Jenis Racun Ular Berbisa, Weling dan King Kobra, Begini Efek Bahaya dari Gigitannya, SEKETIKA
Terkena gigitan ular berbisa sangat berbahaya. Racun pada ular bahkan bisa menyebabkan kematian. Apalagi, bagi Anda yang kerap melakukan pekerjaan di
POS KUPANG.COM-- - Terkena gigitan ular berbisa sangat berbahaya. Racun pada ular bahkan bisa menyebabkan kematian.
Apalagi, bagi Anda yang kerap melakukan pekerjaan di tempat rawan munculnya ular.
Ancaman gigitan ular pun semakin tinggi, seperti di lokasi tambang, sawah, dan hutan.
Lokasi rawan itu pun akan menyulitkan untuk mendapatkan pertolongan dari tim medis.
Terlebih jika di sana tak ada satu orang pun yang bisa menolong.
Melansir dari Kompas.com, saat terkena gigitan ular dan sedang sendirian, sebaiknya tak boleh melakukan pergerakan.
Hal ini disampaikan pakar gigitan ular dan toksikologi Tri Maharani.
• Pemain Argentina Elias Alderete Merapa ke Arema FC, Lalu Nasibnya di Persib? Liga 1 2020 MEMANAS
Jika berlari, bisa ular justru akan menyebar ke seluruh tubuh.
Oleh karena itu, lebih baik posisi tubuh langsung dibaringkan.
Saat tubuh berbaring, bisa ular akan tetap berada di sekitar bagian tubuh yang digigit (lokal).
Artinya, bisa ular itu tak akan menyebar secara sistemik.
Ada perbedaan di antara ular weling, ular welang, dan ular cincin emas. (Kolase Tribun Jabar (Wikimedia Commons via Kompas.com dan monaconatureencyclopedia.com))
Posisi ini justru akan memembuat metabolisme tubuh mengeluarkan sendiri racun dari tubuh.
• Pemain Handal Maung Bandung Esteban Sempat Memikirkan Nasibanya di Persib, Transfer Liga 1 2020 WOW
Tri Maharani pun mengutip penjelasan dari buku panduan WHO.
Saat racun masih ada pada fase lokal, dalam dua sampai tiga hari racunnya sudah keluar.
"Kalau ada di fase lokal, (bisa) keluar dengan sendirinya. Minimal observasi 24-48 jam. Jadi, kalau tergigit dan hanya sendiri, nggak bisa kemana-mana, dalam 2-3 hari sudah keluar (racunnya),” kata Tri Maharani.
