Soal Rencana Pemerintah Pusat Menghapuskan Tenaga Honorer, Begini Komentar Sekda TTU
Para tenaga honorer yang selama ini bekerja di instansi pemerintah akan dihapus secara bertahap sehingga kedepan tidak ada lagi tenaga kontrak
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
Soal Rencana Pemerintah Pusat Menghapuskan Tenaga Honorer, Begini Komentar Sekda TTU
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU---Pemerintah pusat (pempus) melalui Kementrian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) berencana akan menghapus para tenaga honorer secara bertahap.
Para tenaga honorer yang selama ini bekerja di instansi pemerintah akan dihapus secara bertahap sehingga kedepan tidak ada lagi tenaga kontrak yang bekerja di instansi pemerintah.
Atas rencana pemerintah pusat tersebut, Sekda Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Fransiskus Tilis mengatakan pemerintah masih membutuhkan para tenaga honorer karena daerah tersebut masih kekurangan pegawai.
"Untuk sementara, pemerintah daerah sangat membutuhkan mereka. Karena kita masih kekurangan pegawai. Dengan terbatasnya formasi pegawai, maka untuk sementara tenaga honorer kita masih butuh," ungkapnya.
Diakui Fransiskus, memang ada kesepakatan antara Kemenpan RD, BKN, dan DPRI bahwa akan dihapus tenaga honorer yang bekerja di instansi pemerintah.
Namun, ungkap Fransiskus, pihaknya harus mengakui bahwa masih membutuhkan para tenaga honorer untuk membantu pemda melaksanakan program dan kegiatan yang ada.
• Tak Terima Ditegur, Pengunjung THM Malah Aniaya Sekuriti Hingga Babak Belur
• Rayakan HUT Batalyon ke-61, Anggota Satgas Hadiahi Umat Kristiani Gua Maria
• Karyawan Terkena Anak Panah di Kabupaten Kupang, Ini Harapan Store Manager TB Gramedia
"Jadi kita masih butuh. Karena formasi CPNS kita kan terbatas, kecuali apabila seluruh tenaga honorer diangkat menjadi PNS baru tidak ada pengangkatan lagi," ungkapnya.
Fransiskus menuturkan, apabila nantinya tenaga honorer dihapus maka banyak hal terutama guru di sekolah-sekolah, maka sangat berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)