Penjelasan John Bahy dari Komisi Kitab Suci KAK Soal Pentingnya Orang Katolik Mencintai Kitab Suci
Penjelasan John Bahy dari Komisi Kitab Suci KAK soal pentingnya orang Katolik mencintai Kitab Suci
Penjelasan John Bahy dari Komisi Kitab Suci KAK soal pentingnya orang Katolik mencintai Kitab Suci
POS-KUPANG.COM - Rangkaian kegiatan Komisi Kitab Suci Keuskupan Agung Kupang ( KAK) menyongsong hari Minggu Sabda Allah tanggal 26 Januari akan terus dilangsungkan sampai akhir bulan Januari. Umat antusias mengikuti kegiatan ini.
Tanggal 25 Januari pukul 20.00 malam, bertempat di Gereja St. Markus Kaniti, Paroki St. Yoseph Pekerja, Penfui, Komisi Kitab Suci KAK, yang diwakili oleh beberapa relawan delegasi Kitab Suci KAK, menggelar diskusi Kitab Suci dan sharing Kitab Suci bersama Orang Muda Katolik ( OMK) setempat.
• Penjelasan RD Sipri Senda Ketua Komisi Kitab Suci KAK Saat Merayakan Minggu Sabda Allah di Naikoten
Peserta diskusi berjumlah 23 orang, yang terdiri dari OMK, umat dan 2 (dua) orang frater pra novis dari Misionaris Claretian (CMF).

Diskusi berjalan lancar dan baik. John Bahy, dari kelompok relawan Komisi Kitab Suci KAK, yang memimpin diskusi dan sharing ini menerangkan tentang pentingnya seorang Katolik untuk akrab dan mencintai Kitab Suci. "Mencintai Kitab Suci adalah salah satu dari keberimanan kita sebagai seorang Katolik. Orang yang tidak membaca dan merenungkan isi Kitab Suci, bagaimana dia bisa tahu apa yang dikehendaki Tuhan bagi dirinya?", ujarnya sembari menekankan kembali tujuan Paus Fransiskus terkait perayaan hari Minggu Sabda Allah.
• Kawasan Gua Maria Wolosabi di Boawae Nagekeo akan Ditata Menjadi Tempat Wisata Rohani
Tanggapan dari peserta diskusi beragam terkait Kitab Suci. Seorang OMK mengakui bahwa masih sangat minim minat umat dalam membaca dan merenungkan Kitab Suci. Bahkan masa-masa tertentu seperti masa Prapaskah, Adven dan Bulan Kitab Suci Nasional, dimana Gereja Katolik telah menyiapkan waktu bagi umat untuk melaksanakan ibadat katekese (sharing dan renungan Kitab Suci), tetap saja tidak membuat umat aktif dan akrab dengan Kitab Suci.
Kegiatan katekese jarang dan hampir tidak dilakukan di stasi St. Markus Kaniti karena kendala klasik seperti kurangnya peran aktif umat dan kurangnya fasilitator yang handal dalam pelaksanaan katekese.
Menanggapi kondisi ini, John Bahy mengatakan bahwa kondisi serupa terjadi hampir di mana-mana, di paroki, stasi dan kelompok-kelompok umat basis. Jadi tugas kita sebagai orang Katolik adalah saling mengingatkan satu sama lain untuk mendekatkan diri dengan kitab suci.
"Kita seharusnya bersyukur karena dengan adanya penetapan hari Minggu Sabda Allah ini, mengingatkan kita semua untuk kembali membuka Kitab Suci, akrab dengan Kitab Suci dan mencintai kitab suci sebagai pedoman dalam hidup kekatolikan kita", tandasnya.
Di akhir diskusi, John Bahy mengutip kata-kata seorang Uskup dan Pujangga Gereja yang terkenal tentang Kitab Suci, untuk memberi pencerahan kepada peserta diskusi.
"Ketika kita berdoa, kita berbicara Tuhan mendengarkan. Ketika kita membaca Kitab Suci, Tuhan berbicara dan kita mendengarkan (St. Ambrosius)," katanya.
John berharap diskusi Kitab Suci ini semoga menjadi penyemangat bagi OMK di stasi Kaniti untuk menjadi teladan bagi umat dalam mendekatkan diri dengan Kitab Suci. (Magdalena Hokor)