Cerita Rokayah Ibunda Arya Permana, Bocah 10 Tahun yang Berhasil Turunkan Berat Badan 109 Kilogram
Cerita Rokayah ibunda Arya Permana, bocah 10 tahun yang diet turunkan berat badan 109 kilogram
Cerita Rokayah ibunda Arya Permana, bocah 10 tahun yang diet turunkan berat badan 109 kilogram
POS-KUPANG.COM - Pertengahan tahun 2016, Arya Permana, bocah 10 tahun asal Karawang, menjadi sorotan media dan dijuluki sebagai anak berbadan paling besar di dunia. Kala itu berat badan Arya mencapai 192 kilogram.
Dilansir dari BBC Indonesia, Rokayah bercerita, anak keduanya yang bernama Arya Permana lahir normal seperti bayi pada umumnya, pada 15 Februari 2006. Namun, saat usia lima tahun, Arya mulai suka makan. Saat usianya delapan tahun, berat badan Arya bertambah dengan drastis. Berat badan Arya mencapai 192 kilogram hingga ia tidak bisa pergi ke sekolah yang jaraknya hanya 30 meter dari rumahnya. Arya mengaku sesak napas jika berjalan.
• Ketua PSMTI NTT Sebut Budaya dan Tradisi Tidak Setara Dengan Firman Tuhan
Akhirnya Arya menghabiskan sepanjang waktu di rumah. Rokayah menceritakan, berat badan anaknya bertambah karena asupan makanan yang berlebihan.
"Kalau dulu makannya banyak, dua piring, sampai lima kali makan sehari," kata Rokayah, Juli 2016 lalu.
"Mi dua mangkok, bakso dua mangkok, beli bubur dua mangkok. Tidak ada yang semangkok, dia mah kalau makan.... Kalau enggak dibuatkan dia marah, nangis-nangis, ibu enggak tega dia marah."

Rokayah mengaku sering menangis saat Arya bertanya apakah ia bisa jalan kaki lagi ke sekolah.
"Saya sedih anak bilang gitu, suka nangis kalau (dia) bicara gitu, enggak bicara begitu juga ibu suka nangis."
Walaupun tak bisa pergi ke sekolah, guru Arya di SD Cipurwasari datang tiga minggu sekali untuk mengajari Arya di rumah.
• Singa Lompat dan Terkam, Warga Oesapa Kota Kupang Histeris
"Sebenarnya Arya itu prestasinya bagus, dari kelas 1 sampai kelas 2 SD dia peringkat satu terus. Makanya, kita inisiatif guru yang datang ke sini," kata kepala sekolah, Mustopa.
Diet dan operasi penyempitan lambung
Karena berat badannya terus bertambah, Arya mulai mengurangi makan sesuai anjuran dokter puskesmas.
Setelah sebulan diet dan ikut puasa, berat badan Arya turun dari 192 kilogram menjadi 188 kilogram.
"Pola makan diubah. Makan tidak boleh di atas jam 6 sore, terus kurangi makan mi instan, air dingin. Mudah-mudahan setahun bisa turun 20 sampai 30 kilogram," kata Bubun Bunyamin, dokter puskesmas yang rutin mengecek kesehatannya setiap pekan.
Pada April 2017, Arya menjalani operasi penyempitan lambung di RS Omni Alam Sutera. Lambung disisakan 50 persen dari ukuran semula sehingga Arya gampang kenyang.