Pakan Ternak Jenis Taramba Ditanam di Kurubhoko Ngada, Ini Manfaatnya
Beternak menjadi satu diantara pekerjaan yang dilakoni warga Kurubhoko di Kecamatan Wolomeze Kabupaten Ngada. Untuk berternak secara profesional guna
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan literasi ekologi (ekoliterasi) yang melibatkan siswa SMP Satap Kurubhoko, SDI Kurubhoko dan SDK Tanawolo.
Saat launching, Kadisnak Nensi Killa mengajak para siswa yang sudah berdiri di setiap patok secara bersama-sama menanam anakan Taramba yang ada di tangan.
Pakan jenis taramba yang ditanam di lahan contoh sekitar 30 are itu sebanyak 440 anakan.
Diharapkan lahan yang ditanami taramba ini akan menjadi contoh bagi masyarakat untuk kemudian dikembangkan di lahan masing-masing.
Sejalan dengan program IB, ternyata Disnak Ngada sejak tahun 2019 lalu gencar mengampanye dan memberi edukasi kepada peternak agar mulai menanam pakan. Bahkan untuk program bantuan ternak kini harus punya syarat memiliki lahan pakan.
Terkait dengan pakan ternak, terutama jenis taramba, menurut Nensi sudah mulai dikembangkan di Mengeruda sejak tahun lalu. Akhir tahun lalu juga menyasar beberapa lahan kelompok. Selain lamtoro jenis taramba, juga dikembangkan jenis pakan lainnya.
"Pakan berbiji kita kembangkan lamtoro dan turi selain jenis pakan tak berbiji. Semua kita dorong jadi tergantung kelompok ternak mau menanam. Di Were kita juga ada pusat bibit pakan jenis rumput," papar Killa.
Ia memberi apresiasi kepada YPF yang melihat ini sebagai hal yang penting dan juga punya program yang sama yakni rebosisasi, salah satunya pakan ternak dan YPF yang ikut bersinergis ini ikut mendorong kelompok masyarakat untuk menanam pakan.
"Pemerintah tentu memberi apresiasi kepada lembaga seperti LSM dan elemen lainnya yang ikut memberi edukasi kepada masyarakat, sehingga gerakan ini semakin meluas," ujar Killa.
Nusa Hijau
Di bagian lain, Nensi sempat menyinggung soal gerakan nusa hijau di masa silam dengan penanaman Lamtoro Gung. Tapi Lamtoro jenis ini akhirnya punah karena terserang kutu.
"Dalam rangka swasembada ternak, kita harus kembali ke gerakan menanam pakan itu, dengan menanam lamtoro jenis baru yakni taramba yang berasal dari Australia. Ternyata lamtoro jenis taramba ini lebih unggul. Hijauan lebih banyak, tahan terhadap kutu dan tahan terhadap kekeringan yang berkepanjangan," ujar dia.
"Dengan keunggulan ini kita bisa tetap menyuplai pakan bagi ternak di kala kemarau panjang sekalipun," sambung dia.
Terkait dengan kegiatan hari ini yang merupakan inisiatif dari bawah, Nensi atas nama pemerintah memberi apresiasi yang setingi-tingginya. Karen itu begitu dihubungi malam untuk kegiatan ini, dirinya menyatakan siap turun.
Apresiasi karena kegiatan yang semula hanya merupakan kegiatan internal dinas di Poskeswan malah mendapat sinergis dari Yayasan Puge Figo, para guru serta siswa SD dan SMP dan para anggota kelompok ternak.