Orang Tua Panik Lihat Kemaluan Bayinya Berdarah, Kakak Ipar Diduga Cabuli Bayi Berusia 16 Bulan
Masyarakat dihebohkan adanya sosok bayi berusia 16 bulan jadi korban pencabulan. Diketahui, kemaluan bayi berusia 16 bulan dicabuli berdarah dan buat

POS KUPANG.COM--- Masyarakat dihebohkan adanya sosok bayi berusia 16 bulan jadi korban pencabulan.
Diketahui, kemaluan bayi berusia 16 bulan dicabuli berdarah dan buat orang tua panik.
Diduga kuat, kakak ipar cabuli bayi berusia 16 bulan tersebut hingga kemaluan bayi berdarah.
Berikut ini, kronologi pencabulan bayi berusia 16 bulan diduga dilakukan keluarganya sendiri.
Aksi pencabulan bayi berusia 16 bulan terjadi di Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.
Balita yang datang dari keluarga kurang mampu ini, bernasib mengenaskan.
Diduga telah menjadi korban pencabulan anggota keluarga dekat.
"Peristiwanya terjadi Senin (13/1/2020). Sudah dilaporkan ke Polres Tasikmalaya Kota"
"dan hingga kini masih dalam pengusutan," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, Selasa (21/1/2020).
Ato mengungkapkan, rumah orang tua korban dihuni oleh dua keluarga.
Selain kedua orang tua korban, di rumah itu pun ada pasangan suami istri yang dimana istrinya merupakan kakak korban.
"Nah pada hari Senin itu orang tua korban mau pindah rumah, dan ibu korban beres-beres barang yang akan dibawa"
"Sementara ayahnya tengah bekerja serabutan," kata Ato Rinanto.
Pada saat membereskan barang-barang itu, korban ditinggal tidur di dalam kamar.
"Setelah selesai beres-beres barang, ibu korban bermaksud menggendong korban"
"Tapi ternyata korban menangis dan dari kemaluannya keluar darah," ujar Ato Rinanto.

Ibu korban terkejut dan panik.
Ia segera membawa korban ke tetangganya, seorang tokoh.
"Di situ diperiksa, ternyata darah itu memang keluar dari dalam kemaluan korban"
"Kami yang mendapat laporan kejadian itu, langsung melakukan pendampingan," kata Ato Rinanto.
Korban dibawa ke RSU SMC Singaparna untuk mendapat perawatan sekaligus visum.
Sementara ibu korban melaporkan kejadian itu ke Polres Tasikmalaya Kota.
"Melihat kronologis yang ada, warga menduga kuat terduga pelaku adalah kakak ipar korban"
"Usianya sekitar 35 tahun. Saat ini diamankan pihak keluarga untuk menghindari aksi main hakim sendiri," ujar Ato Rinanto.
Napi Cabul Gantung Diri
Narapidana Lapas Pemuda Tangerang berinisial DR (26) tewas mengenaskan pada Kamis (16/1/2010).
Pria inisial DR (26) tewas mengenaskan di Blok Isolasi F05 Lapas Pemuda Kelas II Tangerang pada Kamis (16/1/2020).
Korban diketahui merupakan narapidana Lapas setempat.
Petugas Sipir Lapas Pemuda Tangerang, Yuhendra menjelaskan bahwa DR baru saja dipindahkan ke Blok Isolasi pada Rabu (15/1/2020) kemarin.
"Korban dipindahkan karena ada masalah," ujar Yuhendra kepada Warta Kota, Kamis (16/1/2020).

Menurutnya, napi yang dipindahkan ke Blok Isolasi itu memang bermasalah.
Sebelumnya DR mendekam di Blok E Lapas Pemuda Tangerang.
"Biasanya kalau dipindahkan itu ada masalah utang atau berkelahi. Makanya dipindahkan," ucapnya.
Baru beberapa saja pindah sel, narapida yang tersandung kasus pencabulan ini ditemukan tewas mengenaskan.
DR mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan sarung hingga cairan spermanya berceceran.
"Tadi pagi ditemukan tergantungnya," kata Yuhendra.

Sperma berceceran
Yuhendra (48) petugas sipir Lapas tersebut menjelaskan ikhwal kejadian mengerikan ini.
Dirinya yang pertama kali melihat korban tergantung dengan menggunakan sarung dan cairan spermanya berceceran.
"Kejadian tadi pagi. Sekitar pukul 07.30. Saya langsung melaporkannya ke komandan saya," ujar Yuhendra kepada Warta Kota, Kamis (16/1/2020).
Saat itu Yuhendra tengah berjaga di Blok F Isolasi. Kemudian melihat sarung tergantung.
"Memang sempat ketutupan seng, jadinya agak ketutup tempatnya. Saya lihat ada sarung tergantung, ketika saya hampiri ada korban gantung diri," ucapnya.
Setelah kejadian tersebut, pihak Lapas pun langsung melaporkan ke Polrestro Tangerang.
Polisi pun segera mendatangi lokasi dan olah tempat kejadian perkara.
"Korban itu tadinya penghuni Blok E. Baru kemarin sore dipindahkan ke Blok F Isolasi karena bermasalah. Paginya sudah ditemukan dalam keadaan tergantung," kata Yuhendra.
DISCLAIMER BERITA BUNUH DIRI: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.
Sebagian artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Tega, Bayi 16 Bulan di Tasikmalaya Diduga Jadi Korban Pencabulan"
