Bursa Capres 2024

Prabowo Santai Tanggapi Isyarat Jokowi Soal Sandiaga Uno Jadi Presiden di 2024

Pernyataan Presiden Jokowi yang mengisyaratkan Sandiaga Uno jadi Presiden di 2024 ditanggapi santai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto

Editor: Adiana Ahmad
Capture Youtube KompasTV
Menteri Pertahanan, Prabowo 

Prabowo Santai Tanggapi Isyarat Jokowi Soal Sandiaga Uno Jadi Presiden di 2024

POS-KUPANG.COM- Pernyataan Presiden Jokowi yang mengisyaratkan Sandiaga Uno jadi Presiden di 2024 ditanggapi santai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Prabowo mengatakan, prediksi Jokowi bukanlah hal yang mustahil.

"Bisa saja," kata Prabowo di DPR, Senayan, Jakarta, seperti yang diberitakan Kompas.com, Senin (20/1/2020).

Menurutnya, perjalanan menuju Pilpres 2024 masih jauh.

"Masih lama, masih lama itu," kata Prabowo.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (TRIBUNNEWS.COM)

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi sempat berseloroh mengenai Pemilu 2024 pada mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sandiaga Uno, Rabu (15/1/2020).

Saat menyapa kader-kader senior HIPMI di awal sambutannya, dalam acara pelantikan Badan Pengurus Pusat HIPMI di Hotel Raffles, Jakarta, Jokowi mengatakan dirinya hanya mengingat nama satu Ketua Umum HIPMI, yaitu Sandiaga Uno.

"Yang saya hafal hanya satu, Bapak Sandiaga Uno," tutur Jokowi seperti yang dilansir dari kanal Youtube Kompas TV, Rabu (15/1/2020).

Kasus Asabri, Dahnil Anzar Ungkap Sikap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kejaksaan Agung Bungkam

"Hati-hati 2024," sambung Jokowi.

Perkataan Jokowi itu pun langsung disambut tawa dan tepuk tangan meriah.

Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Mantan Ketua Umum HIPMI Sandiaga Uno saat menghadiri acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2019-2022 di Jakarta, Rabu (15/1/2020). Pelantikan BPP HIPMI periode 2019-2022 mengusung tema peningkatan kualitas SDM pengusaha muda indonesia dalam menyambut era bonus demografi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Mantan Ketua Umum HIPMI Sandiaga Uno saat menghadiri acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2019-2022 di Jakarta, Rabu (15/1/2020). Pelantikan BPP HIPMI periode 2019-2022 mengusung tema peningkatan kualitas SDM pengusaha muda indonesia dalam menyambut era bonus demografi. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Dilansir dari Kompas.com, Sandiaga yang mendengar namanya disebut oleh presiden pun langsung berdiri.

Lebih lanjut, Jokowi pun menyampaikan pernyataan Ketua Dewan Pembina HIPMI Bahlil Lahadalia terkait kader-kadernya yang kerap menghiasi kontestasi Pemilu.

Ia pun mengatakan, peserta yang hadir dalam acara tersebut kemungkinan akan menjadi kandidat capres di Pemilu 2024.

Meskipun Jokowi enggan menyebut namanya, ia mengisyaratkan bahwa orang tersebut adalah Sandiaga.

Pasalnya, hanya Sandiaga yang baru saja berdiri saat Jokowi berpidato.

Usai Prabowo, Kali Ini Jokowi Vs Anies, Rocky Gerung Sebutkan Rapat Banjir Jakarta Tak Undang Anies

"Tadi kan disampaikan oleh Pak Ketua Dewan Pembina bahwa 2024 nanti kemungkinan, beliau menyampaikannya, yang hadir di sini adalah kandidat yang kemungkinan besar akan menggantikan saya dan saya meyakini itu," kata Jokowi.

"Tapi saya tidak menyebutkan orangnya siapa, hanya tadi yang baru saja berdiri tadi (Sandiaga) kira-kira," sambungnya.

Tanggapan Analis Politik

Analis Politik, Pangi Syarwi Chaniago menanggapi soal sambutan Jokowi di pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/1/2020) lalu.

Seperti yang diketahui, dalam acara tersebut, presiden sempat berseloroh mengenai Pemilu 2024 pada mantan Ketua Umum HIPMI Sandiaga Uno.

Begini Respon Menhan Prabowo Saat Dikritik Lembek Soal Natuna oleh Presiden PKS Sohibul Iman

Perkataan Jokowi pun disebut-sebut berbagai pihak mengisyaratkan Sandiaga akan menjadi penggantinya di tahun 2024.

Menurut Pangi, ungkapan Jokowi yang mewanti-wanti Sandiaga untuk berhati-hati di tahun 2024 hingga isyarat, Sandiaga akan menggantikannya menjadi presiden dapat dimaknai secara sederhana.

"Kita bisa maknai pesannya secara sederhana, soal bagaimana menyenangkan kader HIPMI yang hadir," kata Pangi dalam keterangan tertulis pada Tribunnews.com, Kamis (16/1/2020).

Pangi Syarwi Chaniago, Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting.
Pangi Syarwi Chaniago, Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting. (Pangi Syarwi Chaniago)

Menurutnya, Jokowi memiliki kemahiran dalam membaca situasi di mana dirinya berpidato.

"Beliau ini kan politisi, ngerti cara menyenangkan orang," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu.

Pangi menambahkan, presiden akan menyanjung orang yang berbeda ketika berada di tempat lain.

"Panggung itu beliau pakai sesuai dengan momentumnya," kata Pangi.

"Kalau beliau ada di Kongres Golkar, dia akan memuji-muji Ketua Umum Golkar, kalau di Kongres Gerindra, yang dipuji-puji Prabowo, tergantung momentum beliau berpidato saja," sambungnya.

Pangi pun menekan, pujian Jokowi dalam pidatonya tersebut tidak dapat disimpulkan sebagai sinyal dukungan untuk Sandiaga.

"Bisa saja ungkapan majas atau politik pasemon, jadi tidak bisa kita simpulkan bahwa pujian Pak Jokowi tersebut adalah sinyal dukungan Sandiaga Uno menjadi calon presiden pada Pilpres 2024," tutur Pangi.

Calon Presiden Tidak Ditentukan oleh Jokowi

Pangi juga menuturkan ucapan Jokowi tidak dapat dipastikan apakah Jokowi akan mengkader Sandiaga untuk menjadi capres di Pilpres 2024.

Ia pun menyebutkan, Jokowi tidak memiliki kapasitas untuk menentukan calon presiden (capres) yang akan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"(Capres) partai yang menentukan, bukan Pak Jokowi," kata Pangi.

"Pak Jokowi tidak bisa (menentukan) kecuali Pak Jokowi ketua partai atau pengurus partai," sambngnya.

Menurut Pangi Syarwi Chaniago, saat ini bukanlah waktu yang tepat bagi keluarga Jokowi untuk mengikuti pilkada karena dikhawatirkan adanya konflik kepentingan, bahkan penyalahgunaan kekuasaan, Selasa (14/1/2020).
Menurut Pangi Syarwi Chaniago, saat ini bukanlah waktu yang tepat bagi keluarga Jokowi untuk mengikuti pilkada karena dikhawatirkan adanya konflik kepentingan, bahkan penyalahgunaan kekuasaan, Selasa (14/1/2020). (Pangi Syarwi Chaniago)

Menurutnya, saat ini pun masih terlalu dini untuk membahas Pilpres 2024.

"Sebenarnya terlalu subuh membahas pengganti beliau di tahun 2024, masih jauh, sebenarnya nggak etis," kata Pangi.

"Pemerintahan ini saja belum jelas," tambahnya.

Namun, Pangi menyebutkan, Sandiaga tetap memiliki potensi untuk maju dalam Pilpres 2024.

Menurutnya, Sandi sudah memiliki modal karena sudah pernah bertarung di Pilpres 2019 lalu.

Sandiaga Uno (Instagram @sandiuno)
Sandiaga Uno (Instagram @sandiuno) (Instagram @sandiuno)

"Beliau (Sandi) kan pernah bertarung, setidaknya dia punya popularitas, sudah dikenal masyarakat, sudah punya modal lah untuk bertarung," tutur Pangi.

"Kalau pun tidak jadi capres, jadi cawapres pun masih ada peluang tahun depan," tambahnya.

Selain itu, menurut Pangi, sosok Sandi yang dipandang sebagai tokoh anak muda dan bercitra baik juga akan menjadi modalnya.

Tanggapan Sandiaga Uno

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno pun menyampaikan tanggapannya terkait pernyataan Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Dikutip dari Kompas.com, Sandiaga Uno menilai Jokowi hanya berkelakar saat mengisyaratkan dirinya bakal menang pada Pilpres 2024.

"Ya mungkin Pak Presiden guyon (bercanda) ya tadi, atau mungkin Pak Presiden ingin membesarkan hati saya," kata Sandiaga.

"Pak Presiden orangnya baik," sambungnya.

Lebih lanjut, Sandiaga menuturkan, Pemilu 2024 masih jauh.

Sandiaga Uno saat menghadiri acara Pelantikan Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2019-2022 di Raffes Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2020).
Sandiaga Uno saat menghadiri acara Pelantikan Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2019-2022 di Raffes Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2020). (Istimewa)

Menurutnya, mereka yang berkeinginan maju pada Pilpres 2024 harus menunjukkan kerja nyatanya lebih dulu.

Ia pun menambahkan, saat ini yang terpenting baginya adalah berupaya membantu perekonomian Indonesia.

Sandiaga juga meminta semua pihak tak lagi berseteru lantaran pilpres telah usai.

"Kita menjaga persatuan kita," kata Sandiaga.

"Kenapa saya hadir di sini juga saya ingin menunjukkan kepada seluruh rekan-rekan Hipmi bahwa pemilu sudah selesai," sambungnya. 

Mantan Ketua Umum HIPMI Sandiaga Uno saat acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2019-2022 di Jakarta, Rabu (15/1/2020). Pelantikan BPP HIPMI periode 2019-2022 mengusung tema peningkatan kualitas SDM pengusaha muda indonesia dalam menyambut era bonus demografi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Ketua Umum HIPMI Sandiaga Uno saat acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2019-2022 di Jakarta, Rabu (15/1/2020). Pelantikan BPP HIPMI periode 2019-2022 mengusung tema peningkatan kualitas SDM pengusaha muda indonesia dalam menyambut era bonus demografi. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sandiaga pun kembali menekankan bahwa proses politik telah selesai dan sudah semestinya masyarakat Indonesia bersatu membangun bangsa.

"Proses politik sudah selesai, sekarang saatnya kita bersatu membangun bangsa," ujar Sandiaga.

Saat ditanya apakah akan kembali berjuang seperti pada Pilpres 2019, Sandiaga tak menjawab secara tegas.

"Kalau kami, berjuang ada di setiap tarikan napas kami. Jadi jangan pernah berhenti berjuang," lanjut dia.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Tsarina Maharani/Rakhmat Nur Hakim)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved