZ321 telah dihubungi dan keluarga yang tinggal bersamanya diawasi secara ketat, jika menunjukkan tanda-tanda adanya penyakit.

Awak pesawat dari maskapai China Eastern Airlines menggunakan masker saat tiba di Sydney International Airport, Kamis, 23 Januari.
Awak pesawat dari maskapai China Eastern Airlines menggunakan masker saat tiba di Sydney International Airport, Kamis, 23 Januari. (AAP: Joel Carrett)

Sabtu pagi (25/01), pihak otoritas kesehatan di Victoria mengatakan "sangat mungkin" akan adanya kasus virus corona yang lebih banyak di Australia, meski mengatakan risiko penyebaran penyakit dari orang ke orang rendah.

Menteri Kesehatan negara bagian Victoria, Jenny Mikakos mengatakan pria asal China dan keluarganya telah melakukan semuanya dengan benar.

"Ia tidak menunjukkan gejala saat terbang, setelah sakit mereka pergi ke dokter umum hari Kamis dengan menggunakan masker."

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved