Kades Emilianus: Saya Sudah Lapor Ambruknya TPT di Desa Ulupulu I Nangaroro
Dua rumah warga yang menjadi korban akibat ambruknya tembok penyokong itu adalah milik Markus Ali dan Dinus Aha.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Kades Emilianus: Saya Sudah Lapor Ambruknya TPT di Desa Ulupulu I Nangaroro
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Kepala Desa Ulupulu I, Emilianus Meze, menyampaikan bahwa dirinya sudah melaporkan ke PPK Satker wilayah 6 NTT di Ende terkait ambruknya Tembok Penahan Tanah (TPT) di RT 13 Desa Ulupulu I Kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo.
"Saya sudah lapor ke PPK satker wilayah 6 NTT di Ende, pelaksana proyek CV 6 putra, pa Ardy," ujar Kades Emilianus, kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (22/1/2020).
Laporan itu kata Emilianus, terkait
robohnya tembok penahan tanah di ruas jalan trans Ende-Bajawa, tepatnya di Desa Ulupulu 1, yang baru saja dibangun, menggunakan dana APBN, dan di kerjakan oleh PT Agogo dan di sub kontrakan ke CV 6 bersaudara.
Kata Kades Emilianus beberapa waktu lalu dirinya sudah menghubungi dan akan mengirim tenaga kerja untuk memperbaiki. Namun sampai saat ini belum ada.
"Mereka mungkin kirim tenaga untuk perbaiki. Tetapi mereka membangun, menggunakan material yang kurang bermutu. Itu selesai dibangun 2019 Bulan Desember," ujar Kades.
Warga Gotong-Royong
Sejumlah warga masyarakat Dusun Pagooga Desa Ululupulu I Kecamatan Nangaroro bergotong-royong membersihkan material banjir dan lumpur karena Tembok Penyokong Tanah (TPT) ambruk beberapa waktu lalu.
Kepala Desa Ulupulu I, Emilianus Meze, mengaku pihaknya berkoordinasi dengan semua warga untuk membersihkan material tanah, pasir, batu yang berhamburan dihalaman rumah maupun didalam rumah warga.
Dua rumah warga yang menjadi korban ambruknya TPT yaitu Arkadius Aha dan Markus Ali di RT 13 Desa Ulupulu I.
"Warga masyarakat dusun Pagooga, gotong-royong bantu kerja bersihkan batu, kayu-kayuan, material-material lainya yang di bawa banjir," ujar Kades Emilianus, kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (22/1/2020).
Ia mengatakan tembok penyokong baru selesaikan dikerjakan bulan Desember 2019 lalu.
Ia mengaku proyek itu dikerjakan oleh PT Agogo dan di sub kontrakan ke CV 6 Bersaudara.
Sampai saat ini, CV 6 Bersaudara dan Satker wilayah Ende belum mendatang lokasi.
"Masih belum datang," ujar Kades Emilianus.