Pesan Ustad dan Pastor Bagi Petugas Medis di Puskesmas Balauring Lembata
Pesan Ustad dan Pastor bagi petugas medis di Puskesmas Balauring Lembata
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Pesan Ustad dan Pastor bagi petugas medis di Puskesmas Balauring Lembata
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Dua tokoh agama di Kecamatan Omesuri, RD Agustinus Guna PR dan Ustad Umar Abdullah menekankan pentingnya pelayananan yang ramah dan sopan terhadap pasien di Puskesmas Balauring, Kecamatan Omesuri.
Hal ini disampaikan kedua tokoh ini di halaman Puskesmas Balauring, Jumat (24/1/2020) dalam sesi Kilas Balik Puskesmas Balauring, sesaat setelah Misa Syukur Akreditasi Madya Puskesmas ini.
• Ini Keyakinan Kristoforus Efi Salah Satu Balon TTU yang Hadir Rakor Golkar NTT di Labuan Bajo
Di hadapan para undangan dan petugas medis, Romo Agus mengatakan, petugas medis harus memiliki tiga asas yaitu asas otonomi pasien, asas keadilan dan berkata benar.
"Tiga hal penting ini menjadi asas seorang petugas medis, karena otonomi pasien tentu saja petugas medis tidak memaksa pasien untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan tetapi itu merupakan keluhan secara otomatis yang diungkapkan pasien," kata Romo Agus kepada para tamu undangan dan petugas medis yang hadir.
• Di Mapolres TTS, Ruang PPA Layaknya Ruang Bermain Anak-anak
Menurutnya petugas medis seringkali berlaku tidak adil saat melayani pasien, padahal seharusnya seorang petugas medis harus menjaga etika baik moral maupun sopan santun terhadap semua pasien baik orang kaya maupun miskin.
"Moral medis perlu diperhatikan sebagai petugas medis, maka selalu memberikan tempat yang namanya sopan santun jangan buat muka asam dan lain-lain," tegasnya.
Asas berkata, benar menurut Romo Agus juga perlu diperhatikan petugas medis. "Jangan smpai sakit kepala kita katakan kaki. Jika dia sakit malaria yah bilang sakit malaria," katanya.
Tiga asas ini yang perlu dipegang teguh oleh petugas medis saat memberikan pelayanan. Romo Agus menuturkan selama 20 tahun Puskesmas Balauring berjalan dengan baik dalam suka maupun duka.
Petugas medis harus menunjukan prinsip antropologis yang artinya kemanusiaan lebih penting dari segala galanya. Dengan demikian, lanjutnya, petugas medis juga harus bisa lebih menonjolkan kereligiusan.
"Saya lihat banyak petugas medis di puskesmas ini setia untuk datang di puskesmas tapi enggan pergi ke gereja dan masjid. Kita bertugas selama 24 jam namun tidak mengenal Tuhan sama saja dengan tidak berarti," imbuhnya.
Ia berharap Puskesmas Balauring terus menunjukkan pelayanan yang ramah, sopan terhadap masyarakat dan yang paling penting adalah menata lebih dalam para petugas medis agar menunjukan pelayanan yang setia.
Ia berharap syukuran ini memberikan berkah bagi para petugas medis dalam pelayanan selanjutnya.
Hal senada disampaikan Ustad Umar Abdulah. Ia mengatakan sesungguhnya petugas medis merupakan pekerja sosial bukan pekerja pencari uang.
"Karena kalian ditugaskan untuk mengabdi. Pengabdian anda akan sukses jika pengabdian anda sebagai petugas sosial," kata Ustad Umar.