Koptan Laipori Indah Sumba Timur Binaan PT. MSM dan Pemerintah Berhasil Panen Tebu
saat ini keseriusan para petani di Laipori untuk membudidayakan tebu ini belum maksimal.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Koptan Laipori Indah Sumba Timur Binaan PT. MSM dan Pemerintah Berhasil Panen Tebu di Musim Kering
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU--Meskipun wilayah Laipori di Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur hingga saat ini masih tergolong musim kering, namun Kelompok Tani (Koptan) Laipori Indah berhasil panen tanaman tebu hasil budidaya mereka. Koptan Laipori Indah budidaya tanaman tebu ini merupakan binaan PT Muria Sumba Manis (MSM) bersama Pemerintah.
Wihelmina W. Hidju (44), anggota Koptan Laipori Indah ketika ditemui POS-KUPANG.COM, Minggu (26/1/2020) mengatakan, tebu yang mereka budidayakan itu bibitnya diberikan oleh PT MSM dan juga sebagian didatangkan dari pulau Jawa oleh Pemerintah Propinsi NTT melalui Dinas Perkebunan Propinsi NTT.
Wihelmina mengatakan, tebu yang mereka tanam itu diatas lahan seluas 1 hektar dengan sumber air digunakan untuk pengairan tebu ini dimanfaatkan dari Sumur. Selama proses pembudidayaan selalu didampingi oleh PT. MSM bersama pemerintah Propinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur.
Wihelmina yang juga merupakan Bendahara Koptan tersebut, mengatakan, kini tanaman tebu itu sudah mulai dipanen oleh para anggota Koptan. Kualitas tanaman tebu yang dipanen itu sangat baik.
Dikatakan Wihelmina, Pemerintah Propinsi NTT memberikan dana untuk panen bagi Koptan sebesar Rp 10 juta. Dana tersebut telah digunakan Koptan untuk sebagian membeli mesin pemeras air tebu, sebagian digunakan untuk biaya pengiriman tebu sebagai sampel penelitian di Jawa dan sebagian digunakan untuk kebutuhan kelompok.
"Jadi kami sudah beli mesin press atau mesin pemeras air tebu ini, sebagain untuk biaya pengiriman tebu ke Jawa untuk penelitian dan sebagian kita gunakan untuk keperluan lain di kelompok ini,"jelas Wihelmina.
"Setiap anggota kelompok panen tebu masing-masing. Jika mau menggunakan mesin pemeras ini, tentu biaya BBM ditanggung masing-masing anggota, sehingga tidak ada dusta diantara kita,"tambah Wihelmina.
Kata dia, air tebu yang diperas itu digunakan untuk mengolah gula merah lempeng, pembuatan minuman penyegar es gula tebu dan sejumlah produk Inovasi lainya yang berbahan air gula tebu ini.
Wihelmina juga mengaku, saat ini pemasaran hasil produk tersebut dijual masih gelondongan di rumah dan di tempat-tempat seperti pasar dan lain sebagainya. Sambil menunggu, jika pabrik gula milik PT.MSM sudah beroperasi, maka hasil panen tebu ini akan dibeli oleh PT.MSM.
"Saat ini memang kami masih susah pemasarannya, sehingga kami masih jual secara gelondongan hasil olahan kami. Kalau pabrik gula milik PT. MSM sudah beroperasi kami akan kasih sebagian besar kesana artinya yang bagus-bagus dan sebagian kecil kami akan tetap olah gula lempeng dan lain sebagainya,"ungkap Wihelmina diamini anggota Koptan lainya, Mariana Lay (60) dan Roberth Piga Dila (50).
Roberth Piga Dila juga menambahkan, saat ini keseriusan para petani di Laipori untuk membudidayakan tebu ini belum maksimal.
Namun, jika mesin pabrik gula milik PT.MSM yang saat ini sedang dibangun sudah beroperasi tentu akan memberikan dampak positif bagi para petani di Laipori.
"Saat ini memang belum maksimal para petani khususnya kami di Koptan ini kelola tebu, tapi kalau pabrik milik PT.MSM sudah beroperasi tentu akan semakin banyak petani untuk budidaya tebu apalagi kita disini lahan masih sangat luas yang tertidur,"ungkap Roberth.
Roberth juga mengatakan, Koptan Laipori Indah tentu merasa bersyukur dan berterima kasih kepada PT.MSM. Hadirnya PT.MSM memberikan dampak positif bagi mereka, sebab sejauh ini lahan tertidur alias tidak digunakan ketika musim panas, namun kini mereka sudah bisa menanam tebu dan berhasil panen di musim kemarau hanya dengan menggunakan sumber air dari Sumur air.
• Data Terbaru, Jumlah Korban dalam Kecelakaan Helikopter Kobe Bryant Jadi 9 Orang Tewas
• Terkait Guru DPRD Ende Berikan Catatan Kritis Untuk Pemda
"Jadi kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada PT.MSM dan Pemerintah karena sudah sangat membantu kami dengan membantu bibit tebu, mesin press dan juga pendampingan selama budidaya ini tebu,"pungkas Roberth. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)