News
Entah Setan Apa yang Merasukinya, Robby Tega Cabut Nyawa Ponakannya dengan Pisau Saat Tidur, Tragis!
Warga Desa Oni, Kecamatan Kualin, Kabupaten TTS itu membabi buta menyerang tiga orang menggunakan sebilah pisau.
Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota
POS KUPANG, COM, SOE - Entah apa yang merasuki Yusti Robinson Timaubas alias Robby (36).
Warga Desa Oni, Kecamatan Kualin, Kabupaten TTS itu membabi buta menyerang tiga orang menggunakan sebilah pisau.
Seorang meninggal dunia dan dua lainnya menderita luka serius.
Korban tewas teridentifikasi bernama Imer Nenabu (11). Sedangkan dua korban lainnya adalah Yupiter Timaubas dan Heridion Tumaubas.
Ketiga korban memiliki hubungan keluarga dengan pelaku. Imer berstatus keponakan, Yupiter adalah ayah tiri dan Heridion merupakan adik kandung Robby.
Imer menghembuskan nafas terakhir setelah lehernya ditikam pisau oleh Robby, Selasa (21/1) dini hari. Murid SD itu menderita dua luka tusuk di leher.
Yupiter mengalami luka robek pada dahi kiri sepanjang 7 cm. Sedangkan Heridion menderita luka di paha kiri, punggung kiri, betis kiri dan pergelangan tangan kiri.
Beberapa saat setelah kejadian, Robby diamankan polisi dan ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Kapolres TTS AKBP Ariasandy, SIK melalui Kasat Reskrim, Iptu Jamari, SH MH mengatakan, pelaku sempat bersembunyi di rumah temannya.
"Pelaku sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Saat ini ditahan di sel tahanan Mapolres TTS guna proses hukum lebih lanjut," jelas Jamari melalui pesan WhatsApp saat dikonfirmasi, Selasa siang.
Menurut Jamari, pelaku juga menyerang dua orang lainnya, yaitu Yupiter Timaubas dan Heridion Timaubas.
Keduanya memiliki hubungan keluarga dengan tersangka.
Kedua korban diserang Robby dengan menggunakan sebilah pisau yang dibawa tersangka dari rumahnya.
Yupiter mengalami luka robek pada dahi kiri sepanjang 7 cm. Sedangkan Heridion menderita luka robek di paha kiri, punggung kiri, betis kiri dan pergelangan tangan kiri.
Jamari menjelaskan mengenai kronologi kejadian. Menurutnya, berawal pada Senin malam (20/1), Robby tiba-tiba menyerang Yupiter dengan menggunakan pisau. Beruntung, korban berhasil melarikan diri.
Melihat korban kabur dan meminta bantuan tetangga, Robby lantas pulang ke rumahnya.
Kemudian, pada Selasa (21/1) sekitar pukul 02.30 Wita, Robby kembali ke rumahnya diantar Felix Sakan dengan menggunakan sepeda motor.
Saat tiba di rumah, Robby minta Felix untuk tunggu di luar. Robby masuk dan mengambil sebilah pisau dan disembunyikan di pinggangnya.
Selanjutnya Robby minta Felix mengantarnya ke kios milik Heridion dengan alasan hendak membeli rokok. Robby justru menyerang Heridion dengan menggunakan pisau hingga korban mengalami luka parah.
"Tersangka pura-pura mau beli rokok. Begitu korban mengambil rokok, tersangka lalu menyerang korban dengan pisau secara membabi buta," ujar Jamari.
Setelah menyerang Heridion, lanjut Jamari, dengan berjalan kaki tersangka menuju rumah Imer Nenabu. Robby masuk melalui pintu belakang yang tidak terkunci. Selanjutnya Robby ke kamar dan menikam Imer.
"Saat tersangka masuk ke kamar, korban sudah tidur. Sehingga saat tersangka menyerang korban, korban tidak memberikan perlawanan apa-apa hingga korban tewas ditempat dengan dua lubang di lehernya," terang Jamari.
Kapolsek Kualin Ipda Simon Petrus Ninu bersama dua orang anggota Polsek yaitu, Brigpol Paulus Bien dan Brigpol Vincent Bria yang menerima laporan dari keluarga korban langsung bergegas menangkap tersangka.
Selanjutnya Robby dibawa dengan menggunakan mobil pikap ke Mapolres TTS.
Aniaya Ibu Korban
Jauh sebelum menghabisi nyawa ponakannya, Robby pernah menganiaya Rancy Timaubas, ibu kandung Imer Nenabu.
Kasus itu terjadi pada Desember 2019. Robby dan Rancy merupakan kakak beradik.
Robby mendatangi kios Rancy dan memukul adiknya berulang kali. Tak terima perbuatan pelaku, Rancy dan suami melaporkan kejadian itu ke Polsek Kualin. Pelaku sempat diamankan dan ditahan.
"Desember kemarin itu pelaku sempat aniaya ibu korban tanpa ada alasan yang jelas. Pelaku sudah sempat ditahan namun kemudian dibebaskan mungkin ada damai dalam keluarga," ungkap Ketua RT 14 RW 05 Dusun C Desa Kualin, Domi S Toni saat dikonfirmasi via telepon.
Belum sampai sebulan dari kejadian itu, lanjut Toni, Robby kembali melakukan aksi yang lebih brutal. "Pelaku menyerang ayah tiri, adik dan juga ponakannya dengan menggunakan sebilah pisau," kata Toni.
Ayah tiri pelaku, Yupiter Timaubas mengalami luka robek pada dahi kiri sepanjang 7 cm. Sedangkan adik kandung pelaku, Heridion Timaubas menderita luka robek pada paha kiri, punggung kiri, betis kiri dan pergelangan tangan kiri akibat diserang tersangka dengan menggunakan pisau.
"Dari pihak keluarga juga masih bingung kenapa om Robby sampai begitu sadis? Ini yang dia serang bukan orang lain, ini ayah tiri, adik kandung dan ponakan sendiri," ujar Toni.
Berdasarkan cerita ibu korban, Toni menuturukan, pelaku masuk ke rumahnya melalui pintu belakang yang tidak terkunci.
Pelaku menunju kamar depan yang ditempati Imer dan Rancy. Saat pelaku menghujam pisau, Rancy dan Imer sedang tertidur.
"Pelaku masuk rumah tidak ada yang tahu. Saat dia (pelaku) mau cabut pisau yang ditikam di leher korban barulah korban sadar," tutur Toni.
Menurut Toni, korban berteriak memanggil ibunya. Imer berkata ada orang yang membunuhnya. Korban lalu memegang lehernya yang sudah mulai mengeluarkan darah.
Rancy yang kaget terbangun menangis histeris melihat anaknya bersimbah darah. Sementara pelaku kabur melalui pintu belakang.
"Ibu korban langsung menangis histeris dan berteriak meminta tolong. Ibu korban lalu membangunkan sang suami yang sedang tertidur di kios untuk membawa korban ke Puskesmas," kisahnya.
Imer merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Saat ini, korban sedang duduk dibangku pendidikan sekolah dasar. Jenazah Imer disemayamkan di rumah duka Dusun C Desa Kualin. *