Gabriel Raring Akui DPRD Lembata Belum Punya Sikap Soal Masalah BBM di Lembata

aksi hari itu mempertanyakan kompetensi DPRD sebagai Lembaga legislatif dalam mengurus masalah BBM di Kabupaten Lembata.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/RICARDUS WAWO
Dialog para pendemo dari Aliansi Masyarakat Peduli Lembata (Ampera) dengan Anggota DPRD Lembata di Ruang Rapat Utama Gedung Peten Ina berlangsung alot, pada Kamis (16/1/2020) siang. 

"Kita akan cari kesepakatan dengan pemerintah soal izin labuh tambat. Patra Niaga juga sudah lakukan survei di jober, dan tidak layak juga karena terlalu dangkal jadi harus pakai mooring boy," jelas Lorens.

Dialog yang berlangsung hampir sembilan jam ini berakhir dengan adu mulut karena para juru bicara tidak puas dengan sikap Ketua DPRD yang mengakhiri dialog tanpa ada keputusan. Selain itu Rivan Sableku juga tidak puas karena menurut dia dialog masih harus dilanjutkan karena ada beberapa pendemo yang masih ingin menyampaikan pendapat mereka di hadapan dewan.

Seorang Kakek di Malaka Ditemukan Tak Bernyawa Dalam Hutan

Bupati Don Lantik Pejabat Eselon II Lingkup Pemda Nagekeo, Ini Nama dan Jabatan Mereka

Aksi unjuk rasa dan dialog di gedung DPRD Lembata ini dijaga ketat aparat TNI, Polri dan Sat Pol PP Kabupaten Lembata.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved